fake it til you make it ; noren

1K 71 1
                                    

[fluff, bahasa]



“halo?”

“lee jeno?”

“ya, ini lee jeno, dengan siapa aku bicara?”

“ini—ini, huang renjun.”

jeno tertawa remeh, “huang renjun? si incaran semua orang disekolah? ada apa sampai menelponku?”

hening sejenak, renjun berdeham lalu melanjutkan. “bisakah kita buat kesepakatan?”

“tiba tiba?” tanya jeno balik, “kita bahkan hanya tau nama satu sama lain, huang.”

“kumohon jeno, tolong?” pinta renjun, “ada seorang kakak kelas yang tergila gila padaku, dan—oh tuhan, dia sangat menyebalkan, dia bahkan tidak takut pada hyunjin!”

“lalu, apa peranku?”

“jadilah kekasih pura puraku!” kata renjun dalam sekali napas, “tolong jeno... aku sudah kehabisan akal.” bisik renjun.

jeno menarik napas, “kenapa harus aku? kenapa bukan eric atau yangyang atau siapalah, kenapa aku?”

“karena—reputasimu, lee. semua orang tau kamu tidak pernah berkencan dengan siapapun. bayangkan bila tiba tiba semua orang tau aku berkencan denganmu? semua penggemarmu akan mundur karena ku, dan kakak kelas sialan itu juga tidak akan mengusikku lagi.” renjun menghela napas, “jadi tolong, bantu aku?”

“baiklah, kita mulai besok. kirim alamat apartemenmu.”

***

“hei lihat, itu jeno dan renjun?”

“mereka bergandengan?!”

“oh tidak kedua pangeran sekolah kita!”

“sejak kapan mereka berkencan?”

bisik bisik terus terdengar sepanjang jalan keduanya mulai dari lobby sekolah sampai ke kelas. jujur saja renjun merasa jauh lebih risih, tapi jelas ini lebih baik daripada kakak kelas sialan itu yang mengikutinya sepanjang hari.

“nah, ini kelasmu. belajar yang baik, sampai ketemu saat makan siang, manis.” kata jeno sambil tersenyum dan mengacak pelan poni depan renjun. perlakuan jeno mengundang keheranan seisi sekolah, pasalnya jeno terkenal dingin dan tidak pernah berekspresi terlalu jelas. perlakuan manisnya pada renjun tentu saja mengundang tanya.

renjun sendiri mematung didepan pintu kelasnya, dengan pipi memerah padam. tidak menyangka jeno akan berlaku sejauh itu.

jeno mendekat lalu berbisik di telinga renjun, “people are watching, renjun. do something.”

renjun mengangguk lalu menangkup wajah jeno, “kamu juga, belajar yang betul! jangan main game, okay?” jeno tersenyum simpul lalu mengangguk dan beranjak menuju kelasnya.

renjun segera berbalik dan duduk di kursinya, detik berikutnya haechan menggebrak mejanya. “huang renjun! kau hutang cerita padaku! sejak kapan kau dan jeno berkencan?”

“dua bulan yang lalu, tapi kami sepakat untuk menyembunyikannya.” balas renjun pelan.

“ya tuhan, aku tidak menyangka! bisa bisanya sahabatku berkencan dengan pangeran sekolah tanpa mengatakan apa apa?!”

“oh—haechan, aku sudah bilang kami sepakat menyembunyikannya!”

“baiklah, huang. ceritakan aku lebih banyak nanti malam, harus!”

***

“renjun! jeno mencarimu.” kata salah satu teman kelas renjun dari pintu, renjun mengangguk lalu membereskan buku bukunya dan mendatangi jeno.

; antologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang