kamar jadi saksi bisu kita; jaesahi

1.2K 63 0
                                    

orang bilang, kamar seringkali jadi saksi bisu hal hal krusial dalam hidup.

tawa bahagia, jerit kesal, tangis putus asa. semuanya sering terjadi di kamar.

pun dengan kedua sejoli ini.

kamar sering kali jadi saksi bisu pasang surut dalam hubungan mereka.

pertengkaran, berbaikan, berlomba memberi cinta, pelukan, juga kalimat kalimat penuh hangat silih berganti terjadi didalamnya.

jaehyuk bilang ia lebih suka kamar asahi daripada kamarnya. katanya sih, luas.

tapi bohong,

jaehyuk suka karena asahi-nya ada disana. mengurung diri di sarangnya begitu menginjakkan kaki di apartemen tempat mereka tinggal.

jaehyuk jelas tau asahi-nya lebih suka ada di kamarnya yang damai, jauh dari kejamnya dunia hiburan. lampu temaram membuat asahi dan juga jaehyuk — pengunjung setia kamar asahi, merasa tenang.

“jae.”

“ya?”

“kamu bosan nggak sih?”

“soal apa?”

“soal kita.”

“kenapa aku harus bosan?”

hening lama, baru asahi membalas, “ya nggak tau? bosan kan hal wajar dalam hubungan.”

jaehyuk yang tadinya menatap langit langit kamar asahi, kini menatap kekasihnya. “pernah,” katanya. “bohong kalau aku bilang aku nggak pernah bosan sedikitpun.”

“lalu?”

“aku ingat ingat lagi, aku raba raba lagi memori memori paling indah yang aku punya tentang kamu — tentang kita.” kata jaehyuk. “lalu aku sadar, aku masih mau bahagia karena hubungan ini, aku masih mau berjuang buat hubungan ini. dan memang, hubungan ini layak aku perjuangkan.”

“jae?”

“hm?”

“kalau aku yang bosan…. bagaimana?”

jaehyuk tersenyum, membelai pipi asahi. “terserah kamu, tapi yang pasti aku nggak menyerah atas kita.”

“jae,”

“ya, asahi?”

“bantu aku, bantu aku agar nggak bosan dengan kita.”

“pasti,” bisik jaehyuk, “pasti, asahi.”

biarlah kamar jadi saksi bisu mereka yang berjuang untuk satu sama lain. berjuang untuk kembali menyalakan lilin yang hampir padam.

biarlah kamar jadi saksi bisu, keduanya yang patah lalu kembali tumbuh.

biarlah kamar jadi saksi bisu, kejadian kejadian tak terduga, hubungan yang retak dan rapat, ombak dan arus yang damai tapi meneggelamkan

“biarlah kamar jadi saksi bisu kita,” bisik keduanya dalam hati.

; antologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang