almost is never enough ; bbangnyu

1.4K 34 6
                                    


pulang?”

“hah?”

younghoon berdecak pelan, “mau pulang nggak? apa lo mau ngelamun terus disini?” chanhee cemberut lalu menerima helm yang diulurkan sahabatnya.

“nggak usah ngomel, lo jelek.”

“iya iya, sekarang mending pulang aja. pegel abis ngebasket.”

“koyo di rumah masih ada nggak?” younghoon menggeleng lalu memasang helmnya, “yaudah nanti mampir beli. sekalian mau beli eskrim.” kata chanhee dengan senyum lima jarinya.

“eskrim terus, kemaren udah pilek.”

“kan udah sembuh! lagian belinya pake uang gue juga.”

“iye dah serah lu, ntar kalo sakit jangan cari gua. sekarang naik.”

— — —

motor terparkir di depan rumah minimalis bertipe 32, dengan sederet tanaman di halamannya. “lo kok ikut copot helm?”

“ya mau mampir lah? lagian rumah gue juga di sebelah doang,” balas younghoon lalu menyelonong menuju pintu rumah chanhee. “kuncinya dong.” pintanya.

chanhee memberikan kunci dengan gantungan resin berbentuk huruf untuk namanya, choi chanhee. “ini rumah siapa sih sebenernya.”

“kayak lo gak begitu aja di rumah gue.”

“emang nggak.”

begitu pintu terbuka, younghoon langsung melangkahkan kakinya menuju sofa ruang tengah. meletakkan tasnya sembarangan dan merebah di sofa itu. “bau keringet, hoon!” pekik chanhee lalu menendang pelan kaki younghoon yang menggantung dari ujung sofa.

“capek, chan. bentar doang.” balas younghoon. chanhee memilih tidak mengacuhkan sahabatnya dan pergi ke dapur untuk mengambil minum,

“loh gue gak dikasih juga?”

“ambil sendiri.”

“masa tamu digituin.”

chanhee berdecak kesal, “begini aja lo nyebut tamu. sana ambil sendiri.” akhirnya dengan malas younghoon beranjak untuk minum air di dapur lalu kembali ke sofa. kembali tidur disana dengan paha chanhee jadi bantalnya.

“ih, berat tau!”

“bentar aja ya, gue capek.” chanhee memilih diam, memainkan rambut legam milik younghoon. pikirannya melayang entah kemana.

“hoon,”

“hm?”

“changmin gimana?”

hening sejenak, “emang changmin kenapa?”

“bukannya lo lagi pdkt sama dia?”

younghoon menggeleng pelan, “nggak, gua nggak lagi pdkt sama siapa siapa.” lalu melanjutkan, “bukannya lo yang lagi di-pdkt-in sama juyeon?”

“iya,” jawab chanhee pelan. “dia akhir akhir ini sering ngechat gue gitu. pernah ngajak keluar juga tapi gue tolak, males banget gue main keluar.”

“terus mau diajak ke rumah?”

chanhee diam sejenak, “nggak tau, mungkin iya. tapi jangan sekarang.”

“kenapa?”

“cuma lo yang boleh buat sekarang.”

— — —

kantin selalu kelewat ramai saat jam istirahat, dan itu bikin chanhee males ke kantin pada jam istirahat pertama. paling dia menitip ke kevin atau siapa lah, pokoknya chanhee paling males disuruh ke kantin pada jam istirahat pertama

; antologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang