Menuju Halal pt3

959 117 3
                                    

"Abi manggil Agam?" Taehyung bertanya sopan kepada sang ayah yang berada di ruang keluarga.

Di sana, ada ibunya yang bolak balik menyiapkan sarapan bersama sang adik. Btw, ibu Yoongi jago masak👍🏻

"Duduk. Abi mau bicara," ucap ayahnya.

Yoongi yang berada di dapur, tak jauh dari ruang keluarga hanya bisa menengok kepo. Dan terkejut ketika ibunya menyenggol.

"Fokus yuk bantu ibu," ucap ibunya.

Yoongi yang kikuk hanya mengangguk.



"Abi dengar dari ibu, kamu mau menikah," ucap ayahnya.

"Iya bi, insyaaAllaah," kata Taehyung.

"Dengan siapapun wanitanya, apa kamu sudah yakin dengan pilihanmu itu, Agam?" tanya ayahnya.

"Sudah, bi. Agam sudah yakin,"

"Dengan anak umur 16 tahun? Bagaimana sekolahnya nanti?" tanya sang ayah.

"Agam tetap membiarkan Jungkook melanjutkan aliyah dan lulus pesantren seperti semestinya, bi,"

"Kamu yakin bisa menunggu hingga selama itu? Yakin bisa untuk tidak menyentuh istri kamu bertahun-tahun?"

Taehyung menggigit bibirnya. Benar juga. Ini sudah masuk dalam perhitungannya, Taehyung akan menunggu Jungkook selesai Aliyah. Ya kira-kira 3 tahun lagi.

"Iya, bi. Taehyung yakin bisa. InsyaaAllaah," ujar Taehyung yakin.

Sang ayah menghela nafas panjang, menyandarkan tubuhnya di sofa empuk berwarna hijau botol itu.

"Tempat tinggal? Apa kamu sudah siapkan? Mau tinggal di rumah peninggalan almh. Umi kamu?" tanya ayahnya.

Ya, rumah yang sering Yoongi kunjungi itu rumah peninggalan ibunya Taehyung. Terlahir dari ayah dan ibu yang kaya raya, sebenarnya bisa saja membuat Taehyung tidak perlu bersusah susah bekerja. Toh, uangnya banyak, tabungannya banyak, ga akan habis tujuh turunan. Ga tau deh turunan ke delapan mah..

"Iya, bi. InsyaaAllah Agam tinggal di rumah almh. umi,"

"Kalau kamu mau rumah baru, bilang abi,"

"Nda usah bi, terimakasih. Agam mau tinggal di rumah umi sambil mengumpulkan uang untuk beli rumah sendiri," tolak Taehyung dengan halus.

"Baiklah, abi mengerti. Kamu tidak perlu meminta restu, pasti abi restui. Tetap pelajari syarat, hukum dan rukun menikah, tanggung jawabmu, fiqh menikah dan fiqh perceraian. Merawat fisik untuk kebahagiaan rumah tangga juga dianjurkan. Perlakukan istri kamu dengan lemah lembut, dengan kasih sayang, perhatian, ibadah dan amalan. Jangan pernah sekalipun buat istrimu bersedih apalagi menangis. Terakhir, do'a dan tawakal," jelas sang ayah yang membuat Taehyung ingin menangis.

Aduh, rasanya kok..

"Terimakasih banyak abi, jazakallahu khairan katsiiran,"

Tak lama berselang, ibu Yoongi datang dengan membawa tiga jenis makanan dalam satu nampan besar.
"Sudah nih mengobrolnya? Sarapan sudah siap."

Taehyung tersenyum menanggapi.

Ada soto ayam betawi, rendang daging sapi dan semur jengkol. Karena masih suasana lebaran, maka di sediakan ketupat oleh Yoongi.

"Abi, bang Agam mau menikah!" seru Yoongi mencairkan suasana.

Sang ayah tertawa mendengarnya. "Iya, abang kamu udah laku!" ucap sang ayah.

"Iya abi, alhamdulillah bang Agam gajadi bujang lapuk,"

"Heh!"












Keesokan harinya, Taehyung pergi ke rumahnya -rumah peninggalan ibunya- untuk mendekor ulang rumah tersebut. Pria itu juga berencana untuk merenovasi beberapa bagian rumah agar terlihat lebih enak dipandang. Pengerjaan langsung dilakukan hari itu juga dengan beberapa tukang bangunan kepercayaan ayahnya.

Hari ini akan menjadi hari sibuk. Tidak ada waktu untuk Jungkook ataupun keluarganya. Yang ada, hanya fokus terhadap renovasi rumah sebelum pertemuan orangtua Taehyung dan orangtua Jungkook di adakan minggu depan. InsyaaAllaah..

"Taehyung!"

Merasa dipanggil, sang pemilik nama menoleh. Menemukan sosok kawan lama dengan kemeja biru tua.

"Mas Bogum? Apa kabar?"

"Alhamdulillah baik, Tae. Kamu sendiri apa kabar? Udah berapa tahun ga ketemu nih, makin sehat aja kamu,"

Taehyung hanya tersenyum menimpali ucapan kakak kelasnya semasa tsanawiyah dulu. Namun tak lanjut ke aliyah, melainkan SMA.

"Tinggal di sini komplek sini, Mas?" tanya Taehyung.

"Iya nih, baru pindah tiga hari lalu karena mutasi kerjaan. Kamu di sini juga?"

"Iya, mas. Alhamdulillah ada rumah peninggalan almh. umi, mau renov buat masa depan,"

"Papa!"

Taehyung maupun Bogum menoleh ke sumber suara. Sosok anak kecil sedang belajar sepeda roda dua.

"Wess jagoan papa! Udah lancar!" seru Bogum bangga.

"Anak, mas?"

"Iya, Tae. Anak pertama,"-

Bogum meminta anaknya untuk memperkenalkan diri ke Taehyung.

"Halo om, nama aku Minjae,"

Taehyung yang gemas langsung menggendong anak berusia empat tahun itu.

"Lucu banget kamu. Om culik ya?"

"Jangan, kata papa, Minjae makannya banyak. Nanti om jadi miskin kalau nyulik Minjae,"

Taehyung terbahak-bahak mendengar jawaban si kecil Minjae. Bisa-bisanya Bogum mengajarkan hal seperti ini.

"Mampir yuk. Mumpung masih suasana lebaran nih, Tae."

Dengan bujukan Bogum, akhirnya Taehyung bertamu ke rumah sobatnya ini. Dan Taehyung terkejut menemukan sosok istri Bogum.

"Taehyung?"

"Mba Airin?"

Bogum tersenyum melihat keterkejutan antara Taehyung dan istrinya, Airin.

Memang, dulu tuh Airin seperti sosok kakak perempuan untuk Taehyung karena sering melindungi Taehyung dari anak-anak nakal.

Sampai akhirnya Airin curhat ke Taehyung kalau dia suka Bogum. Tapi Bogum ga peka. Ya sekarang alhamdulillah mereka udah resmi jadi sepasang suami istri.

Canggung memang menyapa, tapi tak lama kok. Minjae yang banyak bertanya, mampu mencairkan suasana menjadi lebih hangat dan ceria. Apalagi ketika Minjae bercerita tentang mamanya yang akan melahirkan adik bayi karena sudah masuk bulan 7 kehamilan.

"Oh, jadi Taehyung ada rumah di blok sebelah?" tanya Airin.

"Iya, Mba. Aku ada rumah peninggalan almh. Umi,"

"Sayang, Taehyung lagi renov rumah buat calon istrinyaaaa ciyeee"

"Oh yaaa? Kapan menikah, Tae?" tanya Airin antusias.

"Insyaallah secepatnya,"

"Selamat selamat! Semoga dilancarkan sampai hari H nya, Tae!" ucap Bogum dan Airin bersamaan.









TBC

(END) CINTA DI WAKTU SUBUH || √TK (GS) Non BakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang