Sholat

3.1K 193 6
                                    

Hari mulai senja, matahari mulai tenggelam, memberikan tugasnya untuk digantikan oleh sang bulan. Di jalanan kota Jakarta pun kini terlihat lampu-lampu mulai menyala, keramaian semakin terasa. Mesjid mesjid juga sebentar lagi akan mengumandangkan Adzan nya. Dan kini sebuah mobil berwarna hitam tengah melaju membelah kemacetan kota Jakarta, bisa kalian tebak siapa yang mengendarai Mobil tersebut?? Ya!! Siapa lagi kalau bukan Aldebaran. Rupanya setelah meeting tadi selesai, Al tidak langsung pulang melainkan dia masih mengurus beberapa hal di kantornya hingga baru bisa pulang di kala Maghrib hampir menyapa. Tapi tak jarang juga Al pulang larut dan tak pulang karena harus lembur dikantor miliknya sendiri.

"Allahuakbar Allahuakbar"
"Allahuakbar Allahuakbar"
Terdengar suara adzan di mesjid sudah berkumandang yang menandakan bahwa waktu Maghrib telah tiba. Al pun bergumam.
"Alhamdulillah udah Maghrib, tapi ini gue sampe rumahnya masih lama sih, masih 25 menitan lagi, kalau gue terus jalan nanti yang ada gak keburu gue sholatnya, mending gue sholat di mesjid aja deh"
Ya! Meski Al adalah pengusaha yang sibuk, namun sebisa mungkin dia tidak meninggalkan Ibadah 5 waktunya. Meski kadang terlambat dia tetap melakukannya, daripara tidak sama sekali. Karena Almarhum Nenek nya pernah berkata kalau apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan sholat!! Dan prinsip itulah yang selalu dipegang teguh Al dari dia kecil hingga saat ini. Setelah
sampai di mesjid Al pun segera membersihkan dirinya dan mengambil air wudhu dan masuk ke mesjid untuk melaksanakan sholat sunat.
"Allahuakbar" ucap Al mengangkat Takbir lalu mulai membaca surah Al-fatihah dan surah lainnya.
Setelah selesai sholat sunat. Muadzin pun mengumandangkan Iqomah
pertanda sholat Maghrib akan segera dimulai. Semua terlihat Khusyuk saat melaksanakan Sholat, begitupun dengan Al, dia terlarut dengan suasana tentram dan damai dikala sedang beribadah kepada yang maha kuasa. Setelah Imam mengucapkan Salam lalu dilanjutkan dengan membaca tasbih dan zikir lalu berdoa bersama. Selesai itu semua Al pun langsung bersalaman dengan para jamaah yang lain dan pamit untuk segera pulang. Saat Al sedang memakai sepatunya tak sengaja dia duduk bersebelahan dengan seorang supir yang ternyata adalah supir Andin namun Al tidak mengetahui hal itu, namun yang membuat Al heran supir itu kelihatan celingukan mencari sesuatu. Al pun bertanya
"Nyari apa Pa?"
"Oh ini saya cari sepatu saya gak ada, saya sudah cari dibelakang sama disamping tapi gak ketemu juga, saya kelelahan jdi saya duduk dulu" jelas bapa itu ramah. Al yang merasa kesihan pun berinisiatif untuk membantu bapa tersebut mencari sepatunya yang hilang.
"Saya bantu cari ya pa" tawar Al
"Ah gak usah Pa, merepotkan bapa saja, saya bisa cari sendiri" tolak Pak Daus ramah.
"Santai aja Pa, saya sudah tidak ada keperluan apapun setelah ini jadi saya bisa bantu bapa, saya coba cek disana ya pa. Ngomong² warna apa sepatunya pa?" kukuh Al
"Terimakasih Pa sudah mau membantu saya, warna hitam pak" ucap Pak Daus lagi
"Sama sama pak, tapi jangan panggil saya Pa juga dong, panggil saya Al aja" ucap Al dengan sedikit terkekeh
"Oh baik nak Al"
Mereka pun sama sama mencari sepatu pak Daus hingga akhirnya Al melihat sepasang sepatu berwarna hitam dibelakang pot tanaman. Al pun mengambilnya dan bertanya kepada Pa Daus.
"Pak, ini bukan sepatunya?"
"Alhamdulillah ketemu, iya itu sepatu saya nak" ucap Pak Daus nampak senang.
"Syukur kalau benar, ini pak sepatunya"
"Iya maksih yah Nak Al, semoga Allah membalas semua kebaikan nak Al, jarang loh bapa bertemu dengan pengusaha sebaik mas Al, apalagi yang muda muda biasanya sombong" ujar pak Daus memuji Al
"Ah bapa bisa aja, biasa aja kok Pa. Lagian sebagai sesama manusia kan harus saling tolong menolong" ucap Al
"Iya nak, yaudah saya pamit dulu yah. Kesian majikan saya sudah nunggu"
"Oh bapa sama majikan bapa yaudah pak saya juga mau pulang"
"Iya itu majikan Bapak" tunjuk Pak Daus kepada Andin, dan Al reflek menoleh.

Deg!! Al pun terkaget ternyata majikan Pak Daus adalah orang yang sama dengan orang yang dilihatnya di Cafe tadi, orang yang berhasil menyelinap masuk dalam pikiran seorang Aldebaran Alfahri.
Ya! Andin ternyata masih belum sampai rumah, ternyata setelah pulang dari cafe tempat dia dan Al tak sengaja bertemu tadi, Andin malah mengajak Pak Daus untuk pergi ke rumah Pak Daus karena Andin sudah lama tak bertemu dengan keluarga pak Daus. Andin dan pak Daus pulang terlalu sore, lalu karena Pak Daus mendengar Adzan sudah berkumandang dia pun izin dengan Andin untuk Sholat terlebih dahulu dan Andin pun tentu mengizinkan, sedangkan Andin dia tidak bisa sholat karena sedang halangan. Kurang lebih 15 detik Al melamun memandangi Andin karna masih tak percaya bahwa andin adalah orang yang dari tadi disebut Pak Daus sbagai majikannya.

Andin tidak melihat Al karena dia sibuk memandangi jalanan yang ramai dan dipenuhi lampu-lampu serta beberapa anak kecil dan remaja yang menjadi pengamen di warung-warung pinggir jalan. Melihat Al yang terdiam pak Daus heran dan mencoba menyadarkan Al dari lamunannya.

"Nak Al kenapa melamun?" Tanya pak Daus sambil mencolek tangan Al.
"Ah iya kenapa Pa?" Tanya Al yang masih tak konsen
"Nak Al kenapa kok jadi melamun?" Tanya pak Daus sekali lagi
"Enggak papa kok Pak Daus" jwab Al karena dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada Pak Daus.
"Yasudah kalau begitu bapak permisi yah, sekali lagi terimakasih nak Al. Assalamu'alaikum"
"Iya Pak, walaikumsalam" sahut Al
Pak Daus pun bergegas mendatangi Andin dan meminta maaf karena telah membuat Andin lama menunggu.

"Permisi non, maaf yah non jadi lama nunggu tadi sepatu bapa teh ilang" ucap Pak Daus tak enak
"Iya pak gakpapa, tapi gimana sepatunya udah ketemu?"
"Udah ini non sudah bapa pakai"
"Oh Syukur, dapat dimana pak?"
"Itu tadi Nak Al yang nemuin"
"Nak Al? Siapa?" Kata Andin merasa asing dengan nama yang disebutkan Pak Daus.
"Oh itu, dia tadi sholat juga dimesjid terus dia baik sekali mau nolongin Bapa, sepertinya dia juga pengusaha sama seperti Bapa nya Non, tapi dia masih muda" ucap Pak Daus
"Oh begitu" ucap Andin nampak tidak terlalu penasaran namun setelahnya Andin bertanya lagi.
"Mana orangnya Pak?"
"Itu disana, eh kok sudah tidak ada?" Ucap Pak Daus yang baru saja menunjuk keberadaan Aldebaran namun ternyata Aldebaran sudah tidak ada lagi ditempat itu.
"Mungkin dia udah pulang Pak, yaudah kita pulang juga yuk takutnya Papah sama Mamah nyariin" ucap Andin
"Iya ayo Non"
Andin dan Pak Daus pun masuk mobil dan segera melaju menuju arah pulang. Sedangkan Al ternyata tadi dia pergi ke WC mushola untuk Buang air kecil, sesudah buang air kecil Al pun juga langsung bergegas untuk pulang.

Jangan lupa Vote yah dan Follow ak juga :) Tencu🖤!

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang