SEGERA

281 29 1
                                    

Andin terburu-buru kerumah sakit dan sesampainya disana dia langsung menuju ke ruangan Papah Surya.

Andin melihat Mamah Sarah sudah berada di dalam ruangan itu, dan Andin berniat mendatanginya.

Namun saat didepan pintu Andin terdiam.

Cukup lama Andin menatap, seolah mencerna kejadian yang terjadi saat ini.

Antara mimpi dan kenyataan, Andin memberanikan diri melangkah menuju brankar Papa Surya.

"Papah??" Ucap Andin.

Andin kembali terdiam, bahkan semua orang diruangan itu tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Mata Andin mulai memanas.

"Papah.." ucap Andin dan langsung memeluk Papah Surya.

"Papah udah sadar??"

"Hiks...hiks...makasih Ya Allah, Papah udah sadar"

Tangis Andin pecah begitu saja didalam pelukan Papah Surya.

Betapa senangnya dia melihat cinta pertamanya yang awalnya terbaring tak berdaya sekarang sudah membuka matanya.

"Papah aku takut banget Papah kenapa-napa, Alhamdulillah Allah dengerin doa aku buat menyadarkan Papah"

"Iya sayang, makasih yah doanya"

"Papah juga senang banget sekarang bisa kumpul lagi sama kamu sama Mamah" papah Surya menggenggam tangan Andin dan Mama Sarah dan membawa mereka berdua kedalam pelukannya.

Sungguh mukjizat Tuhan sangat nyata kali ini di keluarga Andin.

Papah Surya yang sudah kritis kembali bisa membuka matanya.

"Al, Al harus tau tentang ini" batin Andin.

"Mah, pah bentar yah aku mau nelpon Al dulu ngasih tau kalau Papah udah sadar"

"Iya ndin"

"Al?? Al siapa mah?" Heran Papah Surya.

"Itu temannya Andin"

"Kok papah baru dengar yah ada nama temen Andin namanya Al??"

"Setau Mama mereka juga baru kenal sih Pah, tapi emang si Al anaknya baik banget"

"Selama Papah dirawat dia selalu bantu Mama dan Andin"

"Oh syukurlah kalau gitu"

~

Suara dering hp berbunyi, Al yang sedang diruang kantor reflek berhenti mengerjakan kegiatannya.

"Andin??" Al pun mengangkat telponnya.

"Assalamualaikum, Halo ndin"

"Al.... Alhamdulillah Al"

"Papah udah sadar"

"Alhamdulillah Ya Allah" ucap Al terdengar lega.

"Kapan sadarnya ndin??"

"Baru aja Al, aku seneng banget".

"Iya saya juga ikut senang ya dengernya"

"Tapi maaf ndin, saya belum bisa kesana dulu soalnya lagi banyak kerjaan"

"Iya Al gakpapa, aku cuman mau bilang aja kok ke kamu, kamu selesain aja urusan kamu dulu"

"Yaudah kalau gitu aku tutup ya Al telponnya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Al tersenyum, akhirnya dia bisa mendengar suara bahagia Andin lagi.

~

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang