Kejutan

1.5K 191 11
                                    

"Enak banget Pecel lele sama ayam panggang nya, rasanya gak pernah berubah dari dulu" ucap seorang perempuan berambut hitam pekat.

"Enak atau laper nih??" Ucap pria yg duduk disamping perempuan itu.

"Ihhhh apaansih" balas perempuan tadi kesal sambil mencubit pinggang pria disampingnya.

"Aduhh,,,aduh,,,iya maaf-maaf"

"Lagian kamu sih usil banget, makanannya kan emang bener-bener enak tau"  ucap perempuan itu lagi dengan wajah menggemaskan nya.

"Iya dehh, yaudah kalau gitu kita sekarang pulang" ajak pria itu.

"Eh Roy, jangan pulang dulu kita jalan-jalan dulu ke taman"

Yaps! Perempuan dan Pria yang sedang asik bercengkrama itu adalah Roy dan Silvia.

"Mau ke taman mana? Emangnya kamu gak cape apa, batu dateng dari luar negeri langsung jalan-jalan" ucap Roy menanggapi ajakan Silvia.

"Ihhhh gakpapa tau, aku itu udah kangen banget jalan-jalan di Indonesia. Kan kamu tau sendiri dari satu bulan kemaren aku di Australia terus, bosennn" rengek Silvia dengan nada manjanya.

Roy yang nampak tak tega pun akhrinya menyetujui ajakan Silvia untuk berjalan-jalan ke taman.

"Yaudah deh ayo, tapi tunggu aku bayar dulu yah" ucap Roy sambil berlalu menuju ke kasir.

Silvia yang nampak begitu senang pun langsung memberikan respon dengan mengangkat salah satu jempolnya.

Sedangkan ditempat lain, yaitu di Resto Bima suasana masih saja penuh dengan tanda tanya.

Al dan Andin yang begitu penasaran terutama Al, dia terlihat gelisah sambil menunggu Bima keluar dari dapur agar mereka bisa bertanya apa yang terjadi sebenarnya.

Bukan apa-apa, hanya saja Al takut jika terjadi apa-apa dengan Bima atau para pelayan disini.

Sedangkan Andin yang melihat wajah gelisah Al mencoba untuk menenangkan Al meski kondisi dirinya sendiri masih belum stabil.

Namun belum sempat Andin memulai perkataannya, tiba-tiba ada barista yang datang mengantar minuman ke meja mereka.

"Maaf Mas, Mba ini pesanannya" ucap barista itu.

"Makasih yah Mba" jawab Andin.

"Makasih Mba" ucap Al kemudian.

"Iya sama-sama"

Setelah kepergian barista itu barulah Andin memulai perkataannya yang tadi sempat tertunda.

"Al...."

"Kenapa kamu keliatan gelisah?"  Tanya Andin dengan suara yang terdengar masih sedikit bergetar.

"Saya gakpapa, saya cuman penasaran apa yang sebenarnya terjadi, saya cuman takut Bima kenapa-kenapa"

Tiba-tiba Al merasa ada sepasang tangan yang meraih lalu menggenggam tangan Al.

Dan tangan itu tidak lain dan tidak bukan adalah tangan Andin.

Al pun sontak terkejut dengan apa yang Andin lakukan. Al menatap tangannya yang digenggam oleh tangan Andin, lalu beralih menatap gadis dihadapannya itu.

Untuk beberapa saat manik mata mereka sama-sama bertemu. Sampai Andin akhirnya membuka suara.

"Ternyata kamu orang yang begitu baik Al" ucap Andin memuji pria yang telah menolongnya itu.

Al hanya diam tanpa respon apapun sambil masih memperhatikan tangannya dan tangan Andin yang kini saling bertaut.

Kemudian Andin melanjutkan ucapannya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang