Bekal

1.5K 140 16
                                    

Pagi hari tiba, perlahan mata Al mulai terbuka. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya, yang tepat mengenai retina miliknya.

"Jam berapa nih??" Al merotasi kan bola mata nya ke arah jam dinding.

"5 menit lagi Adzan Subuh" gerutunya.

Perlahan dia membangunkan badannya, lalu berjalan ke kamar mandi.

_

Ditempat lain, Andin yang ketiduran di kursi rumah sakit juga mulai terbangun.

"Eh udah Subuh yah??"

"Allahuakbar.... Allahuakbar" sayup² Andin mendengar suara Adzan berkumandang.

"Orang udah Adzan, Aku siap-siap Sholat deh ke Mesjid depan aja"

_

Selesai Sholat, Andin terlihat memilih duduk diteras mesjid yang tidak terlalu besar itu. Menikmati udara pagi yang terasa begitu segar.

Tak heran jika memang banyak orang yang memilih singgah ke mesjid ini, selain karna ingin Sholat, bahkan ada juga orang yang sengaja mampir hanya untuk sekedar bersantai atau beristirahat.

Tiba-tiba seorang anak kecil berlari ke arah Andin, bisa Andin tebak umurnya sekitar 2 tahunan.

"Al sayang hati-hati larinya nanti jatuh!!"  Ucap seseorang yang sepertinya adalah Ibu dari anak kecil itu.

"AL??" Batin Andin.

Dan benar saja, anak kecil itu hampir saja jatuh, untung Andin dengan sigap menangkapnya.

"Eh...eh... hati-hati" ucap Andin lembut sambil menahan badan anak kecil itu.

"Ya ampun Sayang, udah Bunda bilang kan hati-hati"

"Makasih yah Mba, kalau Mba gak nangkep anak Saya mungkin dia udah jatuh ke tanah batako ini"

"Iya Sama-sama, ganteng banget ini anaknya" Andin menoel Pipi anak kecil bernama "AL" itu.

"Aaaa dia ketawa lucu banget!!" Ucap Andin saat anak kecil itu bereaksi.

"Hahaha, iya Mba dia emang gampang akrab anaknya sama orang lain"

"Oh gitu yah, gemes banget!!"

"Namanya Al yah Mba??" Tanya Andin.

"Iya namanya Al, nama panjangnya Alandra Alfian"

"Bagus banget namanya, Hallo Alandra ganteng" Andin mendadah-dadah tangannya ke arah Alandra.

"Hay Tante, ayo bilang hayy Tante gitu" ucap Sang Mamah menirukan suara anak kecil.

"Lucu banget!!" Andin mencubit kecil Pipi Alandra.

"Mba kesini nunggu suaminya??"

"Lagi didalam mesjid yah suaminya??"

Andin nampak kebingungan menjawab pertanyaan dari perempuan itu, terlebih lagi perempuan itu seolah tak memberi jeda untuk Andin berbicara.

"Aku disini-"

"Bunda!! Al!!" Panggil seorang laki-laki dari arah yang lumayan jauh dari mereka.

"Sayang itu Ayah tuh!! Ayah udah selesai beli rotinya"

"Mba, Saya pamit dulu yah... suami Saya udah nunggu soalnya" pamit perempuan itu.

"Oh iya, hati-hati yah...dadah Al" Andin kembali melambaikan tangannya, dan kali ini Alandra membalasnya.

"Pamit dulu yah Tante, dadah Tante"

"Dadah Alandra sayang"

"Mba permisi yah, salam buat suaminya"

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang