Mata Andin terbelalak mendengar ucapan Mamah Sarah.
Apa ini?? Apa dia tidak salah dengar?? Menikah?? Kenapa??
"Ni..nikah??" Tanya Andin ragu.
Mamah Sarah menganggukan kepalanya.
"Tapi kenapa Mah?? Pah??"
"Kenapa secepat ini??"
"A...aku belum siap"
"Ndin..ini perintah dan keinginan dari Papan kamu"
"Iya tapi kenapa Pah?? Mah??"
"Ndin" panggil Papah Surya lembut kepada anak kesayangannya itu.
"Kamu kan tau, Papah sakit-sakitan"
"Papah cuman takut umur Papah gak lama lagi nak...jadi Papah belum tenang kalau belum melihat kamu berada ditangan pria yang tepat"
"Tapi kan Papah udah sembuh kan?? Papah juga gak perlu ngomong sejauh itu Pah"
"Iya ndin, tapi umur gak ada yang tau"
"Papah cuman mau bisa lihat kamu bahagia nak"
"Papah kepengen jadi saksi, duduk didepan penghulu buat nikahin kamu"
"Pahh...tapi aku-"
"Ndin...dengerin kata orang tua" ucap Mama Sarah penuh penekanan.
Andin menutup matanya dan menyeka air mata yang keluar dari kedua matanya lalu mengambil nafas panjang.
"Pah..Mah...Andin minta maaf, bukannya Andin gak nurutin perkataan Papah sama Mamah tapi Andin benar-benar belum siap"
Andin pergi meninggalkan kedua orangtuanya diruang keluarga, dia pergi dan mengunci dirinya didalam kamar sendirian.
Sesampainya di dalam kamar Andin menghempaskan tubuhnya di atas kasur seraya menangis.
Dia tidak habis pikir kenapa bisa-bisanya Papah Surya berpikir sejauh itu sampai menyuruhnya segera menikah.
Tiba-tiba sebuah ketukan menyadarkan Andin.
"Tok...tok....tok"
Andin sebenarnya tidak ingin membukakan pintu, tapi dia terpaksa karena tidak tega.
"Ceklek" pintu dibuka, menampilkan sosok Mama Sarah didepan pintu.
"Mama boleh masuk??"
Andin mengangguk.
Andin dan Mama Sarah duduk dipinggiran kasur.
"Ndin..." Panggil Mama Sarah dengan nada serius.
"Denger ya, Papah kamu itu emang udah dinyatakan sembuh sama dokter"
"Tapi bukan berarti penyakit jantungnya gak akan kambuh lagi, justru jantung Papah bisa kambuh kapan aja"
"Jadi Mamah ingin kamu kabulkan permintaan Papah kamu untuk kamu segera menikah"
"Tapi mah..."
"Andini!! Jangan ngebantah orang tua, pokoknya Mamah gak mau tau, gimanapun caranya kamu harus nerima pernikahan ini!!"
"Mamah gak nerima penolakan apapun!!"
"Besok, mamah mau kamu atur pertemuan kita dengan keluarga Roy untuk membicarakan pernikahan kalian"
Andin terkejut bukan main saat Mama Sarah menyebut nama Roy.
Bagaimana mungkin Andin meminta laki-laki yang sudah menghianatinya itu untuk menikahinya??
Dia masih waras untuk tidak memberikan hidupnya pada laki-laki brengsek seperti Roy.
Tapi Mama Sarah?? Dia bahkan tidak menerima penolakan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
Romance~Ketika Cinta datang menyapa, dan tidak ada satupun yang tahu bagaimana caranya bekerja. Ting....bel cafe berbunyi menandakan ada seseorang yg melewati pintu cafe tersebut, sepasang mata reflek menatap ke arah sumber suara dan nampak terlihat seoran...