[4] SAH!

1.3K 70 3
                                    

Sebelum baca vote dulu yuk biar nggak lupa ⭐

Makasih buat yang udah vote ♥︎

● ● ●

Malam hari langit tampak cerah. Bintang yang bersinar terang seakan mengejek Kelvan yang menengadahkan kepalanya ke langit malam. Kelvan berdiam diri di balkon kamar. Pikirannya melayang entah kemana. Yang menjadi topik utama isi kepalanya saat ini adalah soal perkataan Darren tadi sore. Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga memang. Tapi kalau memang tak cinta apa harus dipaksakan?

Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke ponselnya. Kelvan lantas membukanya.

Marsha

/Malam Kelvan

/Maaf mengganggu waktunya

/Aku mau minta izin

?\

/Boleh nggak aku undang Arvel besok?

Kelvan mengernyit. Arvel? Siapakah Arvel? Agaknya ia pernah mendengar nama itu. Sebentar ....

Marsha

Siapa?\

/Temanku

Lo punya temen?\

Di seberang sana, balasan pesan dari Kelvan barusan cukup membuat Marsha merasa tersinggung. Sebegitu 'nerd' kah dia sampai Kelvan mengira dirinya tidak memiliki teman sama sekali?

Marsha

/Tentu

/Temanku hanya Arvel

Gak\

/Kenapa?

Lo nggak boleh undang siapapun\

Cuma gue yang boleh\

/Kenapa begitu?

/Bukannya aku juga berhak mengundang orang terdekatku?

Udah pokoknya nurut aja\

Gue nggak mau kalau sampai satu sekolah tau hal ini\

Reputasi gue bisa rusak karena lo\

Deg.
Marsha merasa sesuatu yang tajam menusuk tepat ke jantungnya. Hanya sebuah pesan, namun berhasil membuat hati Marsha mencelos sakit. Sebegitu bencinya Kelvan pada dirinya kah? Kalau boleh memilih, Marsha pun tidak mau menerima perjodohan ini. Tapi demi menjaga nama baik orang tuanya, Marsha terpaksa menuruti.

Ia terpaksa mengorbankan dirinya dan masa mudanya demi kedua orang tuanya. Lantas, siapakah yang salah di sini? Tidak ada.

Lalu, mengapa Kelvan berbicara seolah dirinya lah yang bersalah atas semua takdir ini?

* * *

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!!"

Gemuruh tepuk tangan dan ucapan selamat memenuhi ruang tengah kediaman Maurin. Semua yang datang memberi ucapan selamat kepada pasangan pengantin baru itu. Kelvan diam, mata elangnya menelisik keberadaan wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

Sonya menepuk bahu putranya lembut. Tanpa bisa ditahan air matanya mengalir begitu saja, menangis haru. Sonya berhambur ke pelukan Kelvan.

"Terima kasih, sayang. Mommy nggak bisa berkata-kata lagi. Anak Mommy yang keras kepala ini udah jadi seorang suami. Perasaan baru kemarin kamu bantah perintah Mommy."

My Nerd Wife (MNW) [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang