Hari berlalu dan ujian pun selesai, seluruh kelas IX akhirnya menikmati masa tenang.
"Ma nanti pulang sekolah aku main kerumah Dwi ya, nanti tolong di jemput" jelas Hanum kepada mamanya sebelum berangkat sekolah
"Rumahnya dimana?"
"Rumahnya di Ngembe ma daerah Kenep, papa tau kok. Nanti sms Hanum aja ya ma" mengingat orangtuanya tidak mengerti menggunakan ponsel
Hanum pun langsung berangkat dan menuju sekolahnya.
Ketika sampai di sekolah, Hanum dan kawan-kawannya saling cerita satu sama lain perihal masalah ujian kemarin hingga membicarakan tentang sekolah mana yang menjadi tujuan mereka nanti.
"Num kamu beneran sekolah disana?" tanya Risa
"Iyalah, emang mau kemana lagi? Lagian aku uda diterima tinggal daftar ulang aja"
"Iyasih apalagi kamu kan emang pengen banget masuk sekolah kayak militer gitu kan"
Tanpa menjawab Hanum langsung pergi menuju kelas Dwi memberi kabar bahwa ia nanti akan pergi main kerumahnya.
Tiba-tiba wali kelas masuk dan Hanum pun kaget.
"Loh Hanum kok kamu ada di kelas A?" tanya bu guru heran
"Hehehe iya bu ini lagi ada yang di omongin sama Dwi"
"Ooo begitu, Hanum kembali ke kelas dulu ya soalnya wali kelas akan memberikan info begitu kelas yang lain juga"
"Wahh kalo gitu saya balik kelas dulu ya bu, permisi"
Hanum pun pergi dari kelas Dwi dan kembali ke kelasnya. Tentu saja, di kelasnya pun sudah ada bu Herawati wali kelas Hanum.
"Hanum habis dari mana aja? Temanmu semua nungguin kamu loh" bu Hera memberi tahu Hanum
"Tahu tuh Hanum udah tau mau ada pengumuman malah keluyuran ke kelas lain" sahut temannya
"Eh enak aja kalo ngomong, kamu juga tadi keluar kan ke kantin?"
Mereka debat dan jika sudah debat tidak ada yang bisa menghentinkan. Namun karena di situ ada bu Hera akhirnya beliau lah yang menghentikan.
"Kalian kok malah berantem? Kapan saya akan memberi tahu info nya?"
Hanum dan kawannya pun berhenti dan Hanum segera kembali ke tempat duduk.
"Bu hera cuman ingin kasih tau bahwa pendaftaran sekolah SMK-SMA sudah di buka jadi kalian harus segera setor akan menuju sekolah mana agar saya sebagai wali murid bisa membantu berlangsungnya kalian dan untuk Hanum selamat ya bu Hera bangga terhadap kamu"
"Terima kasih bu"
"Baiklah jika tidak ada yang di tanyakan, setelah ini kalian pulang dan jika sudah ada tujuan ingin kemana segera melapor ke bu Hera"
Tanpa basa basi bu Hera pun pergi meninggalkan kelas.
"Yes akhirnya pulang" teriak semua murid
Hanum pun langsung pergi menuju kelas Dwi untuk menjemputnya agar segera ke rumahnya. Tidak butuh waktu lama mereka berdua langsung keluar sekolah dan masuk ke dalam angkutan umum.
Hampir 15 menit menunggu akhirnya angkutan mereka berangkat. Selama di perjalanan karena tidak hanya Hanum dan Dwi saja tetapi banyak murid yang lain rumahnya di daerah yang sama.
"Yok sudah sampai"
Angkutan berhenti di sebuah gang pinggir jalan menuju desa. Hanum,Dwi,dan teman-temannya yang lain berjalan menuju rumah masing-masing hingga akhirnya hanya tersisa mereka berdua saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Dreams In My Life
Teen FictionHidupku penuh dengan mimpi! Ketika harapan-harapan aku tulis di sebuah secarik kertas kecil, dan aku harus berjuang untuk mendapatkan harapan itu. Melelahkan memang, mengharapkan sesuatu yang masih tertahan sangat menyesakkan. Ketika aku mempunyai m...