Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 waktunya untuk semua murid dan guru-guru melaksanakan ibadah shalat ashar. Sudah kewajiban dan peraturan sekolah bahwa jika pulang kembali kerumah harus shalat berjamaah.
"Num ayok shalat" ajak temannya bernama Luluk
"Iya ayok, tas nya taruh kelas aja kita ke masjid bawa alat shalat biar gak ribet" mengingat Hanum yang tidak suka dengan keribetan
"Iya Num betul juga" Luluk pun menaruh tasnya di meja Hanum.
Mereka berdua pun menuju masjid karena takut dimarahi jika telat.
Tepat pukul 15.15 semua para murid dan wali guru shalat berjamaah dengan khusyuk.
Kurang lebih 15 menit shalat berjamaah pun selesai, mereka kembali ke tempat masing-masing dan ada juga yang langsung pulang. Karena tas Hanum di kelas, jadi ia balik ke kelas.
"Akhirnya pulang juga gua, laper euy" batin Hanum yang meronta
Hanum dan Luluk keluar kelas secara barengan untuk menuju tempat parkir sepeda. Namun, Hanum tidak membawa sepeda melainkan di jemput sama kakeknya.
Oh ya, Hanum selama masa sekolah tinggal di rumah kakeknya ya gaes, karena rumah kakek dekat dari sekolah Hanum dan tidak hanya Hanum yang tinggal bersama kakek neneknya tetapi ada satu saudara laki-laki Hanum bernama Satria. Anggap saja itu adek Hanum, ia masih SD kelas 4.
"Num rumah kamu dimana?" tanya Luluk
"Rumahku di perumahan Kalirejo Luk, kalo kamu?"
"Oh disitu, aku cemandi sini. Kapan-kapan lah kita main hehehe"
"Iya Luk, pasti dong. Oh ya aku langsung ke gerbang belakang ya. Soalnya kakek jemput di situ"
"Oke Num, jumpa besok"
Mereka pun akhirnya berpisah, karena di sekolah Hanum terdapat dua gerbang depan dan belakang jadi setiap siswa dan guru selalu memilih di antara dua gerbang itu untuk jalan pulang mereka. hanum sengaja minta jemput di belakang karena agar tidak mondar-mandir dan dekat dari rumah.
Ketika berjalan menuju gerbang, Hanum sudah tampak kakek yang sedang menunggu. Hanum pun langsung lari dan memanggil kakek.
"Kakek ayok pulang" teriak Hanum
Kakek pun langsung menjalankan sepeda dan menuju rumah.
Sesampainya di rumah, Hanum sudah nampak adeknya yang pulang sekolah. Karena memang jam nya yang sudah jauh berbeda. Setiap Hanum pulang sekolah, di rumah neneknya selalu sudah siap-siap untuk membersihkan rumah. Hanum merasa letih, ingin istirahat tapi tidak mungkin.
Mengingat bahwa meskipun itu rumah kakek nenek Hanum tapi mereka bukan kakek nenek kandung hanya sebatas saudara. Jadi, Hanum memang sangat dekat dengan beliau semua tapi mama Hanum selalu mengingatkan bahwa itu orang lain sekalipun saudara sedekat apa pun itu. Hanum harus bisa menjaga nama baiknya,orangtuanya juga.
"Aku ingin istirahat tapi takut ketiduran" Hanum berbicara sendiri di dalam kamar
Yah begitulah aktivitas Hanum. Sepulang sekolah ia langsung mandi,beres-beres rumah,makan,shalat,belajar,kemudian tidur. Waktu untuk bermain dan menonton tv hanya jika ingin saja.
"Semangat Hanum kamu pasti bisa, hanya 3 tahun kurang kamu menyelesaikan pendidikanmu disini" Hanum memberi semangat kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Dreams In My Life
Teen FictionHidupku penuh dengan mimpi! Ketika harapan-harapan aku tulis di sebuah secarik kertas kecil, dan aku harus berjuang untuk mendapatkan harapan itu. Melelahkan memang, mengharapkan sesuatu yang masih tertahan sangat menyesakkan. Ketika aku mempunyai m...