Sakit

36 20 8
                                    

Jam pulang pun bergenting. Hanum akhirnya senang karena seharian dia memiliki tugas yang sangat banyak bahkan masih di beri pekerjaan rumah.

"Luk aku kayaknya nggak enak badan deh" kata Hanum

"Num kamu sakit? Mau aku anterin pulang? Maksutnya aku anterin jalan ke belakang tempat kakekmu menunggu"

"Nggak usah Luk gakpapa, aku cuman lemes aja"

"Nanti aku kabarin ya Luk kalo ada tugas yang aku nggak ngerti"

"Iya Num siap, kabarin aja"

Mereka pulang sendiri-sendiri seperti biasanya.

Tapi ketika Luluk mau mengambil sepeda

"Hei permisi"

"Astaghfirullah kaget. Iya ada apa?" Luluk memperhatikan seseorang itu, sepertinya dia teman seangkatannya.

"Maaf mau tanya, kamu temen cewek itu tadi?"

"Siapa? Hanum?"

"Oh namanya Hanum"

"Iya, kenapa emang?"

"Ngomong-ngomong aku boleh minta nomernya? Ada keperluan sih soalnya"

"Keperluan apa ya?"

"Mmm anu itu rumah dia di perumahan kalirejo kan? Aku tahu, karena aku punya kenalan disana. Dan aku butuh si Hanum buat ngomongin ke dia siapa tahu dia kenal"

"Oh gitu, yauda ini nomernya"

Luluk pun memberi tahu nomer ponsel tanpa basa basi lagi karena ia pengen segera pulang kerumah.

"Btw nama kamu siapa ya?"

"Oh iya sampek lupa kenalan. Aku Rangga dari kelas X IPS 1"

"Oke salam kenal. Aku Luluk temen Hanum kelas X IPS 2"

"Yah kita adalah temen seperjuangan hehehe"

"Yauda lah aku pulang ya"

Tanpa menunggu jawaban iya dari Rangga, Luluk langsung pergi begitu saja.

"Duh untung gak ketahuan bohongnya" batin Rangga sambil mengelus dada

Jika kalian bertanya kok bisa Rangga tahu rumah Hanum? Karena ketika pulang dari ekstra basket, si Rangga diam-diam mengikuti Hanum hingga sampai di depan rumahnya:)

***

Hanum yang sudah sampai rumah langsung masuk ke kamar.

"Duh pusing banget sih kepala gua" Hanum merasa badannya panas,kepalanya sangat sakit.

Tidak butuh waktu lama Hanum bergegas ganti pakaian, mungkin tidak mandi bahkan Hanum tidak keluar dari kamar untuk membantu neneknya.

Sudah pukul 19.00, Hanum tetap tidak keluar dari kamar. Kakek dan nenek pun sangat khawatir.

"Hanum" ketok kakek di pintu kamar

Hanum yang mendengarkan segera bergegas menuju pintu

"Iya kek, ada apa?"

"Kamu kenapa? Kok daritadi di kamar terus?"

"Nggakpapa kok kek, Hanum cuman capek aja. Tadi di sekolah banyak tugas"

"Sebentar. Muka kamu kok pucet? Kamu sakit Num?"

"Hah? Mbak Hanum sakit?" tanya Satria di ruang keluarga sambil melihat televisi

"Apasih si dek, rame bae"

Kamar Hanum memang satu ruangan dengan ruang keluarga, jadi tidak heran kalo semua orang berkumpul bahkan rame di depan kamar Hanum. Meskipun Hanum tidak suka keramaian, tapi bagaimana lagi ini bukan rumahnya.

100 Dreams In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang