Kembali di masa SMA
"Aku sekolah disini karena tersesat" kata Hanum
Teman-temannya diam
Krikkk...krikkk...krikkkk
"Hahahaha"
ketawa semua murid hingga wali kelas pun ikut tertawa.
"Hanum jelaskan ke kita bagaimana kamu bisa tersesat? Tak tahu arah jalan pulang?" kata ustadzah Rizky di lanjut tertawa
"Yah ustadzah saya tersesat karena waktu itu sebelum saya mendaftar disini, saya sekolah di Jember"
Penjelasan Hanum membuat wali kelas hingga temannya terdiam seribu bahasa.
"Tapi, saya tidak mau bercerita bagaimana perjalanan saya karena saya ingin memulai masa remaja disini bersama teman-teman, saya harap kalian semua dapat membantu saya move on dari sana" jelas Hanum
"Yah kita semua harus berkawan baik hingga akhir nanti" si Dewi yang berkata
Setelah dirasa cukup memperkenalkan diri Hanum pun kembali ke tempat duduk. Karena Hanum yang terakhir jadi bisa dibilang Hanum sebagai siswa penutup perkenalan mereka.
"Baiklah untuk mempersingkat waktu karena hari ini kalian sudah mulai pelajaran meskipun tidak semua tapi ustadzah harap kalian bisa serius dan langsung mengerti. Oke kita langsung lanjut pemilihan kandidat kelas" jelas ustadzah panjang lebar
"Oke siapa yang berkenan mewakilkan dirinya"
Satu kelas pun saling bertatapan tanda bahwa mengisyaratkan mereka saling menyuruh satu sama lain. Hampir 2 menit kelas hening ustadzah Rizky pun angkat bicara.
"Novi,Naura,Dinda,Safira silahkan kalian maju dan biarkan teman kalian memberi suara. Tidak ada penolakan"
Nama yang tidak disebut langsung bertepuk tangan ria tanda bahwa selamat sedangkan yang di panggil langsung badan melemas.
Tidak butuh waktu yang lama, mereka ber-empat pun menuju depan dan berdiri di hadapan teman-teman kelas tanda bahwa siapa yang pantas menjadi ketua,wakil,sekretaris,hingga bendahara. Di waktu itu pula semua murid saling maju secara bergantian untuk memberi suara. Yah secepat itu mereka kenal, Hanum berharap kalian menjadi teman terbaik Hanum selama mengejar impian dan melewati masa remaja di SMA YADIKA BANGIL ini.
15 menit sudah berlalu, lumayan agak lama karena sedikit ribut siapa yang akan mereka pilih dan akhirnya selesai.
"Hanum coba maju ke depan hitung berapa jumlah suara" kata ustadzah Rizky
"Baik ustadzah" Hanum pun maju tanpa banyak basa-basi agar cepat selesai.
Novi : 15 suara
Naura : 10 suara
Safira : 6 suara
Dinda : 4 suaraJumlah teman Hanum sekelas ada 33 orang.
"Sudah saya total ustadzah dan yang paling banyak adalah Novi" jelas Hanum
Teman-temannya pun bertepuk tangan tapi sepertinya si Novi yang terpilih tidak begitu senang.
"Novi kamu kenapa tidak suka? Harusnya kamu bangga dong" kata Hanum
"Bukannya tidak suka tapi aku takut tidak bisa memimpin kalian" jelas Novi
"Biisaa Noviiii" semua suara sekelas pun menjawab
"Baiklah setelah kita melewati tujuh samudera akhirnya yang menjadi ketua kelas adalah Novi,wakil Naura,sekretaris Safira,bendahara Dinda. Dan untuk sistemnya terserah kalian bagaimana atur seenaknya kalian yang penting rata dan adil. Saya harus segera keluar karena ustadz kalian sudah menunggu" ustadzah pun langsung to the point
Semua murid pun langsung menengok ke arah luar karena tidak tahu bahwa ada kehadiran ustadz mereka. Mereka penasaran akan di buatnya, entah siapa beliau mereka harap baik-baik saja.
"Oke tugas ustadzah selesai next time kita bertemu sesuai jadwal, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" pamit ustadzah Rizky
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semua murid
Setelah beberapa saat, ustadz yang tadi diluar mulai berjalan memasuki kelas dan ternyata aura positifnya sangat luar biasa. Guru yang di bilang cukup masih muda,ganteng,putih,berjalan mengibaskan rambutnya membuat Hanum dan teman-temannya tidak berhenti melihat terpaku terhadapnya. Bahkan ketika sudah duduk pun para murid di kelas tetap terdiam memandang beliau.
"Halo semuanya, apa kabar? Baru kali ini ya melihat saya?" tanya ustadz
Tapi tidak ada jawaban sama sekali karena para murid hanya terdiam melihat ketampanan beliau.
Mungkin beliau merasa hingga akhirnya mengucapkan salam dengan agak sedikit kencang.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Para murid kaget mendengar salam dari ustadz
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semua murid
"Ada apa dengan kalian? Kenapa ketika saya masuk kalian hanya diam? Sedangkan dengan ustadzah Rizky kalian sedikit rame" tanya beliau
"Maaf pak sebelumnya bisa memperkenalkan diri?" tanya Dewi
"Ahh iya saya lupa, baiklah nama saya Lucky Al-Hafsy panggil aja ustadz Lucky saya disini sebagai guru sejarah jadi karena kalian anak IPS jadi kalian akan sering ketemu dengan saya"
"Demi dewa, ya Tuhan nyesel gua duduk belakang. Gak mau tahu gua harus bisa pindah depan kalo waktunya ustadz Lucky" batin Hanum berbicara
"Ustadz saya mau tanya, apa guru-guru disini masih muda semua?" tanya Ajeng
"Bisa di bilang 70% masih muda seperti saya. Oh ya kalian tolong ya jangan panggil saya sebutan ustadz cukup panggil pak aja karena saya kurang sedikit nyaman"
"Baik pak" jawab semangat dari para murid
"Oke karena hari ini kita baru bertemu dan tatap muka jadi saya tidak langsung memberi pelajaran tapi kita akan mengenal agak dalam tentang kalian agar kedepannya lebih akrab" jelas pak Lucky
Yah begitu lah pertemuan pertama Hanum dengan kawan,guru,lingkungan sekolah. Hanum berharap semuanya akan baik-baik saja tanpa kendala sedikit pun.
Hari itu Hanum dan kawan-kawannya berkenalan dengan pak Lucky. Pak lucky adalah guru yang sangat baik,pengertian,seru di mata para muridnya.
"Nggak kuat gua ngadepin pak Lucky, bisa-bisanya orang ganteng berkarisma kayak pak Lucky bisa jadi guru gua. Tahan Num tahan, itu guru lu jangan main embat aja" batin Hanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Dreams In My Life
Teen FictionHidupku penuh dengan mimpi! Ketika harapan-harapan aku tulis di sebuah secarik kertas kecil, dan aku harus berjuang untuk mendapatkan harapan itu. Melelahkan memang, mengharapkan sesuatu yang masih tertahan sangat menyesakkan. Ketika aku mempunyai m...