part 5

898 107 2
                                    


happy enjoy, yups! (^v^)






Hoseok sedang berceloteh ria sepanjang koridor sekolah. Bercerita tentang betapa menyebalkannya seorang Kim Junmyeon yang hanya ditanggapi Jimin dengan deheman malas.

“Kau tau? Dia sangat menyebalkan dengan terus-terusan memanggilku yeobo. Astaga, bukankah itu menjijikkan?” celoteh Hoseok menggebu-gebu.

Jimin merotasikan bola matanya malas, “Diamlah! Jangan sok-sok mengatainya menyebalkan! Kalau dia jodohmu bagaimana?”

“Mulutmu itu minta dikuncir ya?” dengus Hoseok. “Lalu kau?”

“Aku? Kenapa?” tanya Jimin dengan menunjuk dirinya sendiri.

“Kau dengan Jungkook. Sepertinya kalian sudah saling mengenal lama.” Ucap Hoseok santai.

Bibir Jimin mengerucut, “Hmm. Dia—“

^^^

Jimin memasuki mansionnya dengan pelan. Mengendap-endap mencari keberadaan salah satu asisten rumah orangtuanya. Gadis itu mengintip ruang kerja Dantae yang terlihat kosong dan gelap. Huh.

Seseorang tiba-tiba menepuk bahunya, “Noona!”

Jimin langsung berbalik dan melotot, “Kau! Mau membuatku mati muda ya?” omel Jimin.

“Noona harusnya menyambutku dengan pelukan –“

Jimin tak segan-segan menampar pipi pemuda itu dengan keras sampai si empu meringis, “Mimpi sana. Kau dijemput siapa?”

“Paman Lee.” Jawabnya santai sambil menyeret koper menuju kamar yang tepat berada disamping kamar Jimin.

Jimin mengikuti pemuda itu, “Paman Lee? Dimana dia sekarang?”

Park Jihyun— adik kandung laki-laki Jimin langsung merebahkan tubuhnya. Membiarkan sang kakak membereskan pakaiannya yang ada dalam koper untuk diletakkan pada lemari, “Tadi sih ada di bawah. Sedang memarkirkan mobil.”

Begitu mendengar jawaban sang adik, Jimin langsung melesat keluar tanpa sepatah katapun.

“LOH? NOONA?! TIDAK DILANJUTKAN JADI BABUKU?!”

^^^

“Paman Lee, bagaimana?”

Paman Lee yang baru saja keluar  dari mobil seusai memarkirkannya pun terkejut, “Oh, nona. Seperti yang anda inginkan malam itu.”

Jimin tersenyum lebar, “Benarkah? Ah senangnya!!!” teriak Jimin girang.

Ketika sadar, mulutnya dibekap erat-erat dan membisikkan sesuatu kepada Paman Lee, “Jangan sampai ada yang tau, ya? Sekalipun itu Jihyun!”

Paman Lee hanya mengangguk saja. Jimin semakin tersenyum lebar.

I'm so excited...

^^^

Keesokannya.

Jimin melangkah penuh percaya diri begitu keluar dari mobil mewahnya yang sudah diparkirkan dengan cantik. Kaca mata hitamnya dilepas dengan aesthetic, rambut panjangnya tertiup angin hingga terlihat seperti slow motion, dengan sweater ungu yang nampak kebesaran ditubuh mungilnya. Menggemaskan.

ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang