happy enjoy, yups! (^v^)"Jungkook Oppa! Cepatlah turun! Eomma dan appa sudah menunggu!" panggil Somi diambang pintu kamar Jungkook.
Sebagai balasan, Jungkook hanya berdehem malas. Ingat, dia masih sedikit kesal dengan lip gloss Somi! Entah kapan perang antara dirinya dengan lip gloss berakhir.
Jungkook menuruni tangga mansionnya dengan santai.
"Yak! Cepatlah, Jeon Jungkook! Aku sudah lapar tau." Cerocos Somi.
Jungkook tidak peduli! Sedang malas berdebat dengan adiknya.
"Dia lebih tua darimu. Kalian ini pernah berada dalam rahim yang sama. Somi, bersikaplah sopan sedikit pada kakakmu!" nasihat Nyonya Jeon- Jeon Yoonhee.
"Tidak, eomma! Aku lebih suka memanggilnya tanpa embel-embel Oppa! Aku jadi merasa seumuran dengannya." Balas Somi cengengesan.
"Bukan anakku." Gumam Tuan Jeon- Jeon Yooncheol.
"Bukan adikku." Sahut Jungkook juga.
"Masa aku harus bilang bukan aku yang melahirkannya disaat nyawaku dipertaruhkan saat itu?" tanya Yoon-hee pada dirinya sendiri.
Somi menyengir lebar dan memeluk erat eommanya dari samping, "Uh, eomma jjang!"
"Aku memang terbaik. Untuk itu, kau harus nurut apa kata eomma. Jangan membangkang terus!"
"Dengarkan itu!"
"Diam kau, Jeon!" sentak Somi.
"Plis. Kita semua adalah seorang Jeon!"
^^^
Sedangkan di mansion Park, mereka semua makan dengan tenang. Jimin sesekali melirik kedua orangtuanya yang menampilkan raut kaku sok serius. Jimin mendengus jengah, dasar kuno!
"Bagaimana sekolahmu?" tanya Nyonya Park- Park Sooryeon.
"Baik." Balas Jimin seadanya."Ingat! Jangan berbuat ulah. Terakhir kali kau sekolah di Seoul, peringkatmu menurun. Jangan sampai itu terjadi sekarang!" titah Tuan Park- Park Dantae.
Bibir Jimin berkedut, sebisa mungkin untuk tetap menahan ekspresi datar seperti yang ditunjukkan oleh Eomma dan Appa nya.
Kita lihat saja nanti!
^^^
Jimin terbangun dimalam hari. Selimut tebal miliknya disingkap secara kasar. Matanya berkilat-kilat jahil.
"Hm, serunya memberikan mereka kejutan seperti apa ya?" monolognya.
Nah, kalau di film mungkin sekarang kepala bagian atas Jimin muncul sebuah lampu kuning mini dengan backsound 'ting'.
Mata jelinya sibuk menelusuri nama kontak yang ada di handphonenya.
"Paman Lee. Paman Lee. Paman Lee." Gumamnya. "YAA! KETEMU!" pekiknya.
Jimin segera menekan tombol 'Call' dan panggilan langsung dijawab oleh seseorang yang diseberang sana.
"Yeobseo? Nona Jimin?"
Jimin tersenyum lebar, "Paman-"
^^^
"Eomma! Appa!" rengek Jimin. "Haruskah kalian pergi sekarang? Aku baru saja tiba dari New York beberapa hari lalu. Kenapa sekarang ditinggal sendiri? Eomma."
Sooryeon dan Dantae mengernyitkan dahinya curiga, "Kau tidak merencanakan sesuatu kan?" tuding Dantae. Jimin sedikit gelagapan. Tapi, itu tidak terlihat. Dia sudah mempelajari menampilkan ekspresi dengan baik tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔
Humor[ BOOK 1 DARI YOU'RE ME ] bagaimana caranya pemuda dingin dan gadis keras kepala bersatu? ••• ^^kookmin ^^jikook ^^gs so, enjoyed guys♥ i hope u like this chingu💜