part 12

745 88 2
                                    


happy enjoy, yups! (≧▽≦)

Baru saja beberapa hari yang lalu, mereka membicarakan tentang liburan akhir semester atau liburan akhir tahun pelajaran, terserahlah. Hari ini Choi-ssaem selaku wali kelas dari kelas Jimin, mengumumkan tentang liburan tersebut. Kemungkinan mereka akan disana selama lima hari dengan tujuan ke Raventree Glamping Resort. Dan sekarang Choi-ssaem harus mendata berapa siswa yang akan ikut.

Syukurlah, semua yang ada dikelas XI-1 mengikuti kegiatan ini. Awalnya, Jimin merasa ragu. Akhir tahun sekolah masih satu bulan lagi, tidak menutup kemungkinan saat itu tiba, Dantae dan Sooryeon pasti sudah pulang. Tetapi, Jimin merasa sia-sia jika tidak ikut, percuma saja keberaniannya selama beberapa bulan terakhir ini jika dia kembali meringkuk ketakutan. Dia harus bangkit!

“Kau yakin ikut ini?” Jimin menoleh menatap Jungkook yang sedang berbisik mendekat padanya.

Hidung mereka nyaris bersentuhan jika Jimin tidak segera memundurkan wajahnya yang memerah, “Aku yakin! Sudah sejauh ini aku melawannya, tidak mungkin aku mundur sekarang!” bisiknya balik.

Jungkook menepuk pelan kepala Jimin. Entahlah, dia merasa ini sudah melenceng jauh dari rencananya. Tapi pemuda ini masih mementingkan egonya untuk tidak mengakui perasaannya yang juga sudah memuncak. Dia hanya ingin gadis disampingnya yang jatuh terlebih dahulu agar dia bisa bermain-main sebentar nanti.

“Ah iya, nanti aku ada latihan basket saat pulang. Kau mau menunggu atau kuantar terlebih dahulu?” tanya Jungkook.

“Sepertinya aku akan menunggumu saja, karena aku ada kumpul dengan teman-teman dance juga!” jawab Jimin.

Jungkook tersenyum lembut yang dibalas cengiran oleh Jimin, “Baiklah! Kalau kau selesai lebih dulu, lihat aku nanti ya? Tapi jangan terkena serangan jantung dadakan!”

“Dasar percaya diri!”

^^^

“Omong-omong, sudah lama sekali Jihyo tidak membuntutimu!” ucap Jimin memecahkan keheningan. Kini Jungkook dan Jimin sedang makan berdua dikantin. Taehyung dan Yoongi sedang kencan dilain tempat serta Hoseok lebih baik gadis itu berdiam diri dikelas daripada harus menjadi obat nyamuk jika bersama Jungkook dan Jimin.

“Kenapa? Apa kau tidak cemburu saat kekasihmu ditempeli gadis lain?”

Jimin mendengus kesal,”Aku hanya merasa aneh saja. Aku lebih merasa aneh lagi denganmu sebenarnya!”

Jungkook menunjuk dirinya sendiri, “Aku? Kenapa?”

“Dulu kau selalu menolakku, tapi tiba-tiba saja kau mengakuiku didepan semua publik, jika aku adalah kekasihmu.”

Astaga, apakah gadis didepannya ini benar-benar bodoh sampai tidak tau jika dirinya sedang dipermainkan? Park Jimin memang sangat pandai dalam pelajaran, tetapi dia sangat bodoh dalam hal perasaan. Pikir Jungkook.

Jungkook berdeham sebelum menjawab, “Aku tidak tau! Aku hanya melakukan apa yang aku inginkan.”

“Ah, begitu ya.” gumam Jimin. Dilihat dari sudut mata Jungkook, sepertinya jawaban Jimin barusanmenyiratkan kesedihan dan kekecewaan? Yang pasti tatapan Jimin membuatnya tidak nyaman.

Suasana tiba-tiba menjadi canggung. Jimin melanjutkan makannya dengan pelan dan Jungkook yang menatap Jimin dengan pandangan yang sulit diartikan, “Tidak berasa ya, setelah ini kita akan kelas dua belas lalu lulus. Rencananya kau akan kemana nanti jika lulus?”

“Kau kan akan menjadi suamiku, jadi aku akan ikut kemanapun kau pergi!” jawab Jimin asal.

Jungkook mengerang kesal, gilanya Jimin mode on!

ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang