happy enjoy, yups!!! (^v^)Jimin memasuki mansion dengan santai. Berbeda dengan Jihyun yang langsung cengo. Bahkan, pemuda itu sampai meninggalkan game nya.
“Noona! Kau—“
Mendengar sebuah suara, Jimin menoleh dan langsung duduk disamping adiknya tersebut, ikut menyomot kripik kentang yang ada dipangkuan adiknya tanpa dosa, dan seolah tidak terjadi apa-apa.
Merasa diperhatikan dengan lekat, Jimin menengok, “Apa?”
“Apanya yang apa? Kau ini kenapa, hah?!” sentak Jihyun tanpa sadar.
Jimin menggumamkan sesuatu yang tak didengar oleh Jihyun sambil tetap mamakan camilan milik Jihyun. Kesal dengan sang kakak, pemuda itu menarik lengan Jimin kasar sampai sang empu merintih, “Apa sih?!” kesal Jimin.
“Kalau sampai appa dan eomma tau, mereka mungkin akan langsung melubangi kepalamu!”
Jimin bangkit dari duduknya dengan santai dan mengendikkan bahunya acuh, “Biar saja! Sekalian aku mati!”
Jihyun melotot, “HEY! NOONA!!!” teriak Jihoon saat Jimin pergi berlalu.
“Aish, noona benar-benar cari masalah!”
^^^
“Selamat pagi Jihyun! Pagi bibi!” sapa Jimin dengan tersenyum lebar.
Uhukk… Uhukk…
“Kau kenapa? Kau baik-baik saja?” tanya Jimin seraya menyodorkan segelas air putih pada adiknya yang habis tersedak tersebut.
“Aku baik-baik saja.” Jawab Jihyun. Pemuda itu terlihat menghela nafas sebelum menatap Jimin tajam, “Harusnya aku yang tanya padamu! Kau ini kenapa???!!!” teriak Jihyun frustasi melihat tingkah sang kakak.
Sedangkan Jimin, gadis itu tanpa beban turut gabung duduk dimeja makan menghadap Jihyun. Memakan sarapannya dengan santai sambil menekukkan kakinya seperti para pria dewasa yang sedang makan di warung.
Dengan mulut penuh makanan, Jimin menjawab pertanyaan Jihyun yang tengah menatapnya shock, “Kau tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja, hehe.” Cengir Jimin.
“Noona, aku pulang untuk menemanimu—“
“Mengawasiku, Jihyun.” ralat Jimin tajam.
“Kau ini ke—“ Jimin menyelesaikan acara sarapannya dan menghampiri Jihyun dengan tersenyum sendu. Perilaku Jimin tersebut cukup untuk membuat Jihyun terdiam kebingungan.
Berjongkok didepan sang adik dengan kedua tangan mungilnya menggenggam erat tangan besar Jihyun, gadis itu bilang “Jika kau masih ingin aku hidup, maka diam saja. Dan jika kau memang benar-benar tak ingin melihatku lagi—“Jimin sengaja menggantungkan kalimatnya. Gadis itu berdiri dan mendekatkan bibirnya ke telinga kiri Jihyun.
“—maka telpon appa sekarang dan pagi ini akan menjadi pertemuan kita yang terakhir.” Bisik Jimin.
Jihyun terpaku ditempatnya.
Jimin tersenyum lembut. Mengusap kepala sang adik pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔
فكاهة[ BOOK 1 DARI YOU'RE ME ] bagaimana caranya pemuda dingin dan gadis keras kepala bersatu? ••• ^^kookmin ^^jikook ^^gs so, enjoyed guys♥ i hope u like this chingu💜