25.INTERROGATION

4.6K 525 164
                                    

"Apa yang ini masih sakit hyung?"

Lucas bertanya ragu seraya menunjuk punggung Taehyung yang sempat luka sebelum ia kena tembak di Oman.

Pria tampan bermarga Kim itupun melirik Lucas yang sedang mengoles salep pada punggungnya, kemudian Taehyung menggeleng ringan.

Mereka pun akhirnya diam, bukannya Lucas tidak ada pembahasan lain. Namun ia cukup tahu diri agar tidak terlalu banyak bertanya pada Taehyung yang masih kurang sehat, dan tadi malam Taehyung sempat demam entah apa penyebabnya.

Padahal pria itu masih sehat-sehat saja saat menelpon Lisa.

"Jika butuh sesuatu panggil saja aku" ucap Lucas yang kini sudah berdiri disamping ranjang Taehyung.

Dan pria itu hanya mengangguk sekilas dengan mata yang terpejam, akhirnya Lucas memilih untuk meninggalkan Taehyung seorang diri.

Taehyung menopang sebelah tangannya diatas dahi dengan pikiran yang mengawang jauh. Ia jadi merasa pusing dan mual untuk saat ini.

Ah Taehyung benci ini, ia benci saat dirinya terlihat lemah dan tidak berdaya.

Pria macam apa yang selemah ini?

Ingin rasanya ia kembali bertugas seperti dulu, namun ia tidak dapat berbohong kalau dadanya masih sering sakit dan nyeri tatkala pergerakan yang terlalu banyak yang ia lakukan.

Menyebalkan sekali saat seorang Kapten terhebat justru terbaring tak berdaya ditempat tidur.

Memikirkan itu membuat kepala Taehyung menjadi sakit dan sekarang ia mengantuk, hingga akhirnya pria itu memilih untuk tidur.



***


"Aishh, apa tidak bisa kau lebih profesional lagi?" geram seorang pria yang membuat seluruh staff menoleh pada mereka.

Wanita cantik berpipi mandu itupun menghela napas berat kemudian tersenyum tipis, senyuman yang sedikit dipaksakan.

Akhirnya ia kembali berpose sesuai arahan namun lagi lagi pria itu kembali memaki dirinya.

"Mengapa pose mu jelek sekali? Dan akhir-akhir ini kau terlihat tidak profesional, Jen"

Jennie pun lagi lagi menghela napas berat dan kembali berpose tanpa bicara, ia sudah cukup pusing hari ini karena jadwalnya pagi sekali. Dan sekarang malah mendapat makian berulang kali.

Pria itu kembali menyorot Jennie dengan kamera dan memberi arahan, Jennie terlihat menurut saja.

"Berhenti! Aku sudah muak harus take ulang sebanyak dua puluh kali hanya untuk mengambil satu pose! Sebenarnya apa yang membuat mu terlihat tidak profesional?" ujar sang pria dengan nada ketus dan terkesan memojokkan Jennie.

"Maafkan aku, aku hanya sedikit lelah" ucap Jennie dengan nada bersalah, sungguh ia pun muak mendengar pria itu terus meneriaki dirinya sejak pemotretan pertama.

Sang pria pun berdecih dan menatap remeh pada Jennie "Lelah kau bilang? Kami yang bekerja disini juga lelah!" ujarnya seolah-olah ingin membuat Jennie terlihat buruk dihadapan para staff lainnya.

Padahal Jennie sudah berusaha sebaik mungkin, ia juga rela bangun pagi-pagi tapi seenak hati pria ini memaki dirinya dan mengatakan tidak profesional.

Ya, memang harus diakui belakangan ini ada yang mengganggu pikirannya. Entahlah, ia juga bingung apa yang ia pikirkan.

"Ada apa ini?"

Tiba-tiba seorang pria datang dengan wajah bingung membuyarkan lamunan Jennie.

"Ah maafkan saya Direktur Kai, saya hanya berusaha mendisplinkan Jennie sebagai seorang model" papar pria itu yang membuat Jennie memutar bola matanya malas.

 DOS OPCIONES | COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang