2. Ternyata dia tau

2.3K 387 89
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




...

"Om sama Tante masih di Bandung?"

Hujan turun dengan derasnya diluar sana. Rencana mau jalan keluar pun gagal. Sebenernya nggak masalah juga, tapi Jena bilang dia males kalo hujan. Katanya mending ke rumah Robin aja.

Jadi tadi Robin abis nganter Haelen balik, dia langsung jemput Jena.

Robin ngangguk sambil ngasih handuk kecil ke Jena buat ngeringin rambutnya yang sedikit kena air hujan. "Katanya balik lusa. Lo mau makan apa? Biar gue masakin."

"Di kulkas lo ada apa? Masak bareng aja, yuk!" Jena paling suka kalo masalah masak-memasak. Dia juga sering masakin Joan, kalo pria itu kerumahnya.

Mereka berempat tuh aslinya dah sahabatan lama. Hingga kemudian tumbuh benih cinta diantara mereka.

Robin dan Haelen lebih dulu jadian. Kemudian disusul oleh Joan dan Jena. Tapi kini Robin dan Jena juga menjalin hubungan, tanpa memutus ikatan dengan pacar mereka masing-masing terlebih dahulu. Ngerti kan?

"Joan telpon." Kata Robin sembari mengulurkan ponsel Jena ke wanita itu.

"Halo, Ay?"

Robin memeluk Jena dari belakang sambil menumpukan dagunya di bahu wanita itu. Berniat mendengarkan isi percakapan Jena dengan Joan.

"..."

"Masih diluar. Hujan deres banget. Belum bisa pulang."

Jena berdesis pelan ketika Robin mendaratkan satu kecupan di lehernya. Lalu memberikan death glare karena Robin sengaja mengecup dengan meninggalkan suara kecupan.

"..."

"Nggak usah. Aku bisa pulang sendiri. Kamu dah balik?" Jena menepis kedua tangan Robin yang melingkar di perutnya. Menyikut perut pria itu kesal.

"..."

"Iya. Sayang kamu, Ay 🖤"

Dah gitu doang percakapan klasik. Saling ngabarin. Robin bergidik ngeri mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Jena untuk menutup panggilan suaranya dengan Joan.

"Cringey."

"Ngaca, Pak. Anda lebih cringey dari saya kalo lagi sama Haelen." Sahut Jena nggak terima. Tapi memang gitu kenyataannya. Jena nggak mengada-ada.

"Heh! Ini kalo nggak lo ceklekin mau nunggu sampe Ariana Grande naksir lo pun nggak bakal mateng ini nasinya!" Seru Jena kesal.

Robin nyengir, "Kalo ada lo, Emma Watson aja lewat kali." Ucapnya sambil menjawil dagu Jena dengan tatapan genitnya.

Jena menangkupkan salah satu tangannya ke wajah Robin. "Ngomong nih sama tangan!"

"Akh! Gila! Perih ya, Na. Sumpah!" Robin menutup matanya rapat-rapat. Baru mau dia kucek langsung ditahan sama Jena.

A S U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang