0.3 diantar seungcheol ke sekolah

473 63 6
                                    

Jinan harus berdiri menunggu Seungcheol merapikan rambut dan seragamnya di spion motor sebelum dirinya bisa menaruh helm di motor abangnya itu.

Parkiran sekolah masih cukup lenggang pagi ini karena jadwal bel masuk sekolah masih akan berbunyi sekitar 20 menit lagi. Tukang kebun sekolah pergi istirahat setelah menyapu halaman dan lapangan. Sementara salah satu satpam membantu menata motor-motor maupun mobil siswa yang terparkir, yang lain di depan sekolah.

Jinan melihat Jeonghan dan Sojung yang berboncengan juga baru sampai di sekolah dan sedang mencari tempat parkir. Di sekolah keduanya itu sangat menarik perhatian. Ketiga bersamaan setelah Taehyung dan Seungcheol. Kemana-mana selalu berdua. Jeonghan seperti Seungcheol pt. 2 dengan Sojung dan Jinan. Bedanya Jeonghan tidak menjaga reputasi sebagai ketua osis dan kadang memilih menyelesaikan masalahnya dengan berantem.

Sojung itu tipe senior goodlooking yang ingin dimiliki siswa laki-laki meskipun berbeda sekolah. Circle pertemanannya banyak dan bukan sembarangan, seperti anak-anak pengusaha, pemilik perusahaan, artis, selebgram—Sojung juga mempunyai followers di instagram paling banyak di antara keluarga Apsaradwipa—sementara orang-orang hanya mendekati Jinan untuk bertanya tentang saudaranya yang lain, kemudian membencinya karena dirinya termasuk salah satu orang yang mempunyai nama belakang Apsaradwipa juga.

Sojung melepas helmnya dan rambutnya jatuh begitu saja. Melambai-lambai tertiup angin. Sangat cantik. Jeonghan di sebelahnya tampak sangar. Senggol bacok.

Jinan semakin iri dengan Sojung tatkala baru di parkiran sekolah saja sudah banyak orang yang menyapanya dan ingin bersama masuk ke dalam kelas. Sedangkan Jinan? Gadis itu menoleh ke sampingnya, melihat Seungcheol yang juga sedang menatapnya.

"Kenapa?"

"Gak." Ia menyodorkan helmnya kemudian pergi darisana.

Setelah menaruh helm Jinan di motor, Seungcheol segera menyusul gadis itu. Mengacak rambutnya kala ia berjalan di sampingnya. Sementara yang diperlakukan manis itu sedang memanyunkan bibirnya.

"Lihat banyak yang liatin kita di jalan masuk sekolah tadi?"

Seungcheol menolehkan kepalanya ke belakang sekali, beberapa siswi membuang muka karena ketahuan meliriknya. Ia kembali pada Jinan dan terkekeh. Memang, sih, kendati Seungcheol tidak mengerti kenapa orang-orang melakukan itu, dirinya mencoba memahami jabatannya di sekolah sebagai ketua OSIS cukup membuatnya populer dan mendapatkan banyak orang suka padanya. Ia semakin senang memanfaatkan itu untuk dekat dengan Jinan, menjadikan salah satu cara melindungi adiknya.

"Keknya mereka gak ada habis-habisnya jealous karena gak punya kekuatan buat bikin abang jauh dari Jinan," ucap Seungcheol, menggelengkan kepala. Ia mencoba menyusun rencana tak berguna dalam kepala, kemudian berbisik pada Jinan, "Ada dua pilihan, kita pisah disini, atau kita panas-panasin mereka."

"Jinan pilih kita pisah—"

"Abang pilih yang kedua."

Seungcheol langsung melingkarkan tangannya di sepanjang bahu Jinan, kemudian menariknya mendekat. Ia puas tertawa, sementara Jinan di sebelahnya menahan agar ia tidak terlihat terlalu dekat dengan Seungcheol.

"Biar mereka yang bisa bacot doang, tambah kepanasan."

Beberapa anak yang melewati mereka mungkin pura-pura tidak melihat dan peduli, tetapi ketika sudah di belakang pasti menoleh lagi kemudian memutar bola matanya. Jinan kadang memikirkan tentang apa semua orang di satu sekolah ini sudah termakan semua rumor-rumor tentang Jinan dan benar-benar menjadi tidak suka padanya? atau masih ada yang lain yang tidak peduli dengan itu dan menganggap Jinan orang baik?

"Anaknya om Joongi seumuran, kan, sama Jinan? Semoga sekelas juga, ya, jadi seenggaknya ada yang jagain Jinan."

Gadis itu bangun dari pikirannya mendengar Seungcheol bicara.

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang