0.9 mantan pacar taehyung

307 38 5
                                    

Bukannya langsung kembali ke rumah, sore itu Taehyung membawa motornya ke salah satu cafe di daerah Dharmawangsa. Udaranya dingin setelah hujan turun secara tiba-tiba di tengah musim panas. Banyak yang kebingungan haruskah mengeluh atau bersyukur ketika melihat tetes air yang turun dari langit bukanlah candaan. Atmosfir yang membuat orang mudah tersulut marah menjadi tenang. Panjatan rasa syukur berlaku bagi mereka yang membawa jas hujan di jok motornya.

Taehyung menarik tangannya masuk ke dalam salah satu cafe setelah memohon pada Jinan untuk menemaninya kesana. Pria itu bahkan membiarkan Jinan memesan apa saja nanti asalkan mau melakukan beberapa syarat.

Dengan senang hati Jinan menolak.

Dia bukan tipe orang penyuka makanan apalagi sampai bisa disogok seperti itu-Seungcheol akan memberikan apapun yang dimintanya dengan mudah. Jinan tidak membutuhkan Taehyung apalagi dengan syarat bodoh pria itu.

"Kalo masih suka kenapa repot-repot harus putus, sih?"

Jinan penasaran. Hubungan Taehyung dan pacarnya itu sudah menjadi konsumsi publik yang membuat semua orang iri. Calon Prom King dan Prom Queen yang tidak ada bandingannya. Tetapi entah kenapa tiba-tiba saja mereka harus putus setelah satu tahun yang lalu balikan. Taehyung tidak pernah cerita tentang yang satu itu kepada siapapun-lagian tidak ada yang ingin membahasnya juga. Kisah cinta jarang menjadi topik pembicaraan di antara mereka, kecuali yang bersangkutan berinisiatif duluan membagi ceritanya.

"Inget, gue bakal bilang lo yang minta kesini, oke?"

Keduanya melangkah masuk membuat bel yang sengaja digantung di atas pintu berdenting ketika ada pembeli yang datang. Sejenak wangi yang manis masuk ke indera penciuman Jinan. Dia suka. Kemudian seperti syarat-lebih kepada permohonan-Taehyung, Jinan duluan melangkah ke kounter pemesanan. Taehyung berjalan di belakangnya sambil mencuri pandang melihat seorang gadis yang sedang fokus bekerja menerima pesanan di balik meja kasir.

"Bang Hesa?"

Taehyung tersenyum lebar-sedikit banyak terkejut-mendapati seseorang yang jelas dikenalnya menoleh ke arah Jinan setelah gadis itu memanggilnya. Kebetulan. Mahesa Pramudya, salah satu teman dekat Taehyung walaupun umurnya berjarak 4 tahun di atasnya.

"Jinan, Taehyung?"

Hesa juga menepuk pundak Jinan beberapa kali sambil mengherankan tentang pertemuan mereka, kemudian Taehyung dan Hesa tos, menyatukan kepalan tangan sebagai sapaan akrab mereka. Taehyung sering nongkrong bareng bersama teman-temannya. Dia yang paling muda dalam squad itu. Hesa sudah semester akhir di kampusnya dan mengambil jurusan kedokteran.

"Lo pada mau makan disini juga?"

Hesa tertawa sementara Taehyung melirik ke arah gadis yang kini ikut menatap ketiganya-Hesa berada di antrian paling depan, dan tidak ada lagi yang datang ke cafe itu selain mereka bertiga. Jadi ketika Taehyung masuk saja, sebenarnya seorang kasir yang mempunyai nametag Adhara Queen Abimanyu itu sudah mengetahui kedatangannya. Hanya saja, mencoba mengabaikan, menganggapnya pembeli biasa.

"Haha, iya, Jinan laper banget habis pulang sekolah, pingin makan disini."

"Ah, gue cuma beliin macaron titipan Zea, habis ini langsung balik."

"Kak Zea di rumah?"

"Baru aja pulang, cuma lomba semingguan di Hongkong."

"Suruh ke rumah dong, Jinan kangen!"

"Gampang. Yaudah, gue balik dulu, ya. Dara, makasih traktiran milonya. My bro Tae, Jinan, duluan!"

"Oke, tiati Bang Hes!"

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang