2.4 eunha dan pelariannya di los angeles

219 34 9
                                    

sebenernya heran kenapa konflik aka masalahnya tambah banyak ya haha :"D

happy reading
.
.
.

Bel berdering menandakan kelas sains hari itu telah usai. Masih ada kelas statistik setelah istirahat. Eunha keluar dari kelasnya, menyebrangi lautan manusia yang berdesak-desakan di jam istirahat. Ada yang ke kantin, pergi mencari angin di luar, mengubek-ubek isi lokernya, dan duduk di lantai yang sudah menjadi teritorialnya.

"Sometimes we need to see what ingredients they used for this burger. It sucks."

"Burrito taste better."

Eunha mendudukkan pantatnya di salah satu bangku di kantin setelah melihat teman-temannya sudah berkumpul disana duluan.

"You skip lunch?" tanya Camila, salah satu temannya yang mengambil semua mata pelajaran yang sama dengan dirinya juga sekaligus roomate. "This burger may be bad but okay than starving."

"It's worst, Camila," sahut Alisha.

"Nah, im full," jawab Eunha, mengeluarkan ponselnya, melihat notifikasi yang terus masuk kemudian ia memilih mematikan benda kotak itu.

Ini adalah tahun keempat dia berada di California tepatnya di Los Angeles sebagai ajang pelarian dari masalah-masalahnya di Indonesia. Eunha mungkin benar-benar merindukan rumahnya, tetapi seringkali tak bisa berlama-lama disana. Ada kenangan yang tak bisa dilupakan dan yang akan selalu menyakitinya ketika kembali diingat.

"Party at my house tonight! 8!" seru Greyson yang baru saja datang. Ia mendekati pacarnya, Aron, kemudian mereka berciuman mesra.

"It's not Friday," ucap Chloe menaikkan alisnya.

"Who's care tho?" tawa Hero menggelengkan kepalanya. "If they have drinks, i come."

"Gonna invite Shawn," sahut Camila.

"You still with him?" tanya Jacob. "The nerd from Canada?"

"Shut your fckin mouth," tukas Camila melempar kacang kepada Jacob. Sementara Jacob hanya tertawa.

"It's actually my sister is party, but everybody can come. Tequila, beer, vodka, wineshe got 'em!" bisik Greyson di akhir kalimatnya, kemudian mengedipkan sebelah matanya dan berhigh-five dengan Hero.

"I'll be there too with Lova, right?" Becky tiba-tiba saja melingkarkan tangannya di sepanjang bahunya.

Eunha di sekolahnya dikenal dengan nama Lova. Ia memilihnya karena lebih mudah diucapkan dan nama itu seperti lembaran baru dirinya.

"I'm not sure yet. Not feeling well today," balas Eunha mengedikkan bahunya.

"You're so quite today. What's wrong?" tanya Chloe. "If that's because Aron's existence, kick him out."

Aron yang sedaritadi diam merasa tidak terima. "The hell's going on? I'm just sitting here with my boyfriend," responnya barusan membuat yang lain tertawa.

Meja yang sebelumnya ramai dengan obrolan mereka yang tak henti kini sepi. Menunggu Eunha berbicara. Ini tahun keduanya di highschool, sophmore. Ia mendapat banyak sekali teman yang tak membuatnya kesepian. Kalau di Indonesia dia punya banyak saudara, disini Eunha punya banyak teman yang menemaninya.

Sekolahnya saat ini adalah sekolah swasta terbaik. Murid-murid disini berasa dari macam-macam tempat, wilayah, dan negara. Biasanya secara gamblang dapat dilihat geng pertemanan khusus anak cheer, Mexican, the blonde, dan atau Chinese, Asian. Tetapi berbeda dari geng Eunha, mereka berasal dari mana-mana, tanpa melihat warna kulit, dan asalnya. Ada Alisha, Camila, Jacob, Greyson, Aron, Chloe, Becky, Pyper, Hero, dan Al (dari Indonesia juga, seperti Eunha).

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang