1.4 hari sabtunya para apsaradwipa pt. 2

260 38 2
                                    

Bau makanan tercium di ruang keluarga rumah Jisoo. Dentingan alat makan dan piring, atau tumpahan minuman dari gelasnya, sangat melengkapi kekacauan yang sudah terjadi sebelumnya. Asisten Rumah Tangga (ART) sudah biasa menghadapi akhir pekan di rumah ini. Dimana ketika mereka sudah membereskan kondisi rumah, beberapa menit kemudian rumah akan kembali hancur.

Ini masih siang, pukul 12 siang tepatnya. Matahari berada tepat di atas kepala, dan lautan manusia Apsaradwipa tentu saja belum ada keinginan untuk pergi darisana.

Eunha baru saja mengambil pesanan antar dari McD. Puluhan kentang goreng dan berbucket-bucket ayam, kemudian tak lama pesanan dari Pizza Hut datang, ada roti bakar dan bakmi langganan mereka di Blok M juga, um ada cilok langganan depan komplek pula. Tidak lupa minumannya.

Seperti anak ayam yang tercebur ke dalam selokan, begitulah penampakan para penyanyi band kolam renang saat ini. Ke-19 manusia yang sedang berebut mengambil pesanan makanannya karena sudah kelaparan sambil terus menggigil kedinginan.

Jinan dari dapur membawakan satu mangkuk Indomie kuah yang dipesan Seungcheol. Bocah itu hanya ingin mie kuah disaat yang lain memesan berbagai makanan.

"Thank you, cantik," ucap Seungcheol.

"Kak Jinan, lo dah ambil makanan?" tanya Eunha yang hari itu bertanggung jawab mengurus pesan antar. "Cheesy Frank, kan?"

Jinan mengangguk. "Yang mana?"

"Bentar tadi disini—Bang Jun!! The pizza is belongs to Jinan! Pesenan lo yang wonton belum dianter tahu!!" seru Eunha berjengkit kesal memukuli Junhwi yang baru saja mengambil satu gigitan dari sekotak pizza Cheesy Frank milik Jinan.

"Sorry I thought it's free, like everyone can eat pizza—no, Jinan, i mean Una stop, Ok Im not eat again—"

Jinan tertawa melihat Jun dipukuli oleh Eunha. "Gak papa, Una, biar nanti gue minta wontonnya."

Eunha meninggalkan Junhwi sambil menandai pria itu dan kembali melihat daftar pesanan lainnya. Junhwi mengedipkan sebelah matanya dan memberikan pizza pesanan kepada Jinan.

"It's delicious."

"Nanti gue cobain wontonnya, Junwhi, awas!"

"Iyaaa," katanya, kemudian pergi untuk mencoba makanan yang lain.

Jake, Hueningkai, Sunghoon, dan Sunoo mengambil ayamnya masing-masing dan diam-diam menyantapnya tanpa nasi. Tidak ketahuan, tidak ada yang marah. Mereka ber-high five karena tidak ada yang melarang mereka menghabisi lauk tanpa makan nasi.

Soobin mendekati Seungcheol untuk mencicipi mie nya sedikit, ternyata enak, kemudian meminta Yoongi yang kebetulan ada di dapur sedang membuat telur untuk membuatkan mie untuk dirinya. Tetapi kemudian Yoongi menyuruh Sojung yang juga ada di sebelahnya.

Niki merecoki Minghao. Ia meminta agar abangnya itu menyuapi dirinya karena tidak ada bunda disana.

Sementara Hansol diam, daripada ikut memesan makanan, ia menunggu Hueningkai atau Jake memberikan makanan yang tak pernah mereka habiskan kepadanya.

Wonwoo berjalan mencari tempat duduk sambil menenteng kentang goreng, roti bakar, dan minuman starbucks pesanannya. Ia duduk bersama Mingyu di sofa. Mereka saling bertukar makanan.

"Kemarin gue lihat lo di ruang tunggu yang pada daftar kepanitiaan pensi. Lo ikut daftar?" tanya Wonwoo.

"Ikut, gabut aja gue pasti gak ada temen ke acara sekolah. Lo juga daftar, kan?"

Wonwoo mengangguk sambil melahap roti bakarnya.

"Pas itu rame banget katanya 'Bang Wonwoo daftar jadi panitia. Gue daftar juga ga ya?' kek apaan... Mereka belum tahu aja Bang Seungcheol gimana kalo jadi ketua," sahut Mingyu, menirukan suara anak-anak perempuan di kelasnya kemudian menahan tawa.

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang