1.3 hari sabtunya para apsaradwipa pt. 1

283 39 7
                                    

Jihoon mengambil gitar yang tergeletak di pinggir kolam renang. Memetik senar sembari bersandar di bangku taman. Taman rumah Jisoo Apsaradwipa di Pondok Indah yang besar. Sangat besar sampai setiap sudutnya dipenuhi oleh manusia-manusia yang mempunyai nama belakang yang sama dengan dirinya.

Hari itu hari Sabtu. Cuacanya bagus. Hari libur sekolah juga. Setelah 5 hari yang padat untuk bersekolah pulang sore lalu mengerjakan tugas dan belajar lagi sampai malam, tiba saatnya untuk bersantai seharian.

Jarang sekali anak-anak keluarga Apsaradwipa ini bisa berkumpul full member, terkadang Eunha di luar negeri; Jihoon dan Yoongi tidak ada karena harus pergi ke studio; Seokjin mengerjakan tugas-tugas kuliahnya yang menumpuk; Soonyoung pergi ke rumah kakeknya di Bandung; nge-date bagi yang sudah punya pacar; macam-macam alasan sampai mereka tidak bisa berkumpul di satu tempat yang sama. Namun, Sabtu pagi itu, rumah Jisoo sudah seperti hotel tempat karyawisata.

Ada beberapa ruangan yang sudah menjadi trademark setiap berkunjung ke rumah ini. Yang pertama ruangan game. Isinya mulai dari nintendo, ps5, sampai arcade. Ruangan yang membuat bocah-bocah mulai dari Niki sampai Soobin lupa waktu. Seokjin atau Wonwoo kadang memilih ikut bermain di ruangan game itu karena Wonwoo tidak suka harus membasahkan tubuhnya di kolam renang.

Kemudian ada mini teater room. Bioskop dengan desain layar besar di depan, sofa besar yang sangat empuk, karpet bulu di lantainya untuk meredam suara. Ruangan ini hanya dimiliki oleh rumah keluarga Jisoo dalam jejeran komplek perumahan mereka.

🗂️1.3 mini teater room🗂️

Layar besar itu sedang memutar film Dilan: Suara dari Milea dan sudah di booking oleh para ciwi-ciwi keluarga Apsaradwipa. Terakhir Seokmin masuk ingin ikut menonton dan berakhir mendapat usiran tak halus dari para pecinta panglima perang tahun 1990.

Kemudian gantian Taehyung yang masuk bersama Jimin.

"Kamu... Melani, ya?"

"Milea tolol."

WKWKWKWKWKKWKWK. Yuna mengusir keduanya keluar dengan paksa. Taehyung dan Jimin kembali bermain voli air bersama yang lain.

Belum puas menganggu, kali ini Soonyoung yang masuk dengan pakaiannya yang basah karena baru keluar dari kolam renang. Ia menggigil karena air conditioner menyapa tubuhnya yang basah.

"Pergi ih, ngapain disini?" tanya Yerin.

"Kenapa, sih, orang mau lihat kembaran. Kenalin, aa Hafi Dhiafakhri Ramadhan."

Soonyoung kabur setelah mendapat timpukan bantal-bantal dari ketujuh gadis disana.

Selang beberapa menit, pintu teater room itu terbuka lagi. Membuat helaan nafas kesal terdengar sangat kencang. Seungcheol dan Hoseok masuk. Seungcheol hanya melihat sebentar dan keluar lagi tanpa mengganggu mereka seperti yang dilakukan para cowo pengganggu sebelumnya.

"Jangan bilang kepadaku ada yang menyakitimu, karena aku bukan Dilan."

Itu Hoseok, gangguan terakhir sebelum Eunbi mengunci pintu teater agar tidak ada lagi yang menganggu waktu menonton mereka. Sojung bertepuk tangan. "Harusnya daritadi."

Namun, satu orang masih saja bisa lolos setelah mencoba membuka dan mengetuk pintu beberapa kali. Mengetahui pintu dikunci ternyata tidak membuatnya patah semangat. Mingyu. Lewat jendela berteriak, "Jinan, jangan bilang kepadaku ada yang menyakitimu—"

"...KARENA ITU PASTI AKU."

Jinan tidak tahan. Ia membuka kunci teater, berlari keluar untuk mengejar Mingyu yang tertawa terbahak-bahak. Berhasil lagi menganggu kakaknya.

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang