3.0 yang tidak taehyung ketahui

222 41 4
                                    

kok cepet banget hari sabtunya :")
btw, happy reading
.
.
.

Seperti janji temu yang sudah direncanakan, siang di hari Minggu itu Taehyung pergi ke salah satu cafe di daerah Kemang menggunakan kaos putih dan outer kemeja cokelat. Dia mau bertemu salah satu teman Adhara disana, mungkin menanyakan beberapa pertanyaan tentang mantannya itu. Kalau dipikir-pikir, eksistensinya disitu benar-benar membuktikan kalau dirinya gamon.

Hanya lewat 5 menit dari jam yang sudah disepakati, Hanggini datang. Langsung mencecar Taehyung dengan ucapaan maaf untuk beberapa kesalahan. "Sorry banget kemarin gak bisa, tiba-tiba ada saudara di Tanggerang yang melahirkan. Lo disini udah lama? Gue bener-bener pusing too much something to do hari ini. Sorry kalo nunggu lama."

"Engga, Je. Gue juga baru dateng. Santai aja," ucap Taehyung terkekeh melihat betapa riweuhnya Hanggini—suka dipanggil Jeha—siang itu. "Mau pesen apa?"

"Anything, kok. Coffee, tea, chocolate—it's all okay."

Setelahnya Taehyung pergi untuk memesan green tea latte untuk dirinya dan caramel macchiato untuk Hanggini. Membayar. Kemudian kembali duduk setelah mendapatkan dua gelasnya.

"Thank you," sahut Hanggini. "What should we do now? Basa-basi dulu atau langsung talk about you and Adhara?"

Sejujurnya Taehyung suka perangai Hanggini. Ramah sekali, mudah bergaul, dan sepertinya bicara dengan dia tidak pernah kehabisan bahan obrolan. Oh fyi, Hanggini wakil ketua OSIS juga. Dia adalah partner yang cocok dengan Seungcheol, makanya waktu pemilihan ketua+wakil OSIS dulu, mereka dapat 94% suara.

"Lo sibuk banget hari ini?" tanya Taehyung, mungkin harus menahan dulu pertanyaan tentang Adhara.

"Ada pesanan cookies 3 dan minta diantar semua pagi tadi, anter nyokap ke arisan, anterin adek gue main ke temennya. Habis itu langsung kesini, dan sebentar lagi juga ada ada jadwal bimbel, tapi gue minta waktu sebentar untuk bernafas," jawab Hanggini tertawa menertawakan kerempongannya. "People can do hard things."

"Cookies buatan lo enak, sih. Gue nyobain waktu Jinan beli waktu itu," pujian Taehyung membuat Hanggini senang sekali ada yang mengakui kemampuan masaknya kalau begitu.

"Oh iya iya, thanks banget. Gue hafal Jinan. Waktu itu kata Seungcheol adeknya lagi pingin cookies terus dia kasih tau kalo gue sering buat," balas Hanggini.

"Habis dalam beberapa menit. Yang makan kayak buruh kerja rodi," ucap Taehyung terkikik sambil menggelengkan kepalanya. "Lo udah sesibuk itu masih ikut panitia acara sekolah?"

"Hahahaha, enggak, gue gak ikut. Lo ikut?"

"Nah, males Je."

"Gue juga engga, kok. I'm dealing with Seungcheol already, buat gak jadi wakil ketua pelaksana because I really can't handle it, my time management so bad, for sure. Seungcheol setuju dan cari wakil ketua pelaksana lain. I heard she's from Social 1, Bella namanya."

Taehyung mengangguk-angguk saja. "Tapi kalau malam puncak acara dateng, kan?"

"Dateng, dateng. Waktunya buat melepaskan penat juga."

Keduanya diam beberapa saat ketika Hanggini menyedot minumannya. Taehyung mematahkan kepalanya ke samping, berpikir. "Adhara bakal dateng gak, ya?"

"Kayaknya engga," jawab Hanggini... terlalu cepat(?). Taehyung heran, dia kira Hanggini bakal menjawab tidak tahu, tetapi sebaliknya, tanpa berpikir panjang langsung menjawab tidak.

Apsaradwipa - HYBE (bts • seventeen • gfriend • txt • enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang