28. Rindu

3K 282 43
                                    

Sehabis makan, Rio memutar kursi nya menghadap tv, menonton film berdua, tangan kiri nya ia sandarkan diatas ranjang Tiffany, lambat laun, Rio pun tertidur sambil terduduk, mendengar suara nafas teratur khas orang yang sedang tertidur, Tiffany pun menoleh, menatap wajah pulas suami nya, dan mengamatinya begitu lekat, dalam diam.



Tiffany menatap tangan kiri Rio yang berada disebelah tangan kanan nya, tangan kekar itu mengusik rasa penasaran Tiffany, ia mengusapkan jari telunjuk nya di pada tangan Rio dengan hati-hati, lalu melirik sang suami, dan tak ada reaksi dari Rio, membuat Tiffany makin berani, ia lalu mencoba meletak kan tangan kanan nya, diatas tangan kiri Rio, untuk melakukan skinship pertama mereka setelah satu tahun menikah.

Tiffany menatap tangan kiri Rio yang berada disebelah tangan kanan nya, tangan kekar itu mengusik rasa penasaran Tiffany, ia mengusapkan jari telunjuk nya di pada tangan Rio dengan hati-hati, lalu melirik sang suami, dan tak ada reaksi dari Rio, m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ser


Tiffany merasakan debaran yang aneh di dada nya, sensasi yang sudah lama tak ia rasakan, dan ia menyukai detakan jantung nya yang sekarang, meski irama nya tak beraturan, dan mampu membuat senyuman tipis tersungging di bibir nya, ia menatap tangan mereka sambil menggigit bibir bawah nya, lalu melirik wajah Rio kembali, mungkin tingkah Tiffany akan terlihat konyol bagi orang lain, tapi ia tak menyadari itu, dan sengaja juga tidak membangunkan Rio untuk pindah, agar tangan mereka tetap bersentuhan.



Hampir tiga minggu Tiffany di rawat, dan kini ia mulai menjalani teraphy untuk menggerakan anggota tubuh nya yang patah, di mulai dari duduk, dengan cara menaikan bangsal nya, Tiffany memejamkan kedua matanya, takut jika sampai rasa nyeri tiba-tiba menyerang nya.


"Sakit?" Tanya Rio, Tiffany menggeleng, dokter kembali menaikan ranjang nya sampai posisi duduk, dan Tiffany sudah tak merasakan sakit lagi, kini, ia tak harus selalu berbaring, ia sudah bisa bebas bergerak sekarang, meski masih pelan-pelan dan dengan bantuan Rio tentu nya.



Pagi itu, Tiffany terbangun, ia mendapati sang ibu sendirian sedang mengemasi baju kotor Rio untuk dibawa pulang oleh Jenno dan di cuci.

"Eomma" panggil Tiffany, sang ibu pun menoleh.

"Oh, putri ku sudah bangun rupanya" ucap Hwang eomma.

"Hari ini makan dengan eomma ne, suami mu ke China untuk melobby tuan Changyi, karena sepertinya, ada yang bermain di Tiongkok dengan rekan kerja appa mu" beritahu eomma Hwang pada sang putri, Tiffany nampak kecewa, baru semalam ia merasakan debaran aneh yang membuat hati nya berbunga-bunga, sekarang ia harus menelan kekecewaan karena tak bisa bertemu dengan Rio.



"Kata dokter, besok kamu sudah boleh pulang" lanjut eomma Hwang sambil menyuapi putri nya, padahal yang di suapi malah melamun, pikiran nya jauh ke negeri seberang.



"Sudah eomma, aku sudah kenyang" padahal Tiffany baru menerima 2x suapan dari sang eomma, tapi perutnya sudah terasa penuh sekarang, apa karena rindu? Bisa jadi, hanya Tiffany yang tahu.




"Kamu baru memakan dua sendok sayang" bujuk sang eomma.



"Tapi aku sudah kenyang eomma" tolak Tiffany



"Ya sudah, minum obat mu ne" ujar Hwang eomma, Tiffany mengangguk.




Seharian ini, Tiffany gelisah, ia berbaring menyamping, ke kanan, dimana sofa tempat tidur Rio berada, suami nya itu memang jarang tidur di ranjang yang disediakan oleh rumah sakit, karena letak nya yang kurang strategis, Rio memilih tidur di sofa yang berdekatan dengan ranjang sang istri, agar lebih mudah jika Tiffany butuh bantuan.


Bayangan wajah damai Rio kala tertidur, terlintas di benak Tiffany, senyum nya kala ia mengobrol dengan Kyungho, Henry dan Yuri tempo hari, perlakuan nya yang begitu sabar dan penuh perhatian saat merawat Tiffany selama ini, dan membayangkan bagaimana keren nya Rio kala mengamuk dan mengancam Nickhun seperti yang di ceritakan Sooyoung, semua nya wara-wiri dikepala Tiffany sekarang, ia tersenyum-senyum sendiri membayang segala ekspresi Rio, apalagi saat Tiffany melempari nya dengan higheels waktu itu, Tiffany menggeleng lucu mengingat semua nya.





Tapi. . . .









Senyum di bibir Tiffany tiba-tiba memudar, wajah nya berubah sendu, menyesal, dan bersalah, mengingat wajah Rio kala menangis malam itu, kala mereka bertengkar hebat, dan Rio mengatakan jika dia sudah menyerah.



Air mata Tiffany menetes, ia baru menyadari nya sekarang, jika perlakuan nya selama ini pada sang suami sangat lah kejam, ia belum tentu sanggup jika berada di posisi Rio, padahal Rio sendiri tak memiliki kesalahan apa-apa pada nya, pemuda itu hanya menerima perjodohan dari tuan Hwang, karena mungkin ia tak ingin membuat appa nya itu kecewa jika ia menolaknya, dan Tiffany, ia yang sudah terpesona pada pandangan pertemuan pertama nya dengan Rio, marah karena pemuda itu mampu membuat ia gelisah, dan ia menolak atau berusaha untuk mempertahankan Taeyeon di hati nya, meski gagal, bahkan orang tua nya sendiri pun terabaikan demi kasus Taeyeon, bukan, bukan tunangan nya itu yang jahat, tapi Tiffany yang menolak melepas Taeyeon, mungkin karena kepergian nya yang mendadak, dan Taeyeon adalah cinta pertama nya, jadi ia begitu membekas di hati Tiffany, yang tanpa sadar sampai tega melukai orang-orang disekitar nya.


"Apa aku pantas mendapatkan maaf dari mereka?" Batin Tiffany.




"Sayang" panggil nyonya Hwang menyentuh lembut bahu sang putri, Tiffany terperanjat.



"Kenapa menangis?" Tanya Hwang eomma khawatir, yang ditanya air matanya malah semakin deras.


"Jangan membuat eomma takut, katakan ada apa?" Bujuk sang ibu.


"Maafkan Tiffany eomma, maafkan Tiffany yang mengabaikan appa dan eomma selama ini" rancau sang putri menangis hebat, ibu mana yang tidak luluh melihat putri nya seperti ini, Hwang eomma pun langsung memeluk Tiffany, tanpa bisa berkata apa-apa.


Ceklek



Tuan Hwang datang bersama Jenno dan Mark, ia heran melihat istri dan putri nya menangis, ia pun mendekat.


"Appa" adu Tiffany, tuan Hwang paham, jika putrinya telah kembali, ia pun mengusap-usap kepala Tiffany.



"Appa sudah menunggu nya lama, akhirnya putri ku kembali" kekeh nya haru menahan air mata.




Dan hari ini, tuan Hwang dan nyonya Hwang lah yang menunggui sang putri, karena Rio belum pulang dari China bersama Sungjae.









#TBC










Satu chap lagi tamat

Love Is PainfullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang