lima

10K 822 17
                                    

Happy reading♡
.
.
.

Kini mereka berdua berada di mobil. Wanita yang di tolong oleh Ken sedang fokus untuk menyetir, Sedangkan Ken hanya diam menatap luar membuat suasana menjadi hening dan canggung.

Jika dilihat lihat mata Kenan agak mirip dengan wanita di sampingnya. Apakah wanita tersebut adalah ibu nya? Ah sudahlah jangan menghalu, tidak mungkin jika ibu nya sekaya itu.

Mereka tiba di sebuah rumah yang sangat besar, ah lebih tepatnya mansion. Yang membuat Kenan terpesona dalam sekejap hingga mulutnya terbuka.

"Halamanya aja luas apalagi dalamnya" gumam Kenan membuat wanita di sampingnya terkekeh, imutnya.

Setelah sampai tepat di depan mansion, beberapa bodyguard mendekat pada mobil mereka untuk membuka kan pintu nya. Kenan yang melihat itupun semakin terbengong, apakah orang kaya harus di perlakukan seperti ini?.

"Hei, ayo masuk dulu" ucap wanita tersebut menarik pelan tangan Kenan.

Kini mereka berada di ruang tengah. Kenan di persilahkan duduk di sofa ia hanya mengikut saja karena ia disini hanyalah tamu.

"Bibik, ambilin kompresan sama obat merah ya sekalian biatin minuman"

"Nggih nyonya

"Aduh tante Ken jadi ngrepotin" ucap Ken tidak enak.

"Udah gapapa, panggil saya bunda Renata" ucap Renata.

"Iya tante"

"Kok masih tante sih"

"Mm maksutnya bunda hehe" ucap Kenan menggaruk tengkuk nya tak gatal.

"Ini nyonya obat merah sama  kompresannya"

"Makasih bik"

Setelah itu Renata dengan telaten mengobati luka Kenan yang membuat Kenan meringis pelan. Ada rasa hangat ketika Kenan di obati oleh Renata. Sedangakan Renata juga merasakan hal yang sama.

"Selesai" ucap Renata mengamati karyanya.

"Makasih bunda" ucap Kenan membuat Renata tersenyum hangat seraya mengelus rambuta Kenan.

Suara langkah sepatu membuat pandangan mereka teralihkan pada seornag pria paruh baya dengan setelan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih bersama laki laki berwajah datar dengan jas berwarna putih khas rumiah sakit.

Mata mereka menatap tajam Kenan membuat Kenan menundukkan kepalanya takut. Renata yang melihat suami dan juga anaknya mendengus karena telah membuat Kenan takut.

"Jangan natap Kenan kaya gitu" ujar Renata memeluk Kenan.

"Siapa?" Tanya laki laki ber jas putih

"Dia yang udah nolongin bunda dari rampok" ucap Renata santai membuat mereka berdua membukatkan matanya.

"Bunda gapapa? Gaada yang luka kan?" Tanya sang suami memastikan.

"Gaada karena di tolongin Ken"

"Makasih ya udah nolongin istri saya" ucap Bobby.

"I-iya ga-gapapa om" gugup Ken menjawab.

"Yasudah kalau begitu saya tinggal keatas dulu untuk ganti baju" ucap Bobby menarik istrinya keatas untuk menemaninnya.

Kini tinggal lah Kenan bersama Daniel. Kenan yang tak tahu harus berbuat apa hanya menundukkan kepalanya, canggung.

"Makasih udah nolongin" ucap Daniel datar lalu meninggalkan Kenan sendirian.

Kenan hanya menggerutu pelan. Disini ia tamu namun ia ditinggalkan oleh tuan rumah. Kenan hanya melamun namun matannya semakin memberat dan sesekali menguap, akhirnya Kenan tertidur di sofa dengan posisi duduk dan kepalanya di sandarkan di pinggiran sofa.

Renata dan juga Bobby yang baru saja kembali dari atas untuk menghampiri Kenan terkejut dengan Kenan yang tertidur di sofa.

"Padahal baru di tinggal sebentar haha" kekeh Renata,  mendekati Kenan.

Bobby pun menyusul Renata, sangat lucu sekali Kenan. Wajahnya yang damai membuat mereka merindukkan sang buah hati yang menghilang beberapa tahun silam.

"Dia mirip" lirih Bobby pelan.

"Iya, ah sebaiknya kamu angkat Kenan ke kamar baby Al supaya bksa tidur dengan nyaman" ucap Renata.

"Kan bisa di kamar tamu"

"Tidak papa, aku hanya ingin melihat Kenan tidur di kamar Al. Kurasa itu akan sedikit mengobati rasa rinduku kepada Al karena mereka mirip" ucap Renata membuat Bobby menganggukan kepalanya dan menggendong Kenan ke kamar.

Setelah itu Bobby meletakkan Kenan dengan posisi yang nyaman suapaya tidak terganggu. Lenguhan pelan dari Kenan membuat Renata mengelus kepala Kenan dengan lembut.

"Andaikan memang benar kalau kamu anak saya, pasti akan saya jaga tidak ada yang mengambil dirimu dari keluargaku lagi" ucap Bobby.

"Jika saja jtu semua benar" ucap Renata mengecup kening Kenan lalu keluar bersama Bobby karena takutnya mengganggu Kenan yang tertidur.

Tbc

K E N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang