Happy Reading❤
Jangan lupa Vote dan komen ya.Pagi hari yang cerah. Kenan masih bergelut dengan selimutnya. Kicauan burung tidak membuat dirinya terganggu, sinar matahari yang menembus dari gorden mengenai wajah Kenan, silau.
Kenan menggeliat pelan dan mengubah posisinya memunggungi jendela.
Ceklek
Suara pintu dibuka menampilkan pria sekitar berusia dua puluh dua tahun masuk kedalam kamar yang di tempati Kenan dengan tatapan dinginnya. Setelasn jas kantor masih melekat di tubuh tegapnya, mata yang agak memerah karena kurang tidur.
Ia mendekati ranjang untuk memeriksa siapa yang tidur di kasur adek kesayangannya. Seketika membuat dirinya marah karena seseorang yang tidak di kenal tidur di ranjang adek kesayangannya.
"SIAPA YANG NYURUH ORANG ASING INI TIDUR DISINI?!!"
Karena teriakan dari pria tersebut Kenan langsung terbangun dan reflek berdiri membuat kepalanya pening.
Suara teriakan pria tersebut yang sangat keras membuat seluruh anggota keluarga yang berada di mansion langsung berbondong bondong masuk ke arah sumber suara.
"Ada apa ini?" Suara tegas dari kakek, Risky Adhinata.
"Kenan kamu kenapa sayang?" Tanya Renata menghampiri Kenan yang beberapa kali mengerjapkan matanyya.
"Gapapa cuma kaget"
"Siapa dia?" Tanya pria dengan muka bantalnya, Aldebaran Syahputra Adhinata.
"Udah kalian tenang aja, Kenan ini anak yang udah nolongin bunda dari preman yang mau nyopet bunda."
"Kenapa bunda nggak telfon Aksa?" Tanya pria berwajah dingin, Aksa ferdian Adhinata.
"Karena hp bunda ketinggalan di mobil" ucap Renata.
Mereka semua ber oh ria. Lantas semua cucu cucu adhinata bertanya tanya kenapa bisa Kenan tidur disini.
"Terus kenapa dia tidur disini?" Tanya seseorang dengan seragam sma, Araska Raja Adhinata.
"Kemaren dia ketiduran di sofa jadi bunda nyuruh ayah buat angkat ke kamar Al" ucap Renata.
"Sudah sudah ayo kita sarapan, Ken kamu juga ikut" ajak dari Rose, Mommy dari Raja dan Bagus.
-o0o-
Kini mereka berada di meja makan hanya suara dentingan sendok dan garpu yang beradu. Semuanya terlihat tenang dan fokus pada makanan mereka masing masing.
Kenan yang tidak terbiasa makan dengan banyak orang menjadi canggung. Ia melihat hp nya untuk sekedar memeriksa jam seketika membuat nya kaget dan tersedak.
Uhuk uhuk uhuk
Dengan reflek kedua orang yang berada di sampingnya menyodorkan minuman, Daniel dan Aksa dua manusia kutub.
"Ma-makasih tapi gue punya minum hehe"
Kenan melihat log panggilan, dua puluh lebih panggilan tidak terjawab. Duo setannya memang kampret.
Siap siap deh besok gue di ceramahin Fernan sama anjay sarden eh ga deng jayden hmm Nenek tolongg!!
-o0o-
Kini Kenan sudah berada di rumah nya. Setelah Kenan berpamitan dengan keluarga Adhinata, Kenan langsung diantar oleh bodyguard karena motornya yang sudah di antar kerumah oleh orang suruhan Renata.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.58 membuat Kenan memutuskan untuk membolos. Di kamar dirinya termenung, pikirannya tiba tiba kacau karena ia ingin mencari tau dimana orang tuanya.
Kalaupun memang kalian nggak sayang sama Kenan kalian bisa nitipin Kenan di panti asuhan bukan di tknggak sendirian di halte bus dengan kondisi kedinginan. Sekarang kalian lagi ngapain? Kalian rindu nggak sama Kenan? Pasti enggak!. Tenang aja kenan tetep sayang kalian kok walaupun kalian udah buang Kenan. Kalau aja ada keajaiban Kenan bisa ketemu kalian dan di sayang kalian Kenan bakal seneng banget!!.
🍁
Di tempat yang lain di jam yang sama, keluarga Adhinata dibuat meneteskan air matannya setelah mendapat kabar dari orang suruhannya bahwa sang permata keluarga Adhinata telah di temukan.
"Saya sudah menemukan lokasi tuan muda Al, Tuan" ucap pria berkacamata seraya menyerahkan berkas tentang Al pada Bobby, Doni.
Bobby fokus membaca artikel tersebut namun Bobby terkejut kala melihat foto anaknya.
"Kenan" lirih nya
"Nanti kita jemput Al untuk kembali ke sini" ucap Risky.
-o0o-Kenan sedang merasa kegabutan yang luar biasa, sedari tadi yang ia lakukan hanya menscoll instagram dan menonton tv dan sekarang berguling guling di ruang tamu.
Rasanya Kenan ingin keluar rumah dan menemui teman temannya tapi mager. Jangan lupakan tadi dua setannya menelpon dirinya sambil marah marah karena kelimpungan mencari dirinya, namun kenan hanya membalas dengan menye menye. Kalau aja dua setan itu mengetahui mungkin kini wajah Kenan akan di timpuk dengan bantal.
Ting tong ting tong
Suara bel berbunyi membuat dirinya berdiri dan membuka kan pintu nya.
Ceklek
"Ada apa ya om?" Tanya Kenan saat mengetahui Bobby bersama anak laki lakinya.
"Saya kesini untuk menjemput anak saya" ucap Bobby.
"Anak om? Dirumah Kenan cuma ada Kenan gaada orang lain" ujar Kenan.
"Kamu, saya ingin menjemput kamu dan kamu anak saya" jelas Bobby.
Kenan menatap datar lawan bicara Ken, " Jangan ngadi ngadi deh om, saya nggak punya orang tua. Orang tua saya udah ninggalin saya sendirian di halte dengan keadaan kedinginan" tekan Kenan.
"Saya punya bukti kalau kamu adek saya" ucap Aksa, menyodorkan dokumen kepada Kenan.
Kenan membaca dengan teliti, namun Kenan tetap tidak percaya kepada mereka. Mata Kenan menyelidik tidak ada kebohongan dari mata mereka.
"Saya masih nggak percaya kalau memang kalian keluarga saya, sudah tidak ada urusan kan? Silahkan pergi dari rumah saya" ucap Kenan lalu menutup pintu dengan keras.
Brakk
Mau tidak mau mereka harus pergi untuk memberj waktu supaya Kenan bisa mengerti. Bobby menyuruh beberapa bodyguard untuk menjaga Kenan, supaya Kenan aman.
Sedangkan Kenan hanya melamun di sofa ruang tamu. Ia memikirkan kejadian tadi, apakah benar kalau dirinya adalah keluarga mereka? Lalu kenapa saat ia masih membutuh kan kasih sayang mereka membuang Kenan?.
"Bodo amat lah"
Tbc.
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
K E N A N
Подростковая литература[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kenan hidup sebatang kara karena nenek yang telah merawatnya telah meninggal dunia. Dimana orang tuanya? Mengapa ia tinggal bersama nenek nya? Karena Kenan bukanlah keluarga kandung dari nenek Desi, nenek yang merawat K...