Chapter 31

40 17 11
                                    

Terima kasih telah membaca.
Jangan lupa vote&komen
Seeyouuuu
.
.
.
.

-TUMBUH RASA-

Lembaran yang kosong akan mulai terisi,kehadiran sosok anak perempuan yang berbeda ibu membuat seorang pria dewasa itu bingung dengan hatinya. Ia ingin membenci anak perempuan itu karena Nian ibunya dulu telah tega merebut ayahnya, tapi di satu sisi ia tidak bisa membenci karena bagaimanapun itu dia tidak bersalah.

Kita tiba bisa menghakimi pada seseorang yang bahkan belum mengerti apa pokok permasalahannya, karena dia terlalu kecil untuk mengerti.

Seperti keinginannya hari kemarin terkabul oleh Tuhan, kini Lia resmi menjadi adik seorang Albi di sisi lain Alana sedikit cemas, Alana khawatir Albi membenci Lia namun setelah Albi berkata rupanya itu berhasil membuat Alana sedikit tenang. "Ibu jangan khawatir, Lia tetap adik Albi meskipun kita berbeda ibu dan meskipun jarak kita berselisih 18tahun. Albi akan menjaga Lia dan amarah terhadap Tante Nian sudah Albi buang, percaya pada Albi Bu. "

Hari ini Lia ikut pulang bersama Albi meskipun Malvin membujuknya Lia tetap tidak mau, "Lia mau sama kak Albi! " ucap Lia sedikit marah dan Albi mengijinkan Lia untuk ikut bersamanya.

"Kak Albi Lia mau ice cream yang dikulkas boleh? " tanyaa Lia kepada Albi yang sedang memainkan laptop, "Iya boleh " ucap Albi.

Setelah beberapa menit Lia kembali kehadapan Albi membawa ice cream, piring plastik dan sendok. Untuk apa?

Albi memperhatikan gerak-gerik Lia, mulai dari membuka tempat ice cream, membawa ice cream menggunakan sendok, menaruhnya di piring plastik hingga menutup kembali tempat ice creamnya. Ada yang aneh, kenapa Lia tidak membawa semua ice cream itu padahal sisanya mungkin tinggal 1sendok lagi.

"Lia minta segini ya, " ucap Lia sambil berdiri hendak menyimpan kembali ice cream itu namun Albi memanggilnya "Lia? "

"Iyaa? " ucap Lia berbalik, Albi melambaikan tanganya dan Liapun menghampiri.

Albi membuka tempat ice cream itu lalu memperlihatkan isinya kepada Lia, " Satu sendok lagi Lia habiskan saja. "

"Engga, itu punya kakak kalau Lia habiskan nanti kakak mau gimana? "

"Kan bisa beli lagi. "

"Gak segini aja udah cukup, " ucap Lia tersenyum.

"Yaudah kakak makan yah. "

"Iyaa, " ucap Albi dan membawa tempat ice cream itu kemudian memakannya bersama dengan Lia dan Albi cukup terenyuh dengan sikap Lia terhadapnya

Hari kedua Alana pulang dari rumah sakit dan Lia terlihat semakin menempel pada Albi, Lia sangat bahagia karena memiliki seorang kakak, dan memilikinya adalah harapan untuk gadis kecil bernama Lia.

Pukul 13.00 Wib.

Kembali lagi pada kebiasaan rutin yang membuat Albi bahagia yaitu menjemput Liza sekaligus membuang rasa rindu yang sudah membuatnya tidak nyaman, ketika hendak pergi Albi di kejutkan dengan kehadiran Malvin di rumahnya.

"Albi pergi dulu bu, " ucap Albi dan Alana membisikan sesuatu berharap Albi melakukannya, dengan perlahan Albi melakukannya ia menyalami tangan Malvin yang terkejut dengan sikap Albi. Malvin mengira Albi tidak akan mengganggap ada, ternyata masih ada ruang di hati Albi untuk Malvin dan berharap Albi bisa memaafkan dirinya.

***

"Kak Albiii? " teriak Liza.

Albi berjalan mendekati Liza dan menggandeng tangan Liza untuk segera masuk ke mobil, "Ibu bagaimana? "

LOVE LINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang