-Melihat dari sisi Syila-
🌱🌱🌱
Berat rasanya mengikhlaskan sesuatu yang pernah hadir dikehidupan, mengikhlaskan itu butuh sebuah penawaran yang benar - benar bisa menjadi nyata.
Sebuah takdir membuat seorang Liza tidak yakin bisa berdamai dengan cinta tapi ia berharap, berharap kali kedua ia tidak akan seperti ini.
Rasa itu akan selalu ada, karena sungguh ini bukan perpisahan yang Liza harapkan bukan ini yang Liza inginkan namun Tuhan mempunyai rencana yang lebih Indah dari sebuah keikhlasan.
Dan untuk kedepannya Liza akan belajar untuk lebih selektif dalam menjalin sesuatu karena ia tidak ingin pada akhirnya diri-nya lah yang kembali terluka.
"Meninggalkan sesuatu itu tidak apa-apa selagi itu baik, baik untukmu dan baik untuk masa depanmu " ucap Albi, hari ini hari senin seharusnya Liza berada disekolah bukan dirumah.
Entah terlalu bodoh atau terlalu kekanak-kanakan ia tidak tau, hari ini sulit rasanya untuk bangun pagi sang mata menolak melihat tapi hati memaksa untuk tetap membuka karena ini hanya permulaan bagi masalah dalam kisah cinta.
Ini hanya setitik masalah tapi memicu sebuah perpisahan.
Albi datang kerumah lebih tepatnya untuk membahas masalah pekerjaan dengan bang Eza, dan tanpa Liza ketahui abang menceritakan kedekatannya dengan dia dan tak lupa menceritakan bagaimana Liza bisa meningggalkannnya Alvian.
Ketika Eza menceritakan tentang itu seperti tersirat sebuah rasa bersalah yang memenuhi pikirannya, Eza merasa sangat bersalah karena tidak mencegah Liza ketika menaruh harapan kepada dia yang bukan semestinya.
" Iya aku tau itu. "
"Alaiza sudah makan? "
" Jangan panggil aku Alaiza. "
"Kenapa? " tanya Albi heran namun diacuhkan oleh dirinya.
"Apakah kamu keberatan? " tanya Albi padaku.
" Ah tidak, maaf aku tinggal " ucap Liza lalu pergi meninggalkan Albi sendirian diruang keluarga.Ini yang Albi takutkan, Liza menutup hatinya karena sebuah harapan yang menjadi angan. Akan lebih sulit bagi seseorang nanti untuk Liza membalas sebuah rasa.
***
Sekolah dimulai seperti biasa tapi ketidakhadiran seorang Liza membuat sebuah tanda tanya besar, ada apa?
Dan ini adalah kali pertama seorang Alaiza tidak masuk sekolah tanpa sebuah kabar, dibalik itu semua hanya Syila yang benar-benar tau ada apa dengan Liza. Tapi Liza lebih dahulu membuat Syila bungkam.
" Arsan? Tuh anak kemana? " tanya Dira kepada Arsan ketika selesai pembelajaran jam pertama.
"Mungkin sakit, " terka-terka Arsan.
"Kenapa? " tanya Rio penasaran dengan ucapan Syila.
"Syil? Elu gak lagi nutupin sesuatu kan, " ucap Dira sebagai wanita Dira merasa jika Syila sedang berbohong namun Dira bingung kenapa Syila bungkam.
"Apaan sih Dir," ucapnya setenang mungkin, Syila lupa.
"Gak ada rahasiakan Syil " ucap Dion membuat syila gelisah.
"Apa yang terjadi dengan Liza, Ada apa? " tanya Arsan sambil menatap wajah Syila berharap syila mau jujur.
"Syila kamu gak bisa bohong, aku tau ada yang kamu tutupin kan dari kita tentang Liza dengan pak Alvian. "
"Baik, " ucap Syila yang sudah tidak sanggup lagi berbohong kepada para sahabatnya, dalam benaknya Syila meminta maaf kepada Liza karena masalah ini tidak seharusnya ditutupi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LINE (ON GOING)
RandomKarya ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan Cinta seorang gadis bernama Alaiza, saat usia remaja wanita yang paling berharga telah meninggalkannya dan dengan berjalannya waktu Reyza menjadi peran penting kedua setelah Rama ayahnya. Masa rem...