Chapter 2.3 🌱

27 25 1
                                    

Hallo...

Terimakasih sudah membaca sampai sejauh ini, jangan lupa masukannya dan feednya.

Thankyou.
.
.
.
.

-PERNIKAHAN EZA-

Matahari telah bersinar, cahayanya menerangi semesta. Senyum yang terpancar tak pernah pudar.

Tanda kepemilikan telah terpasang jelas dirumah mempelai wanita, janur kuning melengkung menandakan sebuah ikatan akan terucap.

Kursi-kursi terpasang rapi, dekorasi telah terlihat jelas dengan indah di depan mata. Sesekali tersenyum melihat hari kebahagiaan telah tiba.

Janji suci yang akan terucap, berharap menjadi janji yang benar-benar suci tanpa dicampuri kebohongan ataupun sebuah penghianat.

Para tamu undangan mulai berdatangan seperti tidak sabar ingin melihat bagaimana janji suci diucapkan dan bagaimana sebuah akad yang akan mengikat untuk selamanya.

Dengan membaca Basmallah keluarga mempelai pria perlahan berjalan menghampiri rumah mempelai wanita, dari kejauhan orangtua mempelai wanita telah hadir menyambut kedatangan mempelai pria.

Bunyi petasan mulai berbunyi, hati terharu dan bahagia menyaksikan pernikahan ini.

Setelah acara penyambutan selesai mempelai pria digiring untuk masuk ketempat dimana ikatan suci akan terucap.

Para tamu undangan mulai berdatangan seakan ingin mengikuti dan menjadi sanksi sebuah janji yang akan terucap, wali mempelai perempuan sudah didepan mata duduk dihadapan bersiap melepas sebuah tanggung jawab dan lembaran baru serta tanggung jawab baru bagi seorang mempelai pria akan dimulai.

"Saya terima nikah dan kawinnya Arisa Putri Ariama binti Arama fildan dengan mas kawin *** gram dan seperangkat alat salat dibayar tunai.

''Sah? "

"Sahhhhh, " ucap para undangan.

Setelah mengaminkan sebuah doa mempelai wanita diizinkan untuk masuk dan melihat suaminya.

Berjalan dengan anggun ditemani oleh dua bridesmaid, "Lihat kak Risa sangat cantik bukan? " tanya Liza kepada Albi yang kebetulan posisi Albi di sebelah Liza.

"Iya, aku gak sabar lihat Alaiza menjadi pengantin perempuan " ucap Albi membuat aktivitas kekaguman pada pengantin perempuan berhenti, Liza menatap Albi.

"Kuliah aja baru masuk " jawab Liza lalu kembali pada aktivitasnya.

Albi tau dan sangat tau Liza tidak paham dengan ucapannya, tapi Albi sangat berharap suatu saat nanti Liza akan paham tentang perasaannya yang menginginkan dirinya menjadi Ratu dalam hatinya dan menempati singgasananya.

Pertanyaannya, apakah bisa?

Liza gadis itu tersenyum manis saat Eza sang abang memberikan tangannya kapada Risa kemudian mereka duduk bersebelahan, rasa bahagia dan haru itu bercampur menjadi air mata kebahagiaan.
"Alaiza kenapa? " tanya Albi saat melihat Liza yang sesekali mengusap air matanya.

"Aku bahagia lihat abang bahagia kak " jawab Liza, Albi pun mengusap air mata Liza dan kemudian ia memegang tangan Liza beruntung tidak ada penolakan dari gadis itu, dan rupanya hal itu membuat hati Albi bahagia.

Acara per acara telah selesai dilaksanakan kini saatnya memberi doa atau sekedar ucapan selamat kepada pengantin, yang pertama memberi doa atau ucapan itu adalah dari pihak kedua mempelai setelah itu disusul oleh tamu undangan.

LOVE LINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang