Chapter 0.7🌱

65 63 0
                                    

-LOVE LINE-
Bunga untuk Amora

Hari ini adalah Hari weekend terakhir Liza dan sahabatnya menyandang status kelas tengah karena beberapa bulan lagi Liza dan sahabatnya akan menyandang status kakak kelas.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu serasa masih kemarin mereka menjadi kelas XI yang suka menjahili adik kelasnya dan mengumpat kakak kelasnya.

Waktu begitu terasa begitu cepat berlalu hingga proses perjalanan yang panjangpun terasa begitu singkat.

"Senin kita ulangan kenaikan kelas, " ujar Arsan

"Benar Ketua, " timpal Rio.

"Aku tidak mau jadi kakak kelas, " ucap Dira.

"Akupun sama kembaran, " timpal Dion kakak kembarnya Dira.

"Kenapa kalian saling menimpal, " tanya Syila heran.

"Tidak tau, " ucap Rio Dira Dion serempak tapi tidak dengan Arsan yang malah mengangkat bahu tak tau.

Bukan tidak naik kelas yang mereka takutkan tapi kelas yang dirandom yang mereka takutkan, jika di random sama artinya mereka harus kembali mengulang penyesuaian diri, berteman, mengendalikan kondisi dan cara bersikap. Ketakutan itu menjadi nyata kala Dira mempertanyakannya "Apakah kita bakal sekelas lagi? " tanya Dira membuat mereka berpikir.

"Ah itu yang aku pikirkan, bagaimana jika dirandom? " Tanya Syila.

"Itu tidak mungkin, " jawab Liza dengan tenang berharap sahabatnya tidak terlalu cemas menghadapi situasi ini, dan ucapan Liza dibalas tatapan oleh Dion, Dira dan Syila.

"Jangan menatapku seperti itu. "

"Kata siapa Liz? " tanya Dion.

" Aku pernah mendengarnya. "

"Rumor?" tebak Rio dan jawaban Rio benar, Liza menganggukan kepala nya.

"Rumor itu selalu salah Liz, jangan per__."

"Bagaimana jika benar? " tanya Arsan si penyandang status Ketua murid.

"Aku akan bersyukur, " Liza.

"Tunggu, " ucap Syila membuat kami diam.

"Kelas kita tidak akan dirandom? " ucap Syila mempertanyakan kembali pertanyaan awal dari Dira.

"Semoga tidak, " ucap Dion.

"Aku yakin tidak, " timpal Arsan.

"Jika ketua telah berkata tidak berarti kelas kita aman, " ucap Rio membuat suasana kembali membaik.

"Syukurlah, " ujar Dira.

Ketika suasana sudah ditenangkan oleh Rio dengan mudahnya Arsan berkata "Tapi kemungkinan kita dirandom, " membuat mereka saling memandang.

"Kenapa kamu membuat hatiku sakit ketua? " Tanya Dion.

"Beneran gak nih? " tanya Syila.

LOVE LINE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang