Bagian Dua

259 26 0
                                    

Jangan lupa voment :)

🪐

Lia pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Akhir - akhir ini ia kesepian, kemanapun sendirian. Lagian siapa lagi yang akan mengintilinya, ia sudah kehilangan sosok berharga itu.

Ketika ia mengantri, datang tiga siswi menghampirinya. Mereka adalah perempuan yang menyeringai kemarin.

"Waaah Lia ! Nilai ulanganmu lumayan juga. Mau belajar bareng nggak ?" Tanya salah satu dari mereka.

Lia hanya diam tak peduli karena ia yang tau, bahwa merekalah dalangnya, dalang yang membuat Lia menjalani hari - hari buruk. Ia jijik menaggapi wajah mereka.

"Hei, kau tidak dengar ?" Tanya temannya satu lagi setelah melepas paksa headset yang terpasang ditelinga Lia.

Sekali lagi Lia mengabaikan mereka. Dan ia memilih masih fokus antri mengambil makanan.
"Aku ingin belajar denganmu. Kamu mau mengajariku ?"

Lia bodoh amat.

"Berani ya lo ngabaikan dia ! Asal lo tau, Shuhua itu gadis paling pinter, cantik dan disegani. Bisa - bisanya lo ngebisu."

"Ah, jangan katakan itu, aku jadi malu. Mungkin Lia sedang tidak mood. Sudahlah ayo pergi."

Lia memaki dalam hati, perempuan bernama Shuhua itu terlalu munafik. Bagi Lia, dia hanyalah seorang psikopat yang tertutup wajah cantiknya.

🍄🍄🍄

Ribuan siswa keluar dari gerbang sekolah di waktu petang. Lia ada diantara ribuan siswa tersebut. Ia berjalan kaki menuju perumahan elitnya. Jarang sekali penduduk kawasan mewah itu yang tidak pamer kendaraannya ketika keluar.

Namun Lia tak peduli. Ia bosan untuk cepat sampai rumah. Lia memilih pulang melewati gang kumuh yang sunyi. Karena keadaan ramai itu terlalu hampa untuk dirinya yang sepi.

Sampai di pertigaan gang, Lia tersungkur karena didorong keras hingga hidungnya menyentuh tanah. Ia meringis kesakitan. Terdengar suara cekikikan beberapa perempuan.

Lia tahu, siapa lagi jika bukan mereka, para pembuli. Ia berdiri menatap sengit ketiga perempuan yang tersenyum manis.

Satu dari mereka menarik kerah seragam Lia lalu membenturkannya ke tembok dan mencekiknya teramat niat. Lalu, Shuhua dan satu temannya lagi memukul perut Lia dan menamparnya berkali - kali.


Darah segar mengucur dari hidung Lia.

🍄🍄🍄

Lia menatap rumah mewahnya dengan hambar. Terlihat sebuah mobil terparkir rapi yang berarti mamanya ada dirumah. Ia masuk dengan wajah sedikit kacau. Rona merah yang membekas di pipi, batang hidung yang juga sedikit tergores.

Yah, tapi Lia segera menyembunyikannya.

Wanita cantik paruh baya menyambutnya. "Selamat malam sayang. Gimana sekolahnya, mama udah buat makan malam."

Lia mengangguk. "Aku mandi dulu."

Wanita itu tersenyum hangat.

🪐

🪐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BE BETTER [Lee Know ♡ Lia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang