Bagian Empat Belas

168 11 0
                                    

Hai temen temen ! Jgn lupa voment yaw 🙆🏻‍♀️

🍄🍄🍄

Lia berjalan gusar ketika melanjutkan perjalanan ke rumah Lino. Tapi syukur, seorang Hwang Yeji memutuskan menemaninya malam ini. Mereka berjalan berdampingan sambil sedikit bercerita.

Sesampainya di rumah Lino, Yeji menawarkan diri untuk menunggu di luar rumah. Lia tersenyum senang sedikit canggung karena sudah merepotkan Yeji apalagi malam – malam begini.

“Baiklah, aku masuk dulu ya, ga bakal lama kok.”
Yeji mengangguk.

Dan ketika Lia membuka pintu rumah itu, terlihat . . .

Seorang perempuan dicumbu dan dicium tepat dibibirnya oleh kekasihnya sendiri, Lino. Lino sedang lembut mempermainkan mulut perempuan didepannya.

Lia mematung sesaat. Kantung kresek yang dibawanya tak sengaja terjatuh dan membuat adegan itu berhenti mendadak, membuat si perempuan mengalihkan perhatiannya.

“Hei ! Kau siapa ?”

Ah, Lia tau keadaan seperti apa ini. Ia melihat Lino sekilas dan Lia sudah tau, terlihat Lino sedang mabuk berat.

“Hei ! Kau siapa ? Ada apa malam – malam kesini dan mengganggu kita ?”

Lia mengerjapkan matanya beberapa kali sambil gemetar. Ia menatap si perempuan tadi. “A-ah, maaf aku mengganggu. Aku hanya, anu . . .”

“Oh, Lia ! Kenapa ada dua ?” Ucap Lino tiba – tiba dalam keadaan yang masih mabuk.

Lia melanjutkan perkataannya. “A-aku . . . Sebenarnya membawakan makan malam dan makanan ringan u-untuk kak Lino. Tapi, kamu siapa ?”

“Aku Nancy. Emmm, pacarnya Lino. Kau siapa ?”

DEG ! Degupan jantung Lia tak bisa disantaikan lagi, ia juga mendadak sesak mendengar pengakuan seperti itu.

“O-oh, pacar ya ? Kalo begitu aku pulang dulu. Maaf mengganggu.”

Lia langsung melangkahkan kakinya keluar rumah tak menunggu jawaban dari perempuan bernama Nancy itu. Ia berjalan gemetar menghampiri Yeji yang menunggunya diluar.

Kepekaan seorang Yeji sangat mengagumkan. Ia tahu betul bahwa hal salah sedang terjadi. Ia mengelus kepala Lia, “Tak apa, kita pulang dan kamu tenangkan diri dulu.”

Lia memandang Yeji dengan lemah. “T-tapi, aku belum mengatakan apapun. Bagaimana kau-”

Yeji memeluk Lia teramat hangat. “Everything is gonna be allright. Kamu sudah berusaha, sabar ya.”

Tanpa terasa, pipi dan mata Lia memanas dan mulai mengeluarkan air. Lia menangis di pelukan Yeji dan ia membalas pelukan tulus itu. Kilasan memori lama tiba – tiba terputar di kepalanya.

Memori indah bersama mendiang sahabatnya kembali bangkit setelah sekian lama menghilang. Dan itu karena seorang Hwang Yeji. Perempuan yang baru Lia kenal namun hatinya sedekat telunjuk dan jari tengah.

🪐

Lino membuka matanya perlahan, ketika terdengar kicauan burung begitu merdunya dari luar. Ia mengerjap beberapa kali ketika cahaya matahari yang memaksa masuk mata. Ia duduk dengan mata terpejamnya dan didetik kemudian ia tersentak kaget.

‘Nancy ? Apa yang ia lakukan disini ? Apa – apaan ia tidur disampingku ?! Dan . . . telanjang ! Tapi . . . Syukurlah pakaianku masih lengkap.”

Setelah itu Lino memukul – mukul kepalanya yang masih sedikit pusing. Namun ia juga masih bingung dengan apa yang ada di hadapannya. Ia segera turun dari ranjangnya dan suara laangkah kaki Lino-pun membuat Nancy ikut terbangun.

“Oh. Sudah bangun ? Selam-”

“Kau ! Apa – apaan ? Apa yang kamu lakukan disini ?”

Nancy bangun dan duduk sambil menyelimuti tubuhnya yang telanjang itu. Ia tersenyum manis sekali. “Kak Lino tadi malem mabuk banget, trus aku yang anterin pulang. Btw, bibir kakak manis banget.”

😮😮😮

How r u guys ? Semoga semuanya sehat yaaa 😍

BE BETTER [Lee Know ♡ Lia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang