Jangan lupa voment teman teman ! ✨
🪐
Jam pelajaran berjalan seperti biasa hingga menunjukkan waktu istirahat pertama. Lia pergi ke kantin. Ia membawa nampan makanannya menuju meja yang paling pojok. Ia melepaskan headsetnya dan memulai makan siangnya.
Ditengah acara makannya, dua siswi yang merupakan antek Shuhua menghampiri Lia dengan senyum miring.
"Kasian sih, anak orang kaya tapi dicampakkan."
Mendengar kalimat memuakkan itu Lia hanya diam, malas bertengkar karena perutnya sedang lapar.
"Maksudnya ? Kok bisa dicampakkan sih, padahal secantik ini, sepintar ini ?" Sindir teman satunya.
"Kelean liat aja tuh, keluarganya kaya tapi dianya gak pernah diperhatiin. Hahahahaha."
"Yaampun kasian banget sih. Ya nggak ? Hahahaha." Jawab teman satunya yang kalimatnya yang menyindir dan arah matanya memang menatap Lia dengan songong.
Lia mulai tak tahan, ia berniat untuk pindah meja. Beberapa langkah berjalan sambil membawa nampannya yang utuh tiba - tiba ia terjatuh.
Mereka berdua menjegal kaki Lia dan akibatnya semua makanan yang tadinya di nampan menjadi tercecer menjijikkan.
Lia benci melihatnya. Ia meraup nasi dan lauknya lalu ia remat sekuat tenaga, dan ia lemparkan gumpalan makanan kotor itu tepat ke wajah kedua manusia tadi.
Keadaan menjadi kacau, dan penduduk kantin menjadi fokus pada mereka bertiga. Lia ? Ia sangat tak peduli.
"Maksud lo apa ?"
"Sinting lo, Lia !"
Kata mereka dengan ekspresi marah. Lia hanya tersenyum, ia mengambil nampannya lalu memukulkan nampan itu ke wajah mereka berdua. Sudah pasti itu menyakitkan.
"BANGSAT !"
"GILA LO !"
Perkelahian tak terhindarkan dan gerumbulan murid asik menonton perkelahian itu. Lia dipukul, dijambak dan ditampar dua orang sekaligus. Meski akhirnya, Lia bisa menendang perut kedua manusia itu.
Mereka meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Lia pergi begitu saja setelah melemparkan nampan makannya dengan keras hingga mengenai wajah salah satu antek Shuhua.
Namun tanpa siapapun tahu, hati Lia sedikit terluka. Ia merasakan perkataan yang mereka lontarkan tadi ada benarnya.
Bukankah terlalu rendah, anak buangan ?
Lia menyembunyikan sakit dan kecewanya. Hingga ketika pulang sekolah Lia memutuskan pulang paling akhir untuk menghindari kerumunan.
Dengan sedikit sesak, dia berjalan menggebu karena ingin cepat sampai rumah dan menangis sekeras - kerasnya.
Tak jauh ia memandang, ada seorang pemuda dengan motornya seperti sedang menunggu seseorang, Lia tak peduli.
Ia melanjutkan jalannya dengan tempo sedikit cepat, sambil sesekali mengusap kasar air matanya. Tanpa Lia sadari, pemuda itu menatap Lia lekat. Lia baru saja melewatinya dua langkah dan ia berhenti karena laki - laki itu memanggilnya.
"Hei ! Perempuan kemarin !"
Lia menoleh padanya masih dengan pandangan suramnya dan matanya yang berkaca.
"Ayo !" Serunya sekali lagi.
Tanpa berpikir panjang, Lia menerima ajakannya dan naik ke motor tinggi itu dengan cepat. Pemuda itu tak sengaja tersenyum sekilas. "Pulang ?" Tanyanya.
Lia menggeleng.
"Lalu kemana ?"
"Terserah."
🍄🍄🍄
KAMU SEDANG MEMBACA
BE BETTER [Lee Know ♡ Lia]
FanfictionGadis ini jatuh pada rasa sepi, kecewa, sakit dan hampa, tiba sang Adam datang membawa sinar hangat pembawa senyum masa depan. "Hai tampan ! Aku ingin selalu berada dalam dekapan mu. Aku menginginkan mu di kehidupan ini." "Aku tau. Makanya jangan pe...