Prolog

4.2K 201 0
                                    

Dikediaman yang sederhana seorang pemuda duduk diteras rumahnya,dengan memandang bintang yang bertaburan dilangit kelam dengan hembusan angin yang menerpa wajahnya serta rambutnya yang tak beraturan,sedang asik memandang sampai ia tidak menyadari matanya sudah berlinang entah apa yang dipikirnya.

Iya, pemuda itu adalah Seokmin yang memandang bintang dengan mata berlinang, sesekali dia mengadah menahan air matanya agar tidak jatuh walaupun bahunya bergetar dengan tangan meremat dadanya sesak ia tetap mengadah agar tangisnya tidak pecah.

Seokmin tidak bisa menahan lagi sesak dadanya akhirnya ia menutup mata dan membiarkan air matanya mengalir begitu saja tanpa henti.

Dia tetap diam walaupun tangisnya tak bisa berhenti seokmin menggigit bibir bawahnya dengan jari yang menutup mulutnya, dia tetap menahan tangisnya walaupun ia tau itu akan semakin menyakitkan.

'Ini sakit sangat sakit tapi aku tetap berusaha bertahan, aku... hiks semuanya menyalahkanku, semuanya tidak pernah mengerti aku, semuanya tidak pernah memikirkan keadaanku, sampai kapan?... Sampai kapan?... hiks aku selalu berusaha tegar didepan semua orang tapi aku sendiri sulit menahan tangisku' -batin Seokmin.

Dengan terus meremat dadanya,Seokmin sudah mati matian menahan tangisnya ia tidak memperdulikan bibirnya yang berdarah karna menggigitnya terlalu kuat.

✖Don't Go✖

Diruang tamu Seokmin duduk dengan kakak dan adiknya, Seokmin adalah anak kedua dari tiga bersaudara, kakak pertamanya bernama Lee Jihoon atau lebih sering dipanggil Woozi sedangkan adiknya bernama Lee Chan atau lebih sering dipanggil Dino.

Mereka bertiga asik menonton film ditelevisi dengan sesekali mengemil dan mengobrol, pria manis yang sering dipanggil anaknya sebutan ibu. Ya, pria itu Lee Baekhyun ibu dari ketiga anaknya, Baekhyun duduk diantara Woozi dan Dino sedangkan Seokmin hanya duduk disofa tunggal atau lebih tepatnya sofa yang hanya bisa diduduki satu orang saja.

"Besok pagi ibu dan ayah akan pergi kerja jadi kalian jaga rumah ya? ibu tidak akan lama, kalo cepat selesai ibu dan ayah akan segera pulang." Baekhyun mengusap kepala anaknya yang berada disisinya, sedangkan Seokmin yang melihat itu semua tersenyum manis walau didalam hatinya ia sangat ingin diperlakukan seperti itu oleh ibunya.

"Baiklah bu tidak apa, ibu jangan telat makan disana ya? ibu harus jaga kesehatan ibu" -Dino.

"Eh iya bu besok aku masuk siang dan mungkin sore atau malam aku pulang, tidak apakan bu?" -Woozi.

Baekhyun hanya tersenyum manis dengan mengangguk kepalanya pada kedua anaknya, Baekhyun menoleh pada Seokmin yang menatap mereka sedari tadi tanpa berbicara.

"Dokyeom kau sudah belajar?" -Baekhyun.

'Belajar ya? bahkan disaat libur pun ibu selalu menanyakan hal itu, apa ini caramu agar aku menjauh dari sini?' -batin Seokmin.

"Belum bu... Baiklah aku akan kekamar dan belajar, ibu tenang saja aku tidak akan mengecewakan ibu dengan nilaiku." Ucap Seokmin tersenyum walau itu ia paksakan tapi ia harus agar ibunya tidak merasa khawatir padanya.

"Ibu pegang kata-katamu itu." Baekhyun menatap Seokmin serius dan dibalas dengan anggukan dari Seokmin.

"Dokyeom ibu harap kau tidak menyembunyikan sesuatau pada ibu." Seokmin yang ingin berdiri dari tempat duduknya berhenti mendengar suara lirih ibunya.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang