Berlari kencang dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.
Joshua melihat suster terburu-buru keluar dari ruangan ICU ia pun menyempatkan diri untuk bertanya.
"Maaf apa anda tahu dimana ruangan pasien bernama Lee Seokmin?" -Joshua.
"Iya tuan, pasien bernama Lee Seokmin berada diruangan ICU dan masih ditangani sampai sekarang." Ucap suster tersebut.
Joshua langsung menuju ruangan yang suster tadi keluar, ia melihat di kaca pintu bahwa Seokmin masih kritis dengan bantuan alat pompa oksigen.
Ia menangis pilu melihat keadaan Seokmin saat ini, ia selalu berdoa agar Seokmin bertahan.
"Aku mohon bertahanlah... Aku mohon... hiks jangan tinggalkan aku Seokmin aku mohon... Aku ingin kau disini." Ucap Joshua pilu dengan terus menatap Seokmin dengan tatapan teramat sakit.
Didalam sana Jeonghan berusaha sekuat tenaganya agar Seokmin bisa bertahan, ia terus memompa alat oksigen dimulut Seokmin.
Jeonghan semakin panik melihat tidak ada perubahan sedikitpun lalu tak lama terdengar suara pendeteksi jantung yang makin melemah.
Jeonghan yang panik segera menyuruh suster menyiapkan alat kejut jantung.
Untuk yang ketiga Jeonghan berharap jantung Seokmin kembali berdetak, saat ia akan mengangkat tangannya ia terdiam sejenak dan tak lama alat pendeteksi jantung hanya menampilkan garis lurus.
Suster segera mengambil alat kejut jantung dari tangan Jeonghan.
"Lee Seokmin telah tiada." Lirih Jeonghan menatap wajah Seokmin dengan mata yang berkaca-kaca.
Joshua yang masih melihat dari kaca pintu justru semakin panik karna melihat semua orang disana hanya diam menatap tubuh Seokmin yang sudah tidak bernyawa lagi.
Membuka pintu kasar Joshua langsung menghampiri brankar Seokmin dan memeluk Seokmin erat.
"Tidak... Aku mohon... hiks... Jangan pergi, jangan tinggalkan aku... Kumohon... hiks... Aku juga mencintaimu aku mohon bangun Seokmin, bangun... BANGUN!!" Joshua mengguncang tubuh Seokmin.
Semua orang menangis melihat Joshua yang berteriak pilu.
Jeonghan menyentuh bahu Joshua yang bergetar, lalu memeluknya erat.
"Ikhlas kan dia Joshua, biarkan dia tenang disana." Ucap Jeonghan memeluk sepupunya erat dengan air mata yang mengalir.
"Tidak hyung tidak... Dia pasti hanya pura-pura kan hyung?" ucap Joshua melepaskan pelukan Jeonghan dan kembali menggenggam tangan Seokmin.
"Kau hanya pura-pura kan? iya kan?" tidak ada jawaban dari Seokmin semua orang diam karna tahu perasaan Joshua saat ini.
"Kenapa kau diam?... Bangun Seokmim bangun kumohon jangan tunggalkan aku... hiks... Aku janji tidak akan membuatmu tersakiti lagi tapi kumohon bangun." Ucap Joshua memelan.
Jeonghan memeluk Joshua dan mengusap bahunya seketika tangis Joshua pun pecah.
"ARGGHH KENAPA KAU PERGI!! KENAPA KAU MENINGGALKAN AKU SENDIRIAN?" tangis Joshua teredam dalam pelukan Jeonghan.
Tak lama Sungchol datang dengan empat orang yang tak lain adalah keluarga Seokmin dibelakangnya.
Seungchol membeku melihat tubuh Seokmin dan begitu pula Chanyeol, Baekhyun,Woozi dan Dino.
Mata mereka langsung berkaca-kaca melihat tubuh Seokmin yang terbaring tidak bernyawa, perlahan Baekhyun mendekati brankar Seokmin lalu memeluknya erat dengan tangis yang pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go!!! [SeokSoo]✔
FanfictionPerjuangan seorang pemuda melawan semua rintangan hidupnya dan selalu terkhianati disetiap dia mulai percaya sepenuhnya,apakah semua yang dia perjuangkan selama ini akan berbuah manis atau malah sebaliknya. Main cast : ✴Lee Seokmin/Oh Dokyeom ✴Hong...