Part 5

1.4K 123 7
                                    

Seokmin terbangun dengan keringat yang bercucuran deras, ia bermimpi buruk malam ini.

Didalam mimpi itu ia melihat semua orang menangis didepan kemotrium tapi Seokmin tidak tahu itu kemotrium siapa.

Melihat jam di dinding lalu Seokmin beranjak pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Seokmin menatap wajahnya dicermin dan tak lama darah pun keluar dari hidungnya.

Seokmin tersenyum miris melihat pantulan wajahnya tanpa berniat mengusap darah dihidungnya.

"Akhirnya." Lirih Seokmin.

Seokmin keluar dari kamar mandi dan mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

Sambungan terhubung tapi seseorang disebrang sana masih belum menjawab panggilannya.

Seokmin meletakkan kembali ponselnya diatas nakas namun saat ia akan membaringkan badannya ponselnya kembali berbunyi.

Jeonghan is calling...

Melihat nama yang tertera disana Seokmin pun segera menjawab panggilannya.

"Hyung!" -Seokmin.

"..." -Jeonghan.

"Kambuh lagi hyung." -Seokmin.

"..." -Jeonghan.

"Tidak ada waktu lagi... Biarkan semuanya berakhir." Lirih Seokmin.

"..." -Jeonghan.

"Baiklah aku akan kesana nanti sore." -Seokmin.

"..." -Jeonghan.

"Iya hyung." -Seokmin.

Panggilan diputus oleh Seokmin.

Tangan sebelah Seokmin menggenggam poselnya kuat dan sebelahnya lagi meremat dadanya sambil mengadah.

Membaringkan tubuhnya perlahan Seokmin pun mulai tersenyum tulus dengan air mata yang mengalir tanpa mengeluarkan suara.

'sakit sekali....'  -lirih batin Seokmin.

Memejamkan matanya perlahan dan tak lama nafasnya sudah mulai teratur ia pun melanjutkan tidurnya.

Keesokan paginya semua orang memakan sarapan mereka tenang namun tidak ada Seokmin disana.

Seokmin mulai menuruni tangga dan melihat semua orang menatapnya dengan pandangan berbeda, memilih acuh Seokmin melanjutkan langkah kakinya.

Mereka berempat hanya diam menatap kepergian Seokmin.

"Aku sudah selesai." -Woozi.

"Aku juga." -Dino.

"Bersiaplah ayah akan mengantar kalian." -Chanyeol.

"Hati-hati dijalan ya." -Baekhyun.

Mereka bertiga mengangguk sambil tersenyum lembut menatap Baekhyun.

✖Don't Go✖


Dikediaman Seungchol dan Jeonghan mereka memikirkan keadaan Seokmin yang semakin memburuk.

"Dia keras kepala." -Seungchol.

"Tapi bagaimanapun Seokmin harus tetap menjalankan terapinya." -Jeonghan.

"Aku sudah membujuknya tapi dia hanya bilang biarkan semuanya berakhir." -Seungchol.

"Aku takut...." Lirih Jeonghan.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang