Joshua duduk dibangku taman dekat pohon besar, tubuhnya tidak terkena rintikan hujan karna terhalangi oleh pohon yang besar.
Memandang lurus Joshua menautkan jari jemarinya erat, dengan terus memenung ia seolah tidak perduli orang-orang yang berlarian mencari tempat berlenduh.
"Aku kesepian Seokmin-ah..." Lirih Joshua sendu.
Hujan semakin deras bahkan Joshua tidak memedulikan pakainya yang sudah basah kuyup, ia tetap duduk disana tidak beranjak sedikitpun untuk sekedar mencari tempat berteduh. Rintikan hujan yang membasahi rambut serta mengenai wajahnya, Joshua memejamkan matanya diiringi air mata yang mengalir deras.
"Aku sangat merindukanmu, kumohon kembalilah... hiks." Runtuh lah sudah tangis yang ia tahan selama ini. "Aku mencintaimu hiks sangat,kumohon kembalilah... Arrgh." Teriak pilu Joshua.
Joshua perlahan bangkit lalu melangkahkan kakinya gontai menuju pembatas sungai, kedua tangannya berpegangan pada papan pembatas.
"Seokmin-ah... Mengapa kau pergi disaat aku mulai mencintaimu? mengapa kau pergi meninggalkanku dengan keadaan seperti ini? kumohon, hiks... Setidaknya bawa aku bersamamu agar aku tak merasakan kesepian tanpamu." Ucap Joshua yang menggenggam kuat pembatas tersebut.
Sakit, sedih, kesepian, dan rindu yang mendalam Joshua tidak tahu harus berbuat apa lagi, kepergian Seokmin membuat ia sangat terpukul dan bahkan depresi. Joshua sangat mencintai Seokmin dan karna itulah ia sulit melupakan atau bahkan merelakan kepergian Seokmin dari hidupnya.
"Apa kau bahagia disana Seokmin-ah?..." Tanya lirih Joshua, tak lama ia tersenyum miris karna melihat keadaanya seperti ini. "Aku akan tetap mencintaimu Seokmin... Hari ini, esok, dan selamanya kau akan tetap menjadi orang yang aku cintai meski ragamu tidak bisa kumiliki." Ucap Joshua tulus dengan menundukan kepalanya dalam. "Ha ha ha." Tertawa hambar meski air mata menetes dan bahu bergetar. "Bukankah aku terlihat bodoh? mencintai orang yang sama sekali tak akan pernah bisa kumiliki." Tersenyum miris.
Tangis Joshua pecah ia mengadah menatap langit yang mendung dan juga kelam, air mata semakin mengalir deras saat ia berteriak pilu, dengan di temani hujan deras teriakan Joshua pasti teredam.
Joshua berlutut menundukkan kepala, isak tangis yang masih terdengar, bahu yang bergetar, kedua tangan mengepal erat diatas pahanya, ia memejamkan matanya erat. Joshua perlahan membuka matanya karna tidak merasakan rintikan hujan, ia melihat kaki seseorang didepannya lalu iapun mendongak menatap orang tersebut yang juga menatapnya tersenyum sendu dan jangan lupakan kedua matanya berkaca-kaca, memegang payung hitam seorang tersebut berjongkok sambil menggenggam tangan Joshua erat.
"H-hyung?" panggil Joshua terbata.
Ya, orang itu adalah Jeonghan yang kebetulan baru pulang dari kliniknya dan tak sengaja bertemu seseorang yang sangat ia kenal, sedari tadi Jeonghan hanya menatap Joshua dari kejauhan, ia tidak berani menyusul Joshua dalam keadaanya seperti ini, membiarkan Joshua menangis dalam keadaan hujan deras karna dengan begitulah sakit yang Joshua pendam terkeluarkan pikirnya.
"Tidak apa, menangislah sepuasmu, keluarkan semuanya, semakin kau tahan akan semakin dalam lukamu, biarkan semuanya keluar." Ucap Jeonghan lembut dengan menatap kedua mata Joshua.
Joshua hanya diam setelah mendengar ucapan Jeonghan, ia menatap Jeonghan dengan tatapan sulit diartikan; sakit, sedih, rindu, dan keputus asaan menyatu.
"Hyung aku sangat mencintainya..." Lirih Joshua.
"Bertahanlah jika begitu." -Jeonghan.
"Aku sangat merindukannya." Ucap Joshua sendu.
"Kunjungilah dia." -Jeonghan.
"Tapi... aku takut hyung." -Joshua.
"Apa yang kau takuti?" -Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go!!! [SeokSoo]✔
FanfictionPerjuangan seorang pemuda melawan semua rintangan hidupnya dan selalu terkhianati disetiap dia mulai percaya sepenuhnya,apakah semua yang dia perjuangkan selama ini akan berbuah manis atau malah sebaliknya. Main cast : ✴Lee Seokmin/Oh Dokyeom ✴Hong...