Selepas kepergian Joshua beberapa saat Seokmin mengalihkan padangannya pada lantai dengan tatapan kosong.
Perutnya sangat lapar karna tadi pagi ia langsung sekolah, Seokmin memegang perutnya yang berbunyi tapi ia sama sekali tak punya niat untuk mengisi perutnya hanya sedikit saja.
Bukan hanya sekali dua kali Seokmin seperti ini bahkan sudah berkali-kali, kenapa seokmin selalu tidak sarapan? bagaimana bisa ia makan disaat semua orang dirumahnya terlihat bahagia tanpa dirinya dan dia tidak ingin merusak mood mereka dipagi hari jadi Seokmin lebih memilih untuk langsung kesekolah saja bahkan saat ia hanya melewati meja makan ayah nya hanya memandangnya acuh sedangkan ibunyu menatapnya lirih.
Makan yang selalu sehari sekali atau bahkan tidak pernah makan,bbohong jika tidak berdampak buruk pada tubuhnya.
Badan yang semakin mengurus dengan pipi yang awalnya sedikit berisi menjadi tambah tirus namun Seokmin tidak memperdulikan keadaanya.
Setelah dirasa moodnya sudah mulai baik Seokmin pun melangkah pergi dari sana.
Seokmin masuk kedalam kelas dan dengan seperti biasa, ada yang berbisik mengatainya tapi masih bisa terdengar.
Dengan tatapan dingin Seokmin duduk disamping Joshua yang sudah lebih dulu duduk disana, tapi Joshua tertidur diatas meja dengan tangan yang menjadi tumpuannya.
Seokmin menoleh kesamping melihat wajah Joshua yang terlelap, ia hanya menyunggingkan senyum tipis melihat wajah damai pujaan hatinya dulu... Eum entahlah mungkin masih jadi pujaan hatinya sampai sekarang.
Seokmin sudah lama menyukai Joshua pada pandangan pertama, tapi ia selalu mengacuhkan perasaannya seakan itu semua bisa hilang dengan seiring waktu.
Namun salah, semakin ia berusaha melupakan perasaannya semakin dalam pula ia menyukai Joshua bahkan saat ini ia sudah mencintai orang yang ada dihadapannya sekarang.
'Entahlah aku juga bingung dengan diriku, terkadang aku marah, kesal dan kecewa padamu saat mengingat kejadian itu tapi di satu sisi jauh dari dalam lubuk hatiku aku masih menyangimu meski aku menutupinya selama ini dengan sikapku, aku memang sengaja bersikap seperti itu padamu agar kau tidak mengetahui bahwa aku mencintaimu dan aku juga berharap dengan aku seperti itu bisa mulai melupakan perasaanku meski hatiku harus tersiksa karena berontak untuk tidak melupakanmu' -lirih batin Seokmin.
Joshua merasa terusik dengan rambutnya yang mengganggu sekitar matanya, Seokmin yang melihat pergerakan Joshua pun mengalihkan pandangannya.
Membuka mata perlahan ia terkejut melihat Seokmin sudah ada didepannya dan dengan mata yang masih mengantuk Joshua mengusap matanya lalu menoleh sebentar melihat sekitar.
Semua murid sudah duduk tertib dan ada juga sebagian yang masih mengobrol, ia melihat arloji ditangan kirinya dan mulai paham bahwa tinggal beberapa menit lagi jam pelajaran akan dimulai.
Mereka saling terdiam tidak bicara sepatah katapun, mereka masih canggung bahkan mereka sendiri dulu begitu akrab dan lagi-lagi karna kejadian dua tahun yang lalu membuat mereka seperti orang asing.
Tak lama masuklah Ahn saem dengan membawa buku paket matematika tebal, ah sial Joshua tidak suka belajar mata pelajaran matematika.
Seokmin hanya melihatkan tatapan biasa saja walupun ia tahu Joshua dari dulu bahkan sampai sekarang tidak menyukai mata pelajaran matematika.
Setelah Ahn Saem menjelaskan sebentar didepan lalu menyuruh muridnya untuk mengerjakan soal dihalaman buku paket mereka masing-masing.
Joshua melihat buku paketnya tidak berminat dan itu semua dilihat oleh Seokmin.
Semua murid dikelas heboh setelah kepergian Ahn Saem yang ingin pergi ke toilet sebentar, bagaimana bisa mengerjakan tugas sulit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go!!! [SeokSoo]✔
FanfictionPerjuangan seorang pemuda melawan semua rintangan hidupnya dan selalu terkhianati disetiap dia mulai percaya sepenuhnya,apakah semua yang dia perjuangkan selama ini akan berbuah manis atau malah sebaliknya. Main cast : ✴Lee Seokmin/Oh Dokyeom ✴Hong...