Disekolah Seokmin tidak mempunyai teman bahkan yang ingin berteman dengannya pun tak ada, kalaupun ada yang mau berteman dengannya pasti ada yang diinginkan orang itu.
Seokmin adalah murid yang teladan dan berprestasi terkadang hal itu lah yang membuat semua siswa/siswi merasa iri dengannya.
Seokmin memperhatikan guru yang sedang serius menjelaskan sesuatu didepannya, ia sesekali menulis dan sesekali memahami yang dikatakan gurunya.
Kring...kring...kring...
(Anggap suara bel sekolah guys)Bel sudah berbunyi dan siswa/siswi pun heboh ingin pergi kekantin karna cacing diperut mereka yang selalu berontak.
Hanya tersisa beberapa siswa yang tetap tinggal didalam kelas karna mereka membawa bekal sendiri dari rumah, sedangkan Seokmin hanya memandang keluar jendela sambil memegang perutnya, jika ditanya apakah ia lapar? maka jawabannya iya, Seokmin sangat lapar karna dari semalam ia belum mengisi perutnya, Seokmin ingin makan dikantin tapi ia ingat dia harus menabung untuk keperluannya.
Flashback on:
Baekhyun sibuk memasak makanan didapur, sedangakan yang lain masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, Seokmin yang baru saja sudah siap menghampiri meja makan dan duduk dengan tenang, ia memperhatikan ibunya dari belakang dan sesekali ia tersenyum teduh melihat ibunya yang bahkan tidak menyadari kehadirannya sedari tadi.
"Ibu." Panggil Seokmin lembut,Baekhyun yang merasa terpanggil pun menoleh pada anaknya.
"Kenapa?" jawab Baekhyun ketus, entahlah kenapa semua orang berbicara seperti itu kepadanya, lagi-lagi Seokmin hanya menanggapi dengan senyum perkataan ibunya walaupun jauh didalam hatinya ia ingin ibunya menjawab dengan lembut seperti kakak dan adiknya dan yah itu hanya khayalan nya saja, buktinya sejak 2 tahun yang lalu sampai sekarang tidak pernah terjadi sekalipun walaupun ia sudah memohon dan berharap tetap saja tidak bisa.
"Tidak, tidak apa-apa... Aku hanya memanggil ibu." Ucap Seokmin dengan senyum kecut.
Tak berselang lama ayah, kakak, dan adiknya pun menghampiri meja makan dan duduk ditempat masing-masing.
Woozi dan Dino menghampiri ibunya lalu mencium pipi ibunya dan ditanggapi dengan senyum manis Baekhyun serta ciuman kembali, Seokmin hanya tersenyum lagi-lagi ia hanya 'tersenyum' mendapat perlakuan seperti itu dengan mengalihkan pandangannya ia sesekali mengadah untuk menahan air matanya walaupun sejak ia melihat pemandangan itu matanya sudah berlinang.
"Kemana kau dari semalam tidak keluar? kau tidak ingin menemui ayah? hah!!" Tanya Chanyeol tegas.
'bahkan jika aku katakanpun ayah tidak akan perduli' -batin Seokmin.
"Aku sedang belajar dikamar yah." Jawab seokmin dengan senyum walaupun itu sangat terpaksa, sedangkan Chanyeol yang mendengarpun hanya mengangguk, Seokmin melihat ayah nya yang mengangguk pun mengalih perhatiannya karna ia sudah tahu jawaban dari ayahnya.
Baekhyun sudah selesai memasak dan meletakkan makanannya diatas meja, ia menghidangkan semua orang makan dan tinggal Seokmin yang belum, saat Seokmin mengangkat piringnya Baekhyun sudah lebih dulu duduk dan membiarkan piring berada diudara, Seokmin menatap piringnya dan tersenyum.
Seokmin melihat jam dirumahnya dan itu masih pukul 07:00 WKS, yang berarti masih butuh 30 menit lagi ia masuk sekolah. Ia menatap ayah, ibu, kakak dan adiknya yang sedang makan dengan tenang.
Seokmin menutup piringnya kembali, ia menatap semua orang tenang dan sesekali tertawa karna ada si bungsu yang selalu mengajak mereka tertawa dengan segala tingkahnya, lagi dan lagi Seokmin tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go!!! [SeokSoo]✔
FanfictionPerjuangan seorang pemuda melawan semua rintangan hidupnya dan selalu terkhianati disetiap dia mulai percaya sepenuhnya,apakah semua yang dia perjuangkan selama ini akan berbuah manis atau malah sebaliknya. Main cast : ✴Lee Seokmin/Oh Dokyeom ✴Hong...