Part 2

1.5K 150 5
                                    

Seokmin Mengunci pintu kamarnya dari dalam lalu bersandar didepan pintu semakin lama dari ia yang berdiri perlahan merosot turun dan terduduk sambil memeluk kedua lututnya.

"Aku benci ini semua, bullshit!!" Seokmin mengacak rambutnya kasar lalu ia berdiri dan melangkah menuju teras rumahnya.

"Hiks... Ini sakit bahkan sangat, aku menyayangi mereka semua, apa kesalahanku sampai kalian memperlakukan aku seperti ini... hiks adakah kalian disaat aku terpuruk?... Huh!!" tersenyum miris.

"Lihatlah bahkan bintangpun sudah tidak ada, semuanya hilang bahkan apa yang aku harapkan selama ini pun sudah hilang." Lirih Seokmin.

Lagi dan lagi hujan pun turun menemani tangis pilu Seokmin.

Bohong jika ia tidak sakit mendengar perkataan ayahnya barusan, bahkan itu lebih sakit bagaikan belati yang menyayat hatinya.

Setelah tangisnya mereda ia pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Tok tok tok

Seokmin keluar dari kamar mandi dan segera membuka pintu kamarnya, terpampanglah Woozi yang menatapnya lekat seakan meneliti wajahnya.

"Kenapa hyung?" -Seokmin.

"Kenapa lama sekali buka pintunya?" -Woozi.

"Mian, aku tadi habis dari kamar mandi." -Seokmin.

"Benarkah?" -Woozi.

"Iya hyung." -Seokmin.

"Hm... Besok kau sekolah kan?" -Woozi.

"Iya, kenapa hyung?" -Seokmin.

"Baguslah, aku hanya menanyakan itu saja karna tadi disuruh ibu menanyakanmu kau harus sekolah besok." -Woozi

"Hm"-Seokmin.

Woozi segera pergi dari kamar adiknya sedangkan Seokmin kembali menutup bahkan mengunci pintu kamarnya.

Seokmin berbaring diatas kasur sambil memandang langit-langit kamarnya.

"Mereka hanya menyuruh tanpa tahu aku yang tersiksa." Tersenyum miris meratapi nasibnya yang seperti ini.

"Huh! bahkan aku sudah tak bisa menangis lagi." Seokmin mematikan lampu dan langsung menutup seluruh badannya dengan selimut.


Don't Go


Para siswa/siswi heboh mendengar ada murid baru yang akan masuk kekelas mereka sedangkan Seokmin hanya diam masih betah memandang keluar jendela.

Tak lama seorang guru masuk dengan pemuda manis dibelakangnya, semua murid heboh dengan pemuda tersebut.

"Dikelas ini ada murid pindahan dan semoga kalian bisa berteman baik dengannya, silahlan perkenalkan dirimu?"

Pemuda manis tersebut mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Annyeong naneun Hong Jisoo imnida, biasa dipanggil Joshua. Semoga kita bisa berteman baik." Senyum Joshua menatap semua siswa/siswi yang melihatnya dengan tatapan memuja namun padangan Joshua terhenti pada seorang pemuda yang duduk dipojok sambil memandang keluar jendela.

"Baiklah semuanya, Joshua kau bisa duduk disamping Seokmin karna hanya kursi disebelahnya saja yang tersisa." suruh guru tersebut dan dibalas dengan anggukan dari Joshua.

Masih dengan tempat duduknya Seokmin bahkan tak menyadari ada seseorang yang duduk disebelahnya, suara gesekan kursi dengan lantai membuyarkan lamunan Seokmin.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang