part 4

1.3K 140 6
                                    

Pagi hari Baekhyun sudah sibuk dengan kegiatan rutin memasaknya dan seperti biasa Seokmin pergi sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

Baekhyun sibuk dengan kegiatan memasaknya, Seokmin turun lalu berhenti sejenak menatap punggung sang ibu sendu, jauh didalam hati ia sangat ingin memeluk ibunya.

Seokmim melangkahkan kaki pergi meninggalkan rumah tanpa berkata apapun lagi.

Tak berselang lama Chanyeol, Woozi dan dino menghampiri meja makan santai seakan tidak terjadi apa-apa semalam.

Setelah masakannya selesai Baekhyun menyiapkan makanan untuk anak-anaknya dan sekalian bekalnya juga, namun disela kegiatannya ia teringat Seokmin yang tidak pernah membawa bekalnya bahkan untuk sarapan pagi saja sudah tidak pernah.

Menatap satu kotak bekal yang selalu dibawa Seokmin sendu, ia mengusap kotak bekal itu pelan lalu meletakkannya kembali.

Dijalan yang sepi Seokmin melangkahkan kakinya menelusuri jalan dengan tatapan kosong.

Ya, Seokmin tidak pernah menaiki bus setelah ayahnya tidak lagi mengantarnya sekolah, ia lebih memilih menabungkan uang sakunya untuk biaya perobatannya.

Seokmin terus menunduk menatap langkah kakinya sampai ia tersadar karena orang yang menepuk bahunya pelan dari belakang.

"Hei hyung" -Dino.

"Kau kenapa bisa disini? bukannya ayah akan mengantarmu sekolah?" -Seokmin.

"Aku piket hari ini jadi ya aku beralasan untuk datang cepat padahal aku ingin bersamamu." -Dino.

"Berlebihan sekali, bukannya kita juga sering bersama?" -Seokmin.

"Terserahku lah, pokoknya hyung harus pergi sekolah bersamaku titik!" keukuh Dino sambil menyeret lengan hyungnya, sedangkan Seokmin hanya mendengus menatap adiknya yang keras kepala.

"Aisshh lepas!!" ucap Seokmin berusaha melepaskan lengannya yang diseret Dino, setelah terlepas Seokmin langsung membersihkan lengan bajunya agar tidak kusut. "Aku bisa jalan sendiri tidak perlu menyeretku." Ketus Seokmin hanya dibalas tatapan datar dari adiknya.

"Eum hyung... Aku–" ucapan Dino terpotong.

"Aku apa?" ketus Seokmin.

"Ya!! aku belum selesai bicara, makanya dengarkan dulu." Kesal Dino menatap hyungnya sinis sedangkan yang ditatap hanya cengengesan dengan memperlihatkan wajah tanpa dosanya.

"Hehe lanjutkan lanjutkan." -Seokmin.

"Tidak jadi, aku lupa mau bilang apa." Ketus Dino dan berakhirlah sepanjang perjalanan mereka berdebat masalah kecil lalu mereka tertawa tidak jelas.

'Aku senang melihatmu kembali tertawa hyung' -batin Dino sambil tersenyum menatap hyungnya.

'setidaknya aku masih bisa melihatmu tertawa bersmaku Dino-ah' -batin Seokmin menatap adiknya lembut.

Ya, mereka hanya bisa mengatakan itu semua didalam hati tanpa mengatakan berterus terang pada orangnya.

Saat sampai digerbang sekolah Dino mereka berdua berpelukan dan berpisah dengan saling melambaikan tangan.

Bahagia? ya, itu lah yang dirasakan Seokmin sekarang. Ia bahagia bisa berbicara dan tertawa dengan adiknya setelah kejadian 2 tahun lalu.

Seokmin tersenyum haru melihat adiknya yang sudah masuk dalam masa pertumbuhan.

'Hyung tidak bisa janji untuk selalu bersamamu didunia ini, tapi hyung berjanji akan selalu disisimu dimanapun kau berada' -batin Seokmin tersenyum miris.

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang