Play : 7!! - Orange
Hari demi hari terus ku lewati bersama Tsukishima. Meski pun aku masih belum diizinkan untuk kembali pergi bersekolah, aku tetap menjalankan kewajiban ku seperti mencatat dan mengerjakan tugas atau pun ujian. Awalnya Kakak ku terus memaksa ku untuk mempercayai tugas-tugas sekolah ku kepadanya saja, namun aku menolaknya karena aku merasa dia sudah cukup membantu ku untuk mengganti posisi ku saat sebelas bulan yang lalu. Dia membantu mengerjakan tugas ku dari musim semi hingga ke musim gugur. Namun setelah aku merasa kondisi ku mulai membaik, aku mengerjakannya sendiri.
Ah benar.. Sekarang sudah bulan Maret. Jepang kini sudah mulai memasuki waktu musim semi, namun kuncup bunga sakura dipastikan akan mekar di akhir bulan ini. Sejujurnya aku ragu jika aku masih dapat melihat mekarnya bunga sakura di musim semi sekarang bersama dengan Tsukishima. Terlebih lagi, kondisi ku kini semakin parah setiap harinya. Tubuh ku terlihat kurus, lalu kulit ku terlihat sangat pucat, terkadang rambut ku juga rontok, dan juga aku aku mengalami batuk berdarah atau pun mimisan.
Aku selalu membuang sampah-sampah tissue ku yang berdarah ke tong sampah luar, aku melakukannya karena aku hanya tidak ingin membuat Tsukishima semakin khawatir atau ia melihatnya. Meski sebenarnya tak bisa dipungkiri bahwa ia pasti sadar dan tahu bahwa kondisi ku saat ini sudah semakin parah, Tsukishima berakting seolah-olah ia tidak mengetahuinya.
"Rambut ku udah panjang banget.." Aku meraba rambut ku dan mendapati gumpalan helaian rambut di tangan ku. Sepertinya mau tak mau, hari ini aku harus memotong rambut ku. Aku tidak akan memilih untuk memotong habis rambut ku, mungkin aku akan memotongnya hingga sebahu. Aku hanya ingin terlihat normal, aku hanya ingin tidak dianggap sakit hanya karena model rambut ku.
Aku membuka rak di samping tempat tidur ku dan mendapatkan sebuah gunting disana. Aku cukup percaya diri memotong rambut ku sendiri, ku harap hasilnya tidak gagal. Aku pun pergi menuju kamar mandi di kamar ku dan menatap diri ku di depan cermin. Rambut yang selama ini susah payah untuk ku panjangkan kini harus ku potong hingga sebahu. Aku tidak mempunyai pilihan lain.
Perlahan, aku mulai memotong rambut ku. Aku menahan tangisku dengan cara tersenyum, ah rambut panjang ku ini telah menemani ku sejak aku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Meski aku sudah beberapa kali memotongnya, namun aku tidak pernah memotong rambut ini sependek ini. Ku harap Kakak, Tsukishima, dan yang lain bisa menerima ku.
Satu per satu gumpalan rambut terjatuh berserakan di lantai begitu saja, terlebih lagi setiap helai rambut tersebut memanglah panjang. Tentu saja aku pasti akan membersihkannya, aku akan meminta bantuan perawat yang merawat ku untuk membuang kantong plastik yang nanti akan berisikan potongan rambut ku. Aku harap ia mau membakarnya saja.
"Selamat datang dan bergabung, diri ku yang baru." Lirih ku seraya menatap diri ku di hadapan cermin. Ini pertama kalinya aku melihat diri ku sendiri dengan rambut pendek, mata ku berbinar ketika melihat model rambut ku. Meski aku masih tidak rela karena memotongnya, tapi ini terlalu buruk juga bagi ku. Dugaan ku benar, potongan rambut ku setidaknya lumayan cukup rapih.
Setelah puas melihat diri ku sendiri di depan kaca, aku pun segera membereskan potongan rambut ku ke dalam kantong plastik yang sudah ku siapkan. Aku juga menyiramkan air ke arah beberapa helaian rambut ku yang terlihat kecil atau pun susah untuk ku buang. Setidaknya aku hanya perlu memastikan bahwa helaian rambut tersebut tidak menggumpal di saluran pembuangan airnya.
Setelah selesai membereskannya, aku pun segera menghubungi salah satu perawat untuk membawa sampah ini keluar kamar ku.Tak lama kemudian, perawat tersebut memasuki kamar ku dan kemudian membawa kantong plastik tersebut. Sementara itu, aku kembali ke tempat tidur ku dan kemudian menggeser meja di tempat tidur ku agar mendekat, aku membuka lemari di samping ku dan mengambil sebuah buku yang berisikan lagu yang belum ku tuntaskan. Aku kembali menulis lirik lagu yang terfikirkan oleh otak ku, aku juga melaraskan lirik tersebut dengan nada lagu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.
ФанфикPada malam itu, Tsukishima Kei tidak mengikuti latihan volley dan memilih pergi menuju rooftop rumah sakit untuk mengakhiri hidupnya. Namun rencananya tersebut gagal ketika seorang pasien wanita berhasil memergokinya. ───────────────────────────────...