Setelah menyelesaikan semester terakhirnya di kelas sepuluh, Melody tetap saja melanjutkan kegiatan belajarnya di rumah. Ia mengulang beberapa materi yang telah ia pelajari selama duduk di bangku kelas sepuluh, selain itu ia juga belajar beberapa materi yang diprediksi akan ia pelajari di kelas sebelas nanti.
Beberapa hari setelah ia bermain dengan teman-temannya pada saat hari terakhir ujian, penyakitnya kini sering kali kambuh tanpa tau waktu. Tempat sampahnya bahkan kini hampir penuh karena akhir-akhir ini hidungnya sering mengalami mimisan, ia juga sering kali merasa pusing dan berakhir dengan ia yang terus meminum obat ketika penyakitnya kambuh. Ryuzaki yang mengetahui kondisi adiknya yang perlahan mulai parah merasa khawatir, terlebih lagi ia sudah berjanji untuk tidak memberitahukan hal ini kepada orang tuanya.
Terkadang Ryuzaki mengintip dan mengecek kondisi adiknya tersebut karena ia takut terjadi apa-apa kepada adik satu-satunya itu.Melody kini tengah mencatat beberapa materi yang telah ia rangkum untuk hari ini, terkadang ia terus menyemangati dirinya sendiri ketika ia mulai merasa lelah dan malas untuk melanjutkan kegiatan menulis dan belajarnya tersebut. "Huft.. Beres juga akhirnya. Kan jadi enak nih kalo ntar malem dibaca ulang," Ucap Melody sambil tersenyum puas melihat hasil kerjanya.
Melody memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah berhasil menyelesaikan dua mata pelajaran sekaligus. Ia pun bangkit dari kursinya hendak untuk mengambil ponselnya. Namun baru saja Melody berjalan beberapa langkah, kepalanya seketika merasakan pusing yang sangat hebat. Tak hanya itu, tubuhnya bahkan terasa goyah. Meski dalam kondisi setengah sadar, ia dapat merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Setelah ia mengusap hidungnya dan mendapati darah yang banyak di tangannya, Melody pun jatuh pingsan di kamarnya.
Sementara itu, Ryuzaki yang tak sengaja mendengar suara sesuatu yang jatuh dari kamar Melody segera berlari ke arah kamar Melody. Ia mengetuk pintu kamar Melody yang terkunci, namun sudah beberapa kali ia mengetuknya tetap tidak ada jawaban. Ryuzaki yang merasa sangat panik dan cemas pun tanpa berfikir panjang langsung mendobrak pintu kamar Melody hingga terbuka.
Ketika pintu kamar Melody terbuka, Ryuzaki terkejut mendapati adiknya tersebut terbaring di lantai dengan kondisi hidung dan tangan yang penuh dengan darah. Ryuzaki pun menggendong Melody dan kemudian mengambil kunci mobilnya untuk segera pergi ke rumah sakit tempat biasanya Melody menjalankan pengobatan disana.
Sesampainya di rumah sakit tersebut, Melody segera dilarikan menuju ruang ICU. Ryuzaki yang merasa sangat cemas hanya bisa menunggu Melody dari luar dan mendoakannya. Tak lupa juga, ia mengabari Hikari dan Yachi selaku teman dekat Melody. Satu jam setelah mengabari Hikari dan Yachi, mereka berdua datang dengan terburu-buru sambil menyimpan perasaan paniknya.
"Melody kenapa?"
"Kak Ryu.. Melody kok bisa gini.."
Ryuzaki yang terlalu bingung untuk menjawab ucapan Hikari dan Yachi hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar. Hikari dan Yachi yang faham akan kondisi Ryuzaki pun memutuskan untuk diam dan duduk di samping Ryu untuk menenangkannya. Setelah menunggu cukup lama, dokter yang selama ini selalu merawat Melody pun keluar dari ruang ICU. Ryu, Hikari, dan Yachi menghampiri dokter tersebut.
"Kondisi adik saya gimana dok..?" Tanya Ryuzaki. Dokter tersebut pun membuka maskernya dan menatap Ryuzaki yang tampak terlihat sangat cemas. "Dikarenakan benturan keras yang terjadi pada kepalanya pada saat Melody pingsan, ia kini sedang mengalami koma. Setelah ini Melody akan segera kami pindahkan ke ruang inapnya, anda bisa melakukan pembayaran di tempat administrasi." Jawab Dokter tersebut.
Tanpa berfikir panjang, Ryu pun segera pergi ke tempat administrasi. Sementara Hikari dan Yachi ikut mengantar Melody menuju ruang inapnya. Setelah Melody dipindahkan ke ruang inapnya, Hikari tampak bingung memikirkan tentang Tsukishima. "Yachi.. Ini Tsukki gimana..? Kalo kita gak kasih tau, dia pasti marah ke kita, dia juga ujung-ujungnya bakal tau nantinya.." Tanya Hikari. Yachi sempat terdiam sesaat dan berfikir keputusan yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.
FanfictionPada malam itu, Tsukishima Kei tidak mengikuti latihan volley dan memilih pergi menuju rooftop rumah sakit untuk mengakhiri hidupnya. Namun rencananya tersebut gagal ketika seorang pasien wanita berhasil memergokinya. ───────────────────────────────...