O9 : Winter Story.

121 23 1
                                    

Author POV

    Kini Jepang sudah memasuki musim dingin. Para siswa dan siswi sekolah kini mendapat jadwal libur musim dingin selama satu minggu di akhir bulan hingga tahun baru. Melody memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali menjalani perawatan di rumah sakit, ia akan melakukan kemoterapi keduanya. Tsukishima memutuskan untuk terus menemani Melody selama ia di rumah sakit, meski sebenarnya Melody sudah beberapa kali menolaknya namun keputusan Tsukishima tidak ada yang bisa menyangkalnya.

"Tsukki, keluar yuk.." Ajak Melody. Tsukishima yang tengah membaca buku seketika menoleh ke arah Melody yang tengah duduk di tempat tidurnya. Tsukishima melihat ke arah jendela, melihat butiran salju yang terus turun dari langit. "Diluar dingin, Mel. Gue gak mau lo kenapa-napa," Jawab Tsukishima.

    Melody pun berdecak kesal karena ajakannya ditolak oleh Tsukishima. Namun melihat tingkah Melody yang seperti itu, tak ada pilihan lain bagi Tsukishima untuk tak mengabulkan permintaannya. Tsukishima pun menghubungi dokter dan perawat yang bertugas untuk menjaga Melody, ia meminta izin apakah ia diperbolehkan untuk mengajak Melody jalan-jalan keluar sebentar atau tidak.

Tak lama setelah itu, Tsukishima mendapatkan balasan dari dokter dan perawat tersebut bahwa mereka mengizinkan Tsukishima untuk mengajak Melody jalan-jalan keluar. Dengan syarat yaitu tidak boleh terlalu lama dan Melody tidak boleh merasa kedinginan.

Play : Fuyu no hanashi piano slow version.

    Karena Tsukishima sadar bahwa Melody tak membawa syalnya, maka tidak ada pilihan lain bagi Melody untuk harus menggunakan syal milik Tsukishima. Tanpa berbicara sepatah kata pun, Tsukishima menghampiri Melody yang tengah terduduk di tempat tidurnya. Ia menggendong Melody dan menaruhnya di kursi dorong. Melody sempat terkejut dengan tindakan Tsukishima, namun ia tak bisa memberontak. Tsukishima pun berlutut di hadapan Melody.

"Lo boleh keluar, tapi gak lama-lama. Kalo ngerasa dingin bilang ke gue," Ucap Tsukishima seraya memasangkan syalnya di leher Melody. "T-tapi ini gimana..? Kamu bakal kedinginan kalo gak pake syal.." Lirih Melody. Tsukishima hanya tersenyum dan kemudian mengusap pipi Melody dengan lembut. "Lo gak perlu khawatirin gue, yang sakit lo. Lo harusnya khawatirin diri lo sendiri. Lagian gue juga pake turtle neck ini, udah cukup bagi gue." Timpal Tsukishima.

Tsukishima POV

    "Lo boleh keluar, tapi gak lama-lama. Kalo ngerasa dingin bilang ke gue" Ucap ku seraya memasangkan syal ku di lehernya. "T-tapi ini gimana..? Kamu bakal kedinginan kalo gak pake syal.." Lirih Melody. Aku pun menengadahkan kepala ku dan menatap mata Melody. Aku mengusap pipinya dengan lembut dan kemudian tersenyum kepadanya. "Lo gak perlu khawatirin gue, yang sakit lo. Lo harusnya khawatirin diri lo sendiri. Lagian gue juga pake turtle neck ini, udah cukup bagi gue." Timpal ku.

Setelah Melody memakai cardingan rajutnya, aku pun mendorong kursi rodanya dan membawanya keluar dari kamar. Kami bersepakat bahwa kami akan berkeliling di sekitar taman rumah sakit.

    Sesampainya disana, kami sempat berhenti sejenak dan menatap ke arah langit untuk melihat salju yang turun. "Mel! Lo mau ngapain?!" Aku terkejut ketika mendapati Melody bangkit dari kursi rodanya dan berlari menjauhi ku. Namun sesaat kemudian ia menggumpalkan bongkahan salju dan membentuknya seperti bola.

"Rasain nih!"

Gumpalan salju tersebut mendarat tepat di mantel ku. Aku pun tertawa dan kemudian berjalan menghampirinya, sementara itu Melody terus menerus meledek ku dan melemparkan ku gumpalan salju tersebut. Kini jarak ku dengannya hanya berjarak enam puluh centimeter saja. Aku menunjukkan smirk ku kepadanya, menunjukkan ekspresi angkuh bahwa aku siap membalas perbuatannya.

[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang