Epilogue

184 19 4
                                    

    "Eh bro liat deh, ini lagu lo ama penyanyi yang namanya Hikari itu yang judulnya Sakura ngedudukin chart musik di peringkat satu," Tsukishima yang tengah menalikan sepatunya kemudian melihat ke arah layar ponsel milik salah satu teman club volley nya, ia kemudian tersenyum puas melihat berita tersebut.

    "Eh bro liat deh, ini lagu lo ama penyanyi yang namanya Hikari itu yang judulnya Sakura ngedudukin chart musik di peringkat satu," Tsukishima yang tengah menalikan sepatunya kemudian melihat ke arah layar ponsel milik salah satu teman club vol...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

credits to @/aeshigemi on ig.

Play : Hikari are moonlight version.

"Bagus dong, ntar gue tinggal nunggu lagu-lagu band gue yang lain nyusul di bawah peringkat lagu Sakura." Jawab Tsukishima. Setelah selesai menalikan sepatunya, Tsukishima pergi menuju bagasi mobil dan menurunkan beberapa barang miliknya dan teman-teman club volley nya. Tiba-tiba ponsel milik Tsukishima kemudian bergetar, menandakan sebuah panggilan masuk.

    Tsukishima pun mengangkat panggilan tersebut dan menyelipkan ponselnya di antara telinga serta pundaknya sambil mengecek satu-satu barang-barang yang telah ia turun kan.

"Lo abis tanding volley jadi kan ikut reuni bareng kita?"

"Iya-iya jadi, ntar gue kabarin lagi kalo udah otw"

"Yaudah jangan lupa di rumah Suna ya, gue sama yang lain mau otw ini."

"Iya, yaudah gue matiin. Gue lagi sibuk."

Tsukishima pun mematikan panggilan yang berasal dari Yachi tersebut. "Barang semua udah gue cek, gak ada yang ketinggalan." Ucap Tsukishima. Rekan tim volley Tsukishima pun mengambil barang mereka masing-masing, termasuk Tsukishima. "Kita duluan ya! Lo cepet nyusul ke dalem!" Seru salah satu teman Tsukishima. Tsukishima hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah temannya tersebut.

    Sesaat setelah ia menggendong tas nya, Tsukishima tak sengaja melihat sebuah pohon sakura. Ia pun menghampiri pohon tersebut dan mengaitkan sebuah pita yang berwarna putih di ranting pohon tersebut, ia tersenyum melihat pita tersebut.

"Kamu tidak perlu menjadi sayap ku untuk membawa ku ke angkasa. Kini biarkan aku yang akan terbang dengan cara ku sendiri agar bisa pergi menggapai mimpi-mimpi ku di angkasa bersama mu, Shimizu Melody." Batin Tsukishima. Ia pun kemudian beranjak pergi meninggalkan pohon sakura tersebut dan masuk ke dalam area Gymnasium.

───────────────────────────────

mungkin kalian udah tau ya aku bakal hiat di akun ini buat nyelesaiin ff aku di akun sebelah, kemungkinan balik ke akun ini keknya Juni. dan btw maaf ya kalo byk typo di ff ini, ini keyboard nya kdg ngatur sendiri ngetiknya :'

anw aku juga bakal bikin ff baru disini! judulnya Dear, Yuta. ¦¦ Yuta Okkotsu. see ya!

Takdir, waktu, dan kematian memang tidak dapat diubah dan diperbaiki, namun apa yang terjadi bila suatu ketika Kanaya kembali ke masa lalunya dan mendapati Yuta yang masih hidup?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takdir, waktu, dan kematian memang tidak dapat diubah dan diperbaiki, namun apa yang terjadi bila suatu ketika Kanaya kembali ke masa lalunya dan mendapati Yuta yang masih hidup?

Coming soon on June.

[✓] 𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲 𝐎𝐟 𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 ¦¦ Tsukishima Kei.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang