Pov Aldi
Disinilah aku berada sekarang, di depan rumah nadia, masih terlihat kamar nadia yang masih hancur akibat kebakaran dari sini.
Ingin rasanya aku masuk rumah itu, namun aku takut. Bagaimana jika mimpi itu kenyataan.
Tidak ada pilihan lain, aku harus masuk itu hanya mimpi, tolonglah Aldii... Jangan jadi penakut.
Kutekan bel dengan tangan gemetar, dan ragu. Sepertinya keringat sudah bercucuran.
Namun tiba-tiba pintu itu terbuka dan yang pertama kulihat adalah maminya nadia.
Kami saling diam, apa akan seperti di mimpi?keluarga nadia marah padaku?
Kali ini mama nadia menatapku tak percaya, aku benar-benar takut dan bingung sekarang.
"Tantt.."
"Aldiiiii...."selanya dan senyuman bahagia keluar dari bibirnya, diapun memelukku, seperti sangat rapuh. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Nadia. Aku benar-benar panik sekarang.
"Tante?nadia dimana?"tanyaku pelan.
"Nadia ada didaa...."baru sebentar maminya berbicara aku sudah masuk rumah itu dan mencari nadia.
Semoga ga matii.. Nadia hidup, mimpi itu bohong.itu cuma mimpi tenang aja aldi.
"Aldi?lo disini?"ucap seseorang yang tak lain adalah Niko.
"Ko?ade lo dimana?dia gapapa kan?"
"Nadia?sini ikut gue.."nikopun menarikku untuk membawaku entah ke ruangan mana.
Dan dalam beberapa detikpun aku sampai di ambang pintu, ambang pintu kamar dan disana terlihat nadia yang sedang tidur. Ini harus di cek, nadia tidur atau mati.
Aku langsung bergegas masuk dan menghampirinya, kupegang tangannya untuk mengecek nadinya, ternyata masih berdetak. Ku dekatkan jariku ke hidungnya,
Syukurlah dia masih bernafas.
Akhirnya dia ada di deket gue, gue tenang sekarang.batinku.
Melihat nadia, air matakupun menetes. Aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku. Betapa jahatnya aku. Aku bahkan tidak pernah memikirkan perasaan dia. Aku masih bisa melihat bekas tangisan di matanya yang begitu sembab, aku tau dia letih dengan semua ini. Dan ini semua karena aku.
Seandainya saja aku lebih menghargai perasaannya. Dimana aku yang katanya ingin menjaga perasaannya, kenapa aku bisa seceroboh ini.
"Gue baru tau lo senekat ini nad, maafin gue"ucapku lirih dengan mencium keningnya.
Maaf nad, maaf. Cuma itu kata-kata yang bisa aku keluarin mungkin. Maaf
"Sabar ya di..."ucap niko prihatin.
"Apa nadia udah sempet sadar?"
"Udah kok"
"Kenapa bisa begini sih ko?,apa lo ga ngawasin dia?, gue mau liat kamarnya nadia tempat kebakaran, plis anterin gue"kataku yang hanya dibalas anggukan olehnya.
*****
"Disini gue nemuin nadia, gue gatau apa yang terjadi, nadia ngurung diri dikamar semenjak tau lo bakalan nikah, dan kebesokannya udah ada api keluar dari kamar dia"
"Mamih pingsan, sementara keluarga yang lain, semua nolongin nadia keluar dari sini,sampe akhirnya dokter dateng dan kemudian Nadia sadar, tapi Nadia terus nangis dan ngamuk- ngamuk. dia bilang dia nyesel, kenapa dia ga mati aja, dia marah karena gue selamatin dia, dia bilang dia mau mati karena dia cape"

KAMU SEDANG MEMBACA
just friend
Fiksi RemajaKetika kita sadar cewe dan cowo gabisa selamanya temenan tapi saat salah satu dari mereka mengambil keputusan, dan saat itu pula mereka akan bersatu -- just friend.