part 6

5.6K 214 6
                                    

"Gila... ini rumah berantakan banget

Kemana sih aldi" ucapku saat melihat keadaan rumah yang seperti kapal pecah.

Akupun langsung beranjak untuk membersihkan dan merapihkan rumah tersebut.

Ruangan demi ruangan telah ku rapihkan dari lantai atas sampai ke bawah. Namum tidak kulihat aldi sama sekali. Akupun membuka kamar tidurnya namun aldi tidak ada, padahal ini hari libur.

selesai menyapu akupun mengepel ruangan. Namun tiba tiba aldi datang lalu menginjak lantai yang masih basah.

"Jangan masssss...."

Namun sepertinya terlambat karena aldi telah mengotori lantai itu dengan sendalnya yang kotor seperti terkena tanah liat.

"Telatt lo ngomongnya"

"Ya lo mah gimana sih, itu apalagi tanah liat duh susah gue bersihinnya tar. Lo darimana sih"

Aldipun tidak menjawab pertanyaanku namun malah meneruskan langkahnya yang membuat lantai semakin kotor karena jejak sendal.

"Aldi jangan di terusin... Yaampun....!" geramku

Aldipun tidak merespon amukanku itu.

Akupun akhirnya menjadi benar benar ingin marah namun ku lihat aldi seperti membentuk sesuatu dengan jejak kakinya.

"Ko lo belok lagi? iii... Lo ngapain sih" seperti tadi aldipun mengabaikan perkataanku.

Akupun memperhatikan apa yang sedang aldi lakukan, dan sekarang akupun mengerti setelah jejak aldi terhenti di titik pertama kali aldi mulai.

Ternyata aldi tadi membentuk gambar hati dengan jejaknya. Aku langsung tersenyum melihat perbuatannya itu.

"Love?" tanyaku kepada aldi.

Kini aldipun menghampiriku dan memegang pipiku lalu mencium keningku.

"Lo tuh kalo apa apa liat dulu, jangan nethink duluan sama gue"

Bisik aldi di telingaku yang membuatku tersenyum lebar.

Namun aku terlalu malu untuk mengungkapkan rasa senang ku karena sedari tadi aku sudah marah marah tak karuan.

"Ya tetep aja lo ngotorin lantai yang udah gue pel" kataku untuk menutupi perasaanku yang sudah bermekaran dari tadi karena perlakuan aldi.

"Alahh.... Lo gausah bohongin gue, lo seneng kan"

"Sotoy... " Sepertinya dimata aldi akupun mulai terlihat panik sehingga aldi bisa bisanya meledekku seperti ituu.

"Halah seneng juga loo..."

"Ya pikir lah mana ada orang seneng lantai yang udah di pel di kotorin lagi" keluhku sambil menunjuk jejak kaki aldi di lantai tersebut.

"Tapi kan jejaknya gue ukir jadi cintaa.... Dari aku untuk kamuuuuuu" ledek aldi aldi yang membuatku tersenyum kecut.

"Tetep ajaaa..." kataku dengan ngotot.

"Yeee bodo amat. Lo mau seneng mau kaga, awas sampe lo malem malem kedinginan minta peluk, lo peluk aja magic jar biar anget"

"Yah udah gede mainnya ngancem"

Aldipun tidak menjawab dan langsung untuk mencuci kakinya di kamar mandi.

Akupun membersihkan lantai yang telah dikotori oleh jejak aldi, walaupun sebenarnya berat hatiku untuk menghapusnya.

sekotor apapun ini, tetap terlihat manis di mataku.

"Tuhkan lo liatin, katanya gasuka yeee" tiba tiba aldi menyoraki aku dari jauh karena memergoki aku yang sedang memandang jejak aldi.

"Ini kan mau di hapuss"

just friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang